Yeee! udah part 3 lagi semoga engga mengecewakan ya. Ini soalnya cerita abal abal bgtbgt dah
«»«»
Rama berjalan menuju lapangan basket belakang sekolah yang memang jarang didatangi orang, hari ini dia berencana membolos di lapangan basket. Dan itu sudah menjadi kebiaasaan bagi Rama. Dia pun duduk di salah satu tribun penonton sambil memainkan handphone nya. Lalu menge-cek akun twitter nya. Yang ternyata ada 1 notifikasi untuknya.
"Eh ada yang ngefollow gue, cek ah," ucap Rama "'@Salshabilla_Alodia',lucu juga namanya, stalk deh."
Rama pun akun Salsha dia melihat foto-foto Salsha. Dan men-follback Salsha.
Anak mana ya dia? Cantik juga, batin Rama
hush Rama, inget lo udah punya Sisil. Benak Rama berkata.
Yee, gue kan cuma jadiin si Sisil target doang, gue kan lagi mencari the one, Batin Rama membalas. inikan anak yang gue senyumin pas di kantin? Batin Rama bertanya tanya.
"Ramaaa!!" Teriak seseorang.
Lamunan Rama pun seketika buyar, dia melihat ke arah seseorang yang memanggilnya, dia pun seketika melotot.
"Wanjrit, Pak Asep nemuin gue." Ucap Rama dengan kencang, refleks.
Mulut dia pun komat - kamit, Pak Asep menghampiri Rama yang sedang komat kamit.
"Kamu mencoba membolos lagi Rama?!"
Ucap Pak Asep geram sambil menjewer daun telinga Rama, "ikut saya ke BK, sekarang!""Aduduh sakit Pak, ampun Pak, tapi jangan dijewer gini juga Pak, kuping saya sakit ini." Ucap Rama sambil berusaha melepas jeweran gurunya itu.
"Cepetan ikut Bapak." Ucap Pak Asep melepaskan jewerannya.
Rama mengekori Pak Asep dengan langkah terpaksa menuju BK. Ketika sampai di dekat BK, dia mendengar obrolan di dalam BK.
"Kenapa kamu bisa telat?" Tanya orang yang diyakini Rama itu adalah guru.
"Saya telat bangun tidur, Bu." Dan yang menjawab itu adalah siswa nya, menurut Rama.
Pak Asep dan Rama memasuki ruang BK, Rama langsung menengok ke siswa perempuan yang sedang dihukum itu.
Kan itu si Salsha - Salsha yang ngefollow gue? Batin Rama.
"Salsha sekarang kamu sapuin seluruh lapangan upacara, dan ibu gak mau tau nanti istirahat harus udah selesai!" Ucap Bu Sinta.
"Iya Bu."
Setelah Salsha keluar dari ruang BK, Pak Asep menghampiri Rama yang sedang menunduk. "Rama kamu juga sapuin seluruh lapangan upacara bareng Salsha!"
"Tapikan Pak, lapangan upacara kan gede banget," bantah Rama.
"Gaada tapi-tapian, sekarang kamu sapuin cepetan!"
Rama hanya bisa mendengus kesal, dia mengambil sapu ke ruang janitor.
***
"Ih, dasar guru gila! Gatau gue cape aja, udah tau ini lapangan segede gaban!" Keluh Salsha, tidak jauh dari Salsha disitu ada Rama yang sedang memperhatikannya, lalu dia menghampiri Salsha.
"Kalo lu ngeluh terus mau kapan kerjaan ini selesai? Udah deh lu nyapu doang susah amatan sih." Ucap Rama
"Tahun depan ... ya istirahat lah." Ucap Salsha sewot, (munafik lu Sha).
"Garang amat ni cewek," gumam Rama
"Gue masih bisa denger gumaman lo," ucap Salsha
Mereka mulai menyapu halaman dengan benar, kadang kadang mereka adu mulut juga,
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for You [PRE - ORDER]
Teen Fiction‼️PRE - ORDER 1 - 30 Maret 2021‼️ Salsha menyukai Rama semenjak MOS SMA hari pertama berlangsung. Namun yang bisa ia lakukan hanyalah menunggu. Tak peduli dengan Rama yang di-cap sebagai player, maupun berandal yang cukup terkenal di sekolahnya. Tet...