‗ ❍ ¹³, ᴡʜᴏ'ꜱ ɪᴛ ᴘᴛ. 02?

401 83 16
                                    

-Suddenly Love-

Jungwon membuka matanya saat matahari udah terbit ditempatnya, Jungwon membalikan badannya agar bisa melihat sosok sang istri tercintanya itu. Saat Jungwon membalikan badannya Jungwon enggak mendapatkan Dhiya yang berada disisinya, Jungwon cuman sendirian di kamar istrinya.

Jungwon panik, ini Dhiya kemana pagi pagi udah enggak ada dikamar, kan biasanya Dhiya saat ini masih tenggelam dialam mimpinya.

"Hoammm"Jungwon mengucek matanya, dan melihat kearah jam weker yang berada dinakas. Jam saat ini menunjukkan pukul enam lima belas menit.

Jungwon membuka pintu kamar Dhiya untuk memastikan kalo istrinya berada dirumah, Jungwon menghela nafas saat melihat istrinya tengah mencuci piring sendirian didapur.

"Morning" Jungwon menghampiri sang istri dan memeluk Dhiya dari belakang, Dhiya kaget sampe mau lempar piring yang dipegangnya. Dhiya itu tipikal cewek yang gampang kaget, jadi tingkah Jungwon ini buat jantung Dhiya mau pindah ke ubun-ubun.

"Astaga, ngagetin aja ish"Dhiya kembali mencuci piring dan enggak menghiraukan Jungwon yang sedang mendusel-dusel di ceruk leher nya.

"Kak jangan gitu ih, aku lagi nyuci piring. Nanti kalo piringnya jatoh gimana?" Dhiya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jungwon makin kesini makin manja kepadanya.

Jungwon enggak mendengarkan kata istrinya, Jungwon malah mempererat pelukannya dan mencium pipi kiri Dhiya. Dhiya membuang nafasnya sambil memejamkan matanya Dhiya habis kesabaran, Dhiya segera membereskan cuciannya.

"Kamu pake shampo apa? Kok wangi?"Tanya nya sambil mengendus-endus rambut sang istri. Dhiya melihat kearah Jungwon.

Dhiya mengerutkan keningnya, Dhiya beneran gak salah denger Jungwon ngomongnya pake 'aku-kamu?'.

"Pake shampo mint"Jawab nya sambil mencuci tanganya setelah cuciannya selesai. Jungwon ngangguk paham.

"Terus pake shampoo ini yah"Suruh nya tiba tiba, Dhiya mengerutkan keningnya "Kenapa?"Tanya nya.

"Gapapa, suka aja wangi nya"Jawab Jungwon, ini teh Jungwon mau sampai kapan kek gini terus. Dhiya belum beres beresin rumah nya.

"Kak udah ih jangan meluk terus, nanti ada yang liat"Ucap nya sambil mencoba melepaskan tangan Jungwon yang berada di pinggangnya.

Jungwon menggelengkan kepalanya, "Yaudah sih gapapa, lagian udah muhrim ini"Ucap nya

Iya sih udah muhrim Dhiya juga tahu, tapi ya Jungwon juga harus tau tempat, jangan didapur juga. Ini rumah Dhiya masih ada mama sama papa nya belum berangkat.

Nanti kalo kepergok Dhiya yang malu,cuplis!.

"Iyah, tapi jangan disini ih. Aku belum beres beresin rumah" Jungwon mengalah untuk kali ini, Jungwon enggak mau kalo mode maung nya Dhiya keluar, jangan sampe!. Jungwon melepaskan pelukannya sambil memanyunkan bibirnya.

"Udah kakak duduk aja, itu aku udah siapin sarapan" Titahnya, Jungwon menuruti perintah Dhiya sambil cemberut seperti anak bocah yang mematuhi larangan ibunya yang enggak boleh beli eskrim.

Dhiya yang melihat muka masam Jungwon tertawa kecil namun tertahan saat Jungwon melihat kearahnya, "Udah sana"Ucap nya sambil tertawa.

Suddenly Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang