Gulf,ya Gulf Kanawut yang 6 bulan lalu menjadi sekretaris Mew kini berakhir menjadi suami bosnya sendiri,tak bisa dipungkiri pesona Mew tak mampu ia tolaknya.
Kini sudah terhitung 3 minggu pernikahan itu terjalin dan mereka baru saja tiba di Apartemen,bukan karna tak mampu membeli rumah tapi kini Mansion yang dirancang Mew sendiri dalam proses pembuatan dan itu juga kado dari pernikahannya dengan Gulf
Dan Mew tak ingin tinggal dimansion orang tuanya"Gulf kita kekamar"ujar Mew sembari menuntun suami yang menurutnya cantik untuk pergi kearah yang dituju
Setelah beberes dan membersihkan diri Gulf menghampiri suaminya yang tengah sibuk mengotak-atik tabletnya"mau dibuatkan teh phi"tanya Gulf lembut sambil melingkarkan tangannya keleher Mew dari belakang
Mew menghentikan pekerjaannya dan membimbing Gulf untuk duduk dipangkuannya"tidak Gulf,phi ingin segera tidur karna besok akan mulai bekerja dan sekarang sudah makin malam"Mew mengendus-enduskan hidungnya kedada Gulf dengan gemas
"Apa kau tak lelah phi?"Gulf kembali melingkarkan tangannya keleher Mew agar ia tidak jatuh ketika Mew mengendong layaknya Koala
"Kita sudah menghabiskan waktu dengan berlibur dan besok phi harus bekerja na"
"Hm,phi kau sungguh tak mengizinkanku untuk bekerja lagi?"Mew mengangguk Mantap
"Hm"
"Kenapa? Kau tak suka? Phi hanya ingin kau istirahat dirumah melayani suami menyambut kedatangan suami setelah pulang dari kerja"
"Tapi itu akan membosankan"cemberut Gulf
"Kau bisa ajak teman-temanmu dan phi tak keberatan kau menghabiskan uang phi na..naa"Mew kini menindih tubuh suaminya dan mengecup sekeliling wajah Gulf dengan gemas.Gulf yang menerima perlakuan Mewpun hanya pasrah ia juga menikmati disetiap sentuhan Mew yang membuatnya ketagihan
Rupanya kecupan diwajah tak sampai disitu,kini terjadilah aksi saling melumat
Desahan Gulf lolos ketika Mew menggigit gemes lehernya"Engghh ahh.."
Desahan itu mampu membangkitkan sisi buas Mew diranjang hingga berakhirlah aksi panas pergulatan mereka.
Matahari sudah menampakkan keberadaan dari ufuk timur,yang terbangun duluan adalah Gulf mungkin jiwa seorang istri melekat padanya
Segera ia membersihkan diri dari hasil pergulatan semalam,karna dalam beberapa minggu ini ia telah dibobol Mew sepanjang malam kini Gulf tidak terlalu merasakan sakit pada tubuhnya
Membuatkan sarapan roti selai dan segelas susu untuk suaminya akan menjadi pekerjaan harian yang wajib untuknya dipagi hari
Dirasa cukup ia segera membangunkan suaminya karna jam sudah menunjukkan angka 07.15
"Phi bangun"Tak ada respon
"Phi Mew bangun na"lagi Gulf menggoyangkan tubuh Mew namun tak ada respon
Segera Gulf menyingkirkan selimut yang membungkusi tubuh suami kekarnya
Gulf meneguk ludahnya sendiri melihat tubuh polos suaminya Sekilas ia melihat Mew Junior yang juga lemas atau masih tertidur
Membayangkan benda itu masuk kedalam dirinya membuatnya bersemu merah
Dan Mew yang merasa seluruh tubuhnya kedinginan karna ac masih menyala terbangun dan menatap Gulf yang masih berdiri
Gulf yang menyadari Mew tengah terbangun ia tersadar dan segera ia menyibukkan diri dengan menggulung selimutnya dan memasukkan kedalam keranjang untuk dicuci tentu saja itu kotor hasil perbuatan mereka tadi malam
"Phi kau tak lupakan hari ini masuk kerja,cepat! trus mandi sarapan sudah diatas meja"
"Istri siaga"respon Mew dan segera beranjak dari tempat tidur karna tau Gulf akan mengganti seprai baru
Gulf yang mendengar itu mengulun senyum
Tinggal berdua dengan orang yang dicintai tentu membuatnya semakin lengket
Memang Mew dan Gulf sepakat tak memperkerjakan pembantu di apartemennya
Ia hanya ingin menikmati kemesraannya hanya berdua tanpa pengganggu
Kalau masalah kerja dirumah Gulf bisa mengatasi dan tak terlalu repot untuk porsi rumah yang hanya diisi 2 orang..suaminya dan dirinya sendiri
Palingan pakaian akan dibawa ke laundry terdekat
Mew meneguk susu dengan Gulf yang menemaninya sarapan juga
Cup
"Jaga diri ya,phi kerja "mew mengecup kening Gulf
"Iya hati-hati phi Mew"Gulf mengantarkan Mew kepintu keluar
Setelah berlalu Gulf merebahkan tubuhnya kesofa dan menghidupkan tv setelah mengambil beberapa cemilan didapur
"Ahh beginikah jadi seorang istri?"Gulf berguman santai menikmati makanan yang digenggamnya
Tak lama Gulf teringat tentang sahabatnya yang akan berkunjung hari ini yaitu Bright dan Win.segera Gulf mengambil ponselnya dikamar
.
"Oh pengantin baru sudah menampakkan dirinya"
"Alaiwa?"sarkas Mew kepada sahabatnya Off dan juga bawahannya
"Aura mu makin menggelegar Mew"ledek Tawan tiba-tiba menghampiri mereka
"Tentu saja"Mew membenarkan
"Owh sungguh indah sekali hidup seorang sekretaris berhasil mengambil hati bosnya"ujar Off mulai merapikan berkas-berkasnya
"Bukankah Mew yang sering menggodanya ya"tanya Tawan heran
"Sama saja,mereka kan sama-sama mau"ujar Off membuat tawa cukup keras diruangan bosnya
"Ehh Mew..Gulf mana?"tanya Tawan yang tak melihat pemuda cantik itu,sampai saat ini ia masih beranggapan kalau Gulf Transgender
"Ngapain nanyain istri orang hah?"Respon Mew
"Bukan gitu,Gulf ngak kerja?"
"Ngak diakan sibuk mengurusku saja"ujarnya bangga
"Dan kau tak mencari penggantinya?,kau menyerahkan tugas sekretaris padaku kau kan tau sendiri tugasku dibagian pemasaran sangat memusingkan"Off melepaskan unek-uneknya
"Pusing kau bilang? Kau saja sibuk menggoda para staff disini" Tawan membenarkan
"besok sudah ada,Gulf merekomendasikan sahabatnya yang mungkin mampu dengan posisi sebagai sekretarisku"
"Oh aku terlambat,padahal aku ingin sepupu ku yang baru lulus bisa menjabat diposisi itu"ujar Tawan melemah
"Hei Tawan kau lupa jika ada orang dalam?"tanya Off yang menaik-naik alisnya
Mew menangkap maksud mereka"Gulf sudah jauh-jauh hari selalu memikirkan sahabatnya untuk bekerja diperusahaanku,bahkan ketika sex pun ia masih membahasnya"tutur Mew sedikit menambah-nambahkan kalimatnya
Sontak hal itu membuat sahabatnya diam ketika mendengar kata sex dari Mew
"Mew apakah enak batang bertemu batang?tanya Off penasaran
Mew tak merespon ia kembali sibuk dengan tumpukan map dimejanya tak lama ia menatap Tawan"Tay kau bisa mempekerjakan saudaramu disini,kali ini kau saja yang mengarahkannya dibidang manapun"
Tawan mengangguk mantap