"Ayo nungging" kata Handi yang kini sudah berdiri di belakang Akbar. Akbar yang dalam posisi berlutut merubah posisinya. Dengan lutut tetap menjejak lantai, tangan Akbar juga menopang tubuh kekarnya dengan menjejak di lantai juga. Ferry dan Oscar berdiri di depan Akbar dan kembali menjejali mulut Akbar dengan batang kemaluan mereka. Sementara Handi menampar-nampar pantat Akbar. Handi memainkan jarinya di belahan pantat Akbar.
"Oughhh....Oughhh..." erang Akbar saat jari Handi memasuki lubang pantat Akbar, sambil Akbar tetap mengoral batang kemaluan Ferry dan Oscar.
"Ayo siapa nih yang mo duluan" tanya Handi ke Oscar dan Ferry.
"Guedeh duluan" kata Oscar yang sudah sangat bernafsu sekali. Oscar berdiridibelakang Akbar. Oscar melepaskan celana pendek yang dipakainya sehinggabagian bawah Oscar sudah telanjang.
"Lo bilang kan dia top ya" kata Oscar sambil berdiri dengan lututnya diantara kaki Akbar. "Kalau ada yang lihat lo jadi budak sex kayak gini, kira-kira gimana tuh" tanya Oscar sambil mengangkat kedua kaki Akbar hingga menyentuh perut Akbar.
"Please jangan. Cukup kalian aja" kata Akbar sambil menatap ke Handi. Namun Handi hanya menyengir. Oscar mulai menggoyangkan pinggulnya, sehingga badan kekar Akbar berguncang-guncang.
"Lihat tuh, lo disini Cuma jadi pemuas kita-kita. Ngerti kan lo." Kata Handi.
Lalu Handi mengangkangi wajah Akbar. Plak.... "Buka mulut lo" sebuah tamparan mendarat di wajah Akbar. Akbar membuka mulutnya. Handi memasukan batang kemaluannya yang besar ke mulut Akbar sehingga membuat Akbar gelagapan. Apalagi saat Handi mulai mengentoti mulutnya.
"Kangen kan lo sama ini" kata Handi sambil mengusap-usap batang kemaluannya. Lalu Handi menggesek-gesekannya di pipi Akbar.
"Iya kangen terus" kata Akbar sambil menggenggam batang kemaluan Handi lalu mengulumnya.
"biar teman-teman gue dengar. Lo rela jadi apa demi kontol gue ini hah?" kata Handi lagi sambil menjambak rambut Akbar sehingga Akbar berhenti mengulum batang kemaluan Handi.
"Gue bersedia jadi budak lo. Gue akan lakuin apa yang lo suruh" kata Akbar lagi. Akbar merasakan batang kemaluannya saat ini menegang dengan kerasnya.
"Kalau gue bilang jilatin kaki gue, lo mo lakuin?" kata Handi.
"Iya .. gue lakuin" kata Akbar
Handi pindah duduk ke kursi dan mengarahkan kaki kanannya ke muka Akbar. Akbar langsung memegang kaki Handi, dan mulai menjilati kaki Handi. Akbar menjilati telapak kaki Handi dan juga menciuminya. Bahkan Akbar menjilati dan mengulum satu persatu jari kaki Handi. Ferry dan Oscar sangat terpana melihat pemandangan tersebut. Akbar yang berbadan besar pasti bisa mengalahkan Ferry yang gemuk. Namun yang terlihat, Akbar sangat penurut melakukan perintah Handi. Walaupun Akbar merasa dipermalukan, karena Akbar harus menjilati kaki Handi di depan teman-teman Handi, namun Akbar tetap melakukannya.
"Satu lagi" kata Handi. Akbar meletakan kaki kanan Handi. Lalu dengan posisi membungkuk Akbar menjilati kaki kiri Handi. Seperti sebelumnya, Akbar mengangkat kaki kiri Handi dan menjilati telapak dan jari-jari kaki Handi.
"Bagus.. karena kamu lakuin yang disuruh dengan baik. Kamu akan dapat hadiah" kata Handi sambil bangun dari kursinya dan memegang batang kemaluannya. Handi berdiri di belakang Akbar dan menyuruhnya menungging. Akbar berdiri dengan posisi menungging dengan tangan menopang di kursi.
***************
Note: Cerita merupakan isi singkat dari penggalan chapter.
Suka sama cerita ini? Versi lengkap One shot story cerita ini dapat di akses di karyakarsa.com/nickname.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akibat Kalah Taruhan
FantasyCerita dengan genre LGBT, gay, homoseksual, musclebottom, chubbytop, pemerkosaan. Untuk usia 21 tahun ke atas. Cerita tentang Akbar seorang security di sebuah bank yang dijadikan budak nafsu oleh Handi, karena Akbar kalah dalam taruhan yang dibuatny...