Kota Bogor malam ini di guyur hujan lebat, Alesha yang sedang membaca novel di meja belajarnya terganggu karena udara dingin yang menyeruak masuk ke permukaan kulitnya.
Diambilnya cardigan berwarna maroon dari dalam lemari, kemudian ia melanjutkan untuk membaca novel.
Tok....tok....tok...
Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar Alesha, ia yang hendak duduk akhirnya melangkah ke arah pintu.
Ceklek
Pintu terbuka menampakan seorang Ahsan yang membawa sekotak martabak coklat kacang kesukaan Alesha, dengan mata yang berbinar Alesha hendak merebut martabak tersebut namun lebih dulu Ahsan menjauhkannya.
"Eits, kamu mau?" tanya Ahsan dengan tangan yang mengibas-ngibaskan aroma martabak ke wajah Alesha.
"Abang ke sini mau bagi martabak atau cuma mau pamerin aja?"
"Kayanya martabak nya buat abang aja deh, kamu nggak suka ini" Ahsan melangkahkan kakinya kembali ke ruang Tv.
Tanpa di minta Alesha pun langsung mengikuti abangnya sampai ke ruang Tv, dan duduk di samping abangnya.
Ternyata di sana sudah ada Umi, Abi dan Arshad yang sedang asik menonton Tv dengan di temani secangkir teh hangat dan martabak manis.
"Umi katanya Alesha udah bosan sama martabak, jadi dia nggak mau" adu Ahsan mengarang cerita.
"Ih nggak umi, bohong nih" Alesha memukul Ahsan dengan bantal yang ada di sofa.
"Kebiasaan banget ribut" tegur Arshad dengan nada datarnya.
Abi menyodorkan martabak coklat kacang kesukaan Alesha, betapa bahagianya ia seperti menemukan sosok cowok fiksi di dunia nyata.
Lebay sih
"Aaa abi emang paling the best, makasih abi" Alesha berpindah posisi menjadi duduk di sebelah abinya.
"Yaudah di makan gih" seru abi dengan mengusap lembut rambut Alesha yang sedang tidak memakai hijab.
"eh sebentar abi, ada yang kurang deh" Alesha pun berlari ke arah dapur untuk membuat susu coklat hangat.
"Nah ini minumnya yang cocok" ia pun kembali dengan secangkir susu coklat yang ia letakan di hadapannya.
Alesha pun mengambil martabak dan memasukannya ke dalam mulut, menurutnya martabak coklat kacang adalah hal yang wajib untuk mengembalikan mood.
"Sha gimana udah ikut SNMPTN?" Tanya Arshad tiba-tiba, untung saja Alesha tidak tersedak.
"Udah ko bang, tinggal nunggu pengumumannya aja" jawab Alesha santai.
Abinya tak henti-hentinya menatap Alesha dengan tangan yang terus mengelus rambut panjang Alesha yang tergerai, terdapat senyuman yang terukir dari bibirnya.
"Anak abi sudah besar, sebentar lagi lulus sekolah terus kuliah. Jangan mikirin pacaran dulu ya nak" entah apa yang di pikirkan abinya sampai-sampai ia mengucapkan kata-kata yang membuat Alesha terenyuh mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istikharah Cinta
Novela JuvenilAlesha Humaira Zaida, gadis cantik yang memiliki arti nama sebagai anak perempuan berpipi kemerahan yang selalu berada dilindungan Allah, bahkan diharapkan dapat tumbuh dipenuhi dengan keberuntungan dan anggun layaknya bangsawan. Nama pemberian dari...