29❄️

24 3 0
                                    

Aware not patient

-garanesa.




🔥🔥🔥

"Kamu kalo ngomong jangan sembarangan ya!!" Suara keras dari pria yang sedang berdiri di hadapan galang

"Aku gamungkin ngarang! Dia itu jalang!" Balas galang sambil menunjuk perempuan yang sedang menangis di sofa

Galang yakin itu hanya tangis buaya dan kalo pun dia nangis beneran itu hanya tangisan takut kehilangan harta dari ardiansyah seno dikta.

"Papa muak denger semua drama kamu galang! Sekeras apapun kamu hasut papa, papa ga akan terpengaruh sama drama murahan kamu itu."

"Sudah papa bilang dia ibu mu bisa gasi ada rasa hormat sedikit di diri kamu! Jangan kayak anak yang tidak ada atitudenya dong papa yang malu!"

Galang terkekeh miris "gak ada atitude? Galang? Papa sadar gasi galang kayak gini karna siapa!!?? Karna papa!"

"Kalo seandainya dulu papa gak selingkuh sama wanita jalang ini papa sama mama gamungkin cerai! Mama gamungkin sakit sakitan, mama gamungkin meninggal kayak gitu aja di hadapan galang!" Cowo itu manahan air matanya agar tidak terlihat lemah di hadapan ardi

"Kalo seandainya papa gak selingkuh sekarang galang masih diarumah ini, galang gak makan sendirian, galang gak tidur sendirian, galang gak perlu anter ambil baju di laundry, galang gamungkin setiap hari keluyuran di jalanan tapi sekarang apa? Mama pergi sedangkan papa? Otak papa udah kecuci sama wanita busuk ini."

BUGH

satu bogeman melayang ke rahang galang.

"Mas udah mas jangan! Jangan pukulin dia."

"Dia sudah kurang ajar!"

Galang yang terhuyung berusaha bangun "apa mau nonjok lagi!!?? Tonjok pah tonjok sampe papa sadar kalo dia itu gabaik ada di hidup papa!"

"Papa di kasih apa sama dia!? Di kasih badan nya setiap hari!?"

"Jaga omongan kamu ya!" Ardi ingin menghampiri galang tapi di halangi oleh perempuan itu

"Galang bakalan buktiin kalo emang dia itu gabaik buat papa! Dan kalo seandainya bener dia gabaik buat papa galang mau papa ke makam mama buat minta maaf tentang semuanya."

Cowo itu pergi meninggalkan rumah besar yang hanya berisi empat orang yang tinggal di dalamnya termasuk bibi sisi wanita tua itu masih bertahan di rumah ini atas perintah galang.

"Mas galang....."

Galang menoleh mendapati bik sisi yang sedang berlari sambil memegang erat sapu ijuk yang biasa ia pakai "bik.... Apa kabar?" Galang memeluk wanita tua itu

"Baik mas, bibi kangen! Kamu kenapa gapernah pulang?"

Galang mengelus punggung bik sisi "maaf yaa galang ninggalin bibi."

"Pulang toh mas jangan pergi pergian terus! Kamu tidur dimana!?"

"Galang tidur di apart bi nanti kalo kondisinya udah memungkinkan galang pulang ya...."

Sun Meets IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang