_______
Di hari yang sama sebelum jam pulang sekolah sebuah mobil mewah masuk melewati gerbang, orang tua Sunghoon akhir nya mendapat panggilan di hari itu juga namun yang datang seperti nya hanya sang kakak
Jay melihatnya dari balkon di depan kls lantai dua pria yang pernah bertemu dengannya beberapa hari yang lalu, kakak laki-laki Sunghoon, pria itu keluar dari mobil lalu berjalan terburu-buru memasuki ruang guru Konseling
Semua akan selesai, jay tidak dendam pada Sunghoon tapi rasa sakit nya melihat sunoo menderita karna ulah pemuda itu masih membekas, amarah itu masih ada, dan rasa memaafkan belum muncul di hati nya meski setelah Sunghoon mengaku di ruang OSIS tadi pagi
Memang bukan hak nya untuk memaafkan karna Sunghoon bukan bersalah pada nya tapi sunooBuku itu, catatan kecil milik sunoo yang jungwon berikan masih ia genggam tapi belum sedikitpun di baca isi nya
Rasanya belum siap untuk merasakan penyesalan lagi dan lagi.___________________
"Sunghoon! "
Pemuda pirang itu mendongak di kursi kls tempat ia duduk, pelajaran terakhir masih berlangsung namun satu guru memanggil nya
Semua orang menatap nya, mereka tau apa yang akan terjadi setelah ini. Mungkin satu teman yang mereka bangga kan ini akan berakhir hari ini. Semua teman sekelas Sunghoon mulai tau jika Sunghoon memiliki masalah mental dan orang pertama yang percaya itu adalah junho
"Ada kakak kamu di luar. Ikut bapak dan bawa tas kamu. Kita sudah bicarain ini" Seorang guru laki-laki menepuk bahu Sunghoon berkali-kali masih tidak menyangka dengan info yang ia dapat dari sang ketua OSIS lalu pengakuan sunghoon sendiri.
Sebenarnya sang guru sedih, Sunghoon adalah salah satu murid berprestasi sangat di sayangkan rasanya"Bapak sudah bicara sama kakak kamu, kami pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan kamu, bapak harap setelah ini kamu jalanin pengobatan kamu dengan serius.dan untuk keluarga sunoo mereka tidak ingin memperumit ini sampai jalur hukum tapi kamu harus meminta maaf " Jelas sang guru
Sunghoon tidak bereaksi apa-apa hidup nya sudah berakhir, waktu seperti ini pasti akan tiba menyesal pun tak ada guna nya ia hanya akan mengikuti arus nya saja mulai sekarang
Ini balasan yang layak ia dapat bahkan mungkin lebih buruk dari ini seharus nya tapi keadaan masih sedikit berbaik hati pada nya.Sunghoon berjalan melewati lorong, dengan berbagai bisikan yang menyapu pendengaran nya dari beberapa siswa dan siswi yang ada di sana sorot tatapan tak percaya dan tak menyangka jelas terlihat
"Gue udah telfon ayah, dia bakal pulang dari Jerman sore ini" Ucap sang kakak setelah Sunghoon menghampiri nya
Pemuda itu hanya menatap sang kakak sekilas lalu memilih memasuki mobil lebih dulu"Kak, anterin gue ke pemakaman sebentar" Hanya itu yang sunghoon ucap kan setelah memasuki mobil yang kakak.
________________
"Won kek nya hari ini capek banget yah" Seorang gadis dengan jas seragam yang sama dengan jungwon berucap santai sambil menghela nafas lega
"Capek iya, padahal kita gak ngapa-ngapain" Jungwon menjawab sambil membereskan buku dan laptopnya di ruangan OSIS
"Ya udah gue balik duluan won" Pamit si gadis mendapat anggukan dari si ketua manis di depan nya
Sepi, setelah gadis itu pergi hanya tersisa jungwon di sana, sambil menghela nafas lega berharap setelah ini sunoo benar-benar akan tenang. Tak akan mudah bagi sekolah ini untuk melupakan peristiwa kelam yang pernah terjadi cerita ini pasti akan terus ada hingga angkatan berikut itu sudah pasti
Akan sulit menghentikan omongan, tapi jungwon berharap ini tidak akan pernah terjadi lagi di mana pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAM (sunjay/jaynoo) enhypen✔
Short Storyjay ingin berteriak pada dunia jika penyesalan yang dia rasakan begitu menyakitkan harusnya ia mengatakan sejak awal. bukan tentang penyesalan tapi perasaan yang sebenarnya jika saja jay lebih berusaha mengerti diri nya sendiri ia mungkin tidak akan...