30❄️

32 5 0
                                    

Cukup menganggumi dari jauh
Karna kalo deket deg degkan eaa

Yuta

Adick-adick unyu pulang ya disini
Ada adegan yg gaenakin gabaik
Untuk kamu okei
Nanti babang alji jmput
Untuk pulang!

Alzi



"Lama banget dayang dayang lo....." Kata alzi sambil duduk di atas motornya

Diki masih asik menghisap vapenya belakangan ini dia di buat candu oleh liquid yang baru saja ia beli bersama bumi kemarin "bentar lagi paling lagi sama risa."

"Lo masih disuruh jagain dia sama bang gibran?" Tanya alzi lagi

Diki hanya mengangkat bahu pertanda ia juga tidak tau

"Dikiiiiii........ Tungguinnn." Teriak dari jihan yang berlari dengan napas ngos-ngosan

Diki yang ingin mengeluarkan asap menjauh secara tiba-tiba membuat jihan tersenyum karna sudah tidak asing dengan kelakuan diki yang selalu perhatian dengan asmanya ingat ya asmanya bukan jihanya.

"Gausah pake lari bisakan!?" Tanyanya sambil menyimpan vape di kantongnya

Jihan tersenyum "gabisa karna nanti lo marah lagi."

"Duh bucin bucin gue balik duluan dik." Alzi memakai helm lalu bertosria dengan diki dan jihan

"Pake helm lo."

Jihan memudarkan senyumnya lalu mengambil helmnya

"Ngambek ngambek." Tukas diki menaiki motornya

"Gausah pake ngomel bisakan!"

Diki menghela nafas turun dari motor lagi lalu menatap jihan lekat

"Iya gue tau gue salah kemaren seenaknya pergi duluan tapikan gue udah izin sama lo, gue juga udah minta maaf, lo bilangnya udah maafin tapi tadi pagi masih diemin gue. Sekarang ngomel ngomel."

"Jangan bikin bingung dong kalo emang terpaksa anter jemput gue bilang, biar gue bawa motor sendiri sama bilang ke bang el kalo gue udah gamau di jagain lo lagi."

Jihan masih misuh misuh antara kesal, mau nangis, sama bingung tapi tiba-tiba saja diki menarik dirinya ke dalam pelukannya.

"Maaf."

"Gue kan gamau asma lo kambuh makanya ngomel."

"Gausah pake nangis ah basah baju gue."

"Lo nyebelin bikin gue bingung teruss." Jihan memukul dada diki kenceng

"Sakitt, ssstt udah diem diemm ntar jelek."

Diki melepas pelukanya menghapus air mata jihan lalu memakaikan gadis itu helm.

Keduanya berjalan membelah jalanan menuju rumah jihan.

Tetapi tiba-tiba saja diki berhenti di kedai eskrim yang biasa jihan datengi.

"Ko berenti?"

"Diem disini sebentar."

Diki memasuki kedai tersebut bertemu dengan mas-mas bertato yang beberapa kali ia temui untuk menemani jihan beli eskrim

Sun Meets IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang