Masih dengan mata sedikit terpejam Taehyung berjalan menuju meja makan dimana sudah diisi oleh Hoseok, Seokjin, Yoongi, dan Jaehyun yang baru saja pulang kerja. Waktu memang sudah sore dengan binar orange terlihat jelas dilangit sana.
"Aduh, maafin gue yang baru bangun ya, bang. Selamat ulang tahun!!" Ia memeluk Hoseok yang memang berulang tahun hari ini dengan penuh penyesalan.
"Buat kado dari gue, Taehyung sama Jaehyun nyusul ya, bang? Belum gajian soalnya." Jimin yang sama baru bangun tidur pun mendekat ke meja makan.
"Apasih? Gue udah tua, ngga pantes nerima kado juga." Hoseok tertawa berusaha mencairkan suasana, karna memang ia tidak begitu menginginkan sebuah hadia, yang ia inginkan hanya doa.
"Ayo, katanya lo mau nraktir kami semua?" Yoongi berseru mengingatkan yang berulang tahun katanya akan mentraktir mereka semua tapi harus menunggu Jaehyun pulang kerja, serta bangunnya Taehyung dan Jimin yang memang baru bangun dikarenakan shift malam.
"Ekhem! Ini bukan maksudnya ngga sopan apa gimana ya, bang. Tapi kalo uang yang buat lo traktir kami bertiga bia diganti buat beli sesuatu aja, ngga? Walaupun lo niatnya traktir kita nasi padang 10 ribu juga bisa gue pake aja 10 ribunya?" Dengan senyum malu dan perasaan yang tidak enak memenuhi dada, Jaehyun berusaha berani untuk nego.
"Emang kalian bertiga butuh apa?" Bukan Hoseok yang bertanya melainkan Seokjin. "Odol kami abis semua, sama sabun udah tipis dan kecil banget, buat sabunan pun ngga ngeluarin busa lagi." Jawab Taehyung, sejujurnya mereka malu harus mengakui ini, tapi bagaimana lagi? Mereka tidak punya uang.
"Owalah, sabun sama odol? Gue masih punya stok odol baru kayaknya, sabun juga masih dua botol yang belum dibuka, pake aja yah? Kalo butuh apa-apa ngomong aja, apalagi ini cuma sabun sama odol." Hoseok sangat tidak masalah jika sahabat tiga serangkai itu meminta sesuatu atau bantuan padanya, selagi ia mampu pasti akan ia bantu kok.
"Hehe, makasih banget bang." Jaehyun memeluk tubuh Hoseok sambil berpura-pura tengah menangis haru. "Tapi odolnya aja deh, bang. Kami ngga bisa pake sabun cair, suka gatel-gatel kalo pake begituan, maklum beda kasta." Taehyung tersenyum lebar sambil menggaruk ketiaknya yang tidak gatal.
"Ya udah ini buat beli sabun di warungnya ci Lastri sana." Seokjin memberikan selembar uang sepuluh ribuan pada Taehyung yang langsung kegirangan seolah itu uang berwarna merah. "Makasih, bang!! Nanti kembaliannya gue balikin!" Langsung ngacir untuk membeli sabun batang kesukaan dari masih bayi.
"Eh, tapi gue punya gosip hot." Ujar Seokjin dengan ekspresi seperti ibu-ibu gosip dipertigaan. "Apa?! Apa?!" Taehyung yang sudah kembali dari warung langsung berteriak menyahuti.
"Gue ke kamar dulu, bye." Yoongi malah memilih untuk beranjak pergi sambil mengkode Jimin untuk mengikuti.
"Gosip tentang sapa, bang?" Jaehyun yang kepo pun makin mepet pada Seokjin ingin mendengar gosip hot dari pria itu.
"Si penghuni baru yang namanya Johnny itu duda!" Ucapnya sambil menggebrak meja begitu heboh karna merasa gosip yang ia bawakan begitu hot, Taehyung dan Jaehyun pun melotot sambil beradu tatap.
"Kenapa ngga minta tolong sama aku, hah?!" Yoongi berteriak setelah ia dengan Jimin sudah masuk ke dalam kamar pria itu. "Ya Tuhan, Jim. Aku merasa ngga becus jadi cowok kamu kalo kamu butuh sekedar sabun aja aku ngga bisa nolongin kamu!" Raut wajahnya ketara akan rasa frustasi yang berlebih.
"Lagipula buat apa? Hal kaya gitu ngga perlu kamu pikirin, toh kaya kata kamu, ini cuma sekedar sabun." Balas Jimin dengan suara lebuh rendah.
"Ya tapi kenapa ngga minta sama aku?! Aku bisa ngasih kamu! Kalo kaya gini aku bakal ngerasa kalo kamu ngga nganggep aku!" Yoongi kembali berteriak tidak terima tepat didepan wajah pria didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grha (BTS X JOHNJAE) [TAMAT]
FanfictionGrha dalam bahasa sansekerta berarti rumah atau tempat tinggal, namun jika kalian mencarinya di KBBI mungkin tidak aman ada hasil. Dalam cerita ini bukan untuk membahas kenapa kata Grha menghilang atau apapun itu, tapi akan bercerita tentang sebuah...