Cerita Satu

8.3K 54 3
                                    

Fitness Center, Pagi Hari

"Anjing..... Bangsat banget seh neh orang" kata Akbar memaki kesal.

"Kenapa lo pagi-pagi udah ngamuk-ngamuk aja" tanya Zaki, yang merupakan rekan Akbar sebagai Personal Trainer, berusia 28 tahun, dengan tinggi 180 cm dan berat 78 kg, berbadan kekar dan atletis. Berwajah tampan apalagi darah pakistan arab mengalir di dalam diri Zaki.

"Ini homo, padahal gue udah reject berkali-kali. Udah gue block, tetap aja kontak gue" kata Akbar sambil bangun dari duduknya menuju ke lockernya. 

"Tumben lo tolak. Biasanya langsung lo embat" kata Zaki 

"Lo liat aja neh photonya. Gemuk bantet. Masih anak kecil. Gimana mo nafsuin" kata Akbar sambil menunjukan sebuah photo di handphonenya kepada Zaki.

"Hahahaha" Zaki hanya tertawa. "Kalau gue, berarti nafsuin ya bro?" kata Zaki mengeluarkan pakaian seragamnya dari tas olah raganya.

"Kalau lo gak nafsuin, ngapain pagi-pagi gue datang buat ngentotin lo" kata Akbar. "Mending gue di rumah ngentotin bini gue" kata Akbar lagi sambil mengeluarkan tas olah raganya dari dalam locker.

"Hehehe" Zaki hanya bisa menyengir. 

***************

"Lo ada berapa member hari ini?" tanya Panji kepada Akbar saat mereka sudah berada di ruang latihan.

"Cuma dua aja" kata Akbar sambil mengambil barbel untuk melakukan latihan. "Siang gue kerja" kata Akbar lagi. "Kalau lo?"

"Hari Rabu, gue ada empat" kata Panji sambil membantu Akbar untuk latihan. Akbar mulai merebahkan tubuh kekarnya di alat latihan beban, sementara Panji berada di sisi kepala Akbar untuk membantu Akbar mengangkat beban. Untuk beberapa lama mereka melakukan latihan bersama sambil menunggu klien mereka datang.

"Lo dapat pelanggan kemaren?" tanya Akbar sambil bangun dari alat latihannya.

"Ada. Pelanggan tetap" Kata Panji sambil menyengir.

"Cowok? Cewek?" tanya Akbar.

"Cewek. Bahenol" kata Panji lagi. "Tapi lumayan bisa buat tambahan"

"Mas Akbar. Bantuin Mia ya" tiba-tiba Mia, marketing fitness center tempat Akbar bekerja, menghampiri Akbar dengan bersikap manja.

"Ok siap" kata Akbar yang langsung meninggalkan Panji mengikuti langkah Mia ke ruang tunggu di lobby fitness center.

"Maaf bu Vita menunggu lama. Ini perkenalkan mas Akbar, salah seorang Personal Trainer di kami. Untuk selanjutnya Ibu bisa konsultasi untuk programnya dengan mas Akbar" kata Mia menjelaskan. "Mari bu" kata Mia mengajak tamu tersebut untuk masuk ke dalam ruangan meeting.

"Saya Akbar" kata Akbar memperkenalkan diri saat sudah berada di ruangan meeting.

"Vita" kata tamu tersebut singkat.

"Silahkan duduk bu" kata Mia lagi dan mereka duduk mengelilingi sebuah meja kecil bundar.

"Jadi mbak Vita kalau boleh tahu, goalnya nanti ingin seperti apa? Biar nanti kita bisa prediksi paket program yang sesuai untuk mbak Vita"

Selanjutnya mereka bertiga terlibat dalam pembicaraan. Setelah beberapa lama akhirnya meeting tersebut selesai. Ketiganya bangkit dan keluar ruangan.

"Terima kasih ya mbak Vita, udah join di klub kami. Semoga bisa mendukung program dari mbak Vita" kata Mia.

Akibat Kalah TaruhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang