Part 7

45.7K 2.7K 16
                                    

Heii! Aku nge repost part 7, soalnya kemarin pas aku cek ada kesalahan.

Enjoyy!

-------------

Pada saat kejadian dimana Rama mengantarkan Salsha pulang. Mereka menjadi tambah dekat. Dia menjadi lebih sering mengobrol dengan Salsha. Salsha behkan sampai tidak percaya, dulu dia hanya bisa menyukai Rama secara diam-diam. Tetapi, sekarang orang yang disukainya dengan sukarela menawarkannya jemputan.

Rama menuruni anak tangga rumahnya. Dia hendak sarapan di ruang makan. Disitu terlihat Papa dan Mama-nya tidak lupa juga dengan adiknya, Gibran.

Rama menduduki kursi di sebelah adiknya itu. Lalu memakan sarapan yang sudah disediakan.

"Sekolah kamu gimana Ram?" Tanya Mamanya.

"Ya gitu. Gaada apa-apa." Jawab Rama.

"Terus lu ngapain Bang? Segala nganter jemput cewek." Gibran menyeletuk.

Papanya berdeham "Bener yang dikatain Gibran Ram? Kamu gamau memilih cewek yang sudah Papa kenalin ke kamu?" Papanya bertanya kepadanya.

Rama tersedak oleh makanan yang sedang Ia makan. Mamanya memberi air untuk Rama. "Pa, Rama gamau dijodoh-jodohin terus sama Papa. Rama masih SMA. Nanti juga Rama bisa nyari calon pilihan Rama sendiri." Ucap Rama.

Dia tidak mau jika masalah masa depannya terus diatur. Terutama masalah tentang jodoh.

"Ma, Pa. Rama berangkat dulu." Ucap Rama kemudian menyalami tangan kedua orang tuanya. "Sarapan kamu belum habis." Tegur Mamanya.

"Rama udah kenyang, Ma." Ucap Rama. Berbohong.

Rama mengendarai mobil BMW miliknya, menuju sekolahnya. Dia meninggalkan Gibran, dirumahnya. Sebodo amat sama Gibran, dia udah gede, nanti juga bisa naik busway. Pikir Rama.

Setelah beberapa menit kemudian, Rama sampai di depan rumah Salsha. Setelah Salsha memasuki mobilnya dia menjalankan mobilnya ke sekolah.

Rama memakirkan mobilnya dibawah pohon rindang. Dia keluar mobilnya dan membukakan pintunya untuk Salsha. Ketika melewati koridor anak IPS banyak pasang mata menatapnya dengan tatapan memuja.

"Tebar pesona aja lu." Tegur Ghafar menepuk bahu Rama. Kacaulah aksi tebar pesona Rama karena Ghafar.

"Bareng kek, ke kelasnya." Ucap Ghafar.

"Iyaiya."

-----

Kriiing. Kriiing. Kriiing

Bel istirahat berbunyi. Salsha hari ini ke kantin pergi sendiri. Dia sedang tidak bersama Anggun. Karena Anggun yang lupa mengerjakan PR guru killernya yang jam pelajarannya sehabis istirahat.

Ketika akan menuju kantin, Salsha merasa tangannya dicekal oleh seseorang. Kemudian dia dibawa ke dalam toilet cewek. Dia melihat ada 3 orang cewek.

Mereka adalah Sisil dan kedua antek-antek yang berada di belakangnya.

Kedua antek-antek Sisil memegang kedua pergelangan tangan Salsha agar Salsha tidak memberontak.

"Well. Well," Ucap Sisil.

Idih sok pake Bahasa Inggris dia. Batin Salsha kemudian tersenyum sinis ke Sisil.

"Lo itu ya. Ga puas banget deketin dua cowok most wanted," Ucap Sisil sambil menunjuk muka Salsha. Salsha hanya mendongak menatap langsung wajah Sisil. Mencoba menantangnya.

"Ga Valdo. Ga cowok gue. Semuanya aja lo embat. Mau lo tuh apasi!" Ucap Sisil. "Dasar cewek keganjenan, kerjaannya rebut cowok orang aja! Gara gara lo! Rama gak perhatian lagi ke gue."

Waiting for You [PRE - ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang