Part 16 - Penculikan?

36.3K 2K 56
                                    

"Heyho! Ram, lu bengong mulu." Damar menepuk pundak Rama. Tidak biasanya cowok ini aktif.

Rama menggeleng, "kasih gue solusi," Lalu ia mengacak rambutnya.

"Solubsyi apsa syih." Ucap Darrel dengan mulut yang masih mengunyah spagetti yang baru saja ia buat pagi ini di rumah Rama.

"Gaakan bener minta solusi ke elu mah." Ucap Rama lalu memutar kedua bola matanya.

"Minta ke gue aja, gue pinter kalo urusan cewek." Ghafar membenarkan kerah bajunya.

"Pinter gimana? Lu aja sering di PHP-in cewek, ga yakin deh gue." Ucap Rama.

"Tadi lo minta solusi!" Teriak Ghafar dan Darrel tak terima.

"Gue udah pusing kalo masalah cewek." Rama mengusap mukanya.

"Makanya kayak gue, gapernah berurusan dengan cewek." Ucap Damar.

"Ya ya terserah lo," Rama memutar kedua bola matanya lagi. "Kasih gue solusii." Lanjutnya.

"Hmm menurut gue sih yaa...." Darrel mengusap dagunya. "Lo harus cari pengganti Salsha."

"Kalo kayak gitu urusan nya nambah panjang beon." Rama menjitak kepala Darrel yang membuat Darrel mengaduh pelan.

"Menurut gue, besok lu bicarain aja deh ke Salsha, nanti bakal kita bantu." Ucap Ghafar.

"Bener dibantu?" Tanya Rama tak yakin.

"Bener."

"Oke." Rama manggut-manggut.

--

Keesokannya, Rama ingin memberi tahu Salsha tentang semuanya. Ya, dia akan dibantu oleh teman-temannya.

"Ram, seperti biasa, jemput Alle dulu." Papanya memperingati. Rama terperangah kaget karena Papanya yang tiba-tiba menyeletuk.

"Papa ngagetin aja..." Rama mengusap dadanya. "Tenang aja, Pa."

Masih dengan senyum yang mengembang, Rama memasuki mobil yang akan ia kendarai menuju sekolah.

"Siapa juga yang mau jemput nenek lampir itu." Ucap Rama ketika ia sudah berangkat menuju sekolahnya dengan mengendarai mobilnya.

Rama mengetuk-ngetukan jarinya di stir kemudi, menunggu lampu merah menjadi hijau.

Rama melirik sekilas jam tangannya. 06.05 pagi. Masih terlalu pagi bagi Rama untuk berangkat ke sekolahnya. Tapi, ia sengaja berangkat sekolah sepagi ini untuk membicarakan tentang rencananya bersama teman-temannya.

Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, Rama langsung saja menggas mobilnya. Tak lama kemudian ia sudah sampai di pelataran parkir sekolahnya.

Rama membuka pintu mobilnya, lalu berjalan di koridor sekolahnya yang bertujuan menuju kantin dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celana seragamnya.

Sebelumnya, Rama sudah memberitahu kepada teman-temannya untuk berkumpul di kantin dan tentunya datang lebih pagi.

Sesampainya di kantin ia mencari keberadaan teman-temannya. Rama menangkap ketiga temannya sudah duduk di spot yang sering mereka duduki.

Rama tersenyum lalu melangkahkan dirinya menuju meja yang ketiga temannya tempati.

"Heyho!" Sapa Rama sambil menggebrak meja. Yang langsung saja mendapat tatapan sebal dari ketiga temannya.

Rama nyengir kuda. "Emang kita mau buat rencana apa?" Tanyanya ke ketiga temannya.

"Gue sih udah ada ide." Ucap Damar dengan wajah tenang.

Waiting for You [PRE - ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang