#SalamHangatBestiee:*
Pagi-pagi sekali seorang gadis telah berada diarea luar sekolah, entah mengapa dia datang terlalu cepat bahkan baru beberapa orang yang datang.
Cuaca pagi begitu cerah tapi masi berasa dinginnya. Kali ini gadis itu cemburu dengan Matahari yang begitu cerah, gadis itu menghembus napas dan berharap hari ini ada kecerahan.
"Sudah di cek suhunya kak?" tanya salah satu anak OSIS. Jelian hanya menggeleng.
Lalu anak OSIS mengecek suhu gadis itu.
"36,4" Ucap anak OSIS tersebut.
"Ok makasih,"
Setelah itu, Jelian berjalan menuju kelasnya yang tepat berada di samping aulah. Sambil mengecek grup, Jelian mengirim beberapa pesan diwhastapp kepada bestie-bestienya.
"Pagi" ucap salam Jelian dengan suara yang kecil bahkan tidak terdengar ditelinga murid yang sedari tadi dikelas.
Gadis itu duduk dan lanjut memainkan handphonenya.
*******
Saat-saat yang ditunggu telah tiba,kini jam istirahat telah membuat sebagian besar murid keluar dan mencari makanan.Ada juga yang sudah membawa bekal dari rumah.
Dilain tempat..
Mita, sahabat Jelian yang masi berada di kelas menunggu kehadiran temannya yang
Masi di koridor menuju kelas Mita.Di koridor Jelian berjalan tanpa melihat atau menatap orang-orang yang berlalu-lalang, karena gadis itu melewati kelas 12 dimana lebih dominan kakak-kakak kelas cewe yang tatapannya sinis. Dan Jelian tidak mau menatap. Tapi bukan karena takut tapi hanya menjauh diri dari overthingking.
contoh“(gak usa natap gue kayak gitu ya,mau?Mata Lo gue copot!?)”
Satu kelas lagi akan terlewatkan tapi ada sesuatu yang singkat terjadi, lagi dan lagi.
Melepas tatapan itu, Jelian melajukan langkahnya dengan jantung yang tiba-tiba berdetak kencang bak orang habis lari dari kejaran syaitan. Dan akhirnya sampai ditujuan.
Sedikit mengumpat karena kelas Mita dan Jelian itu sangat jauh,harus melewati 8 kelas. Sedikit info, kelas Mita yaitu kelas XI Bahasa 1 dan ada kelas bahasa 2,dua kelas itu berada ditengah-tengah kelas 12. Sangad rumit ya bekstii.
"Kenapa je?"tanya Mita.
"Gak."
Mata Mita menyipit menerawang apakah ada kejujuran disana atau tidak.Walaupun raut wajah temannya sangat santai dan itu sulit untuk ditebak.
"Gue yakin ada sesuatu tapi muka Lo tolong dikasi ekspresi dikit Napa, gue bingung choy."jelas cukup menguras tenaga jika mencari sesuatu ya ges ya.
Jelian diam dan.."ya, jadi.."
Mita mendengar kata demi kata yang dilontarkan Jelian dan mengerti maksud dari Jelian. Sehabis menjelaskan,wajah gadis itu merah karena malu dan merasa ada perasaan yang berbeda.
"Wet,wet,wet,berarti ada sesuatu yang sangat dicurigai dalam satu kejadian yang sering terulang?..harus diselidiki!"
"Maksudnya, kalau pun sengaja itu gak akan diulang dong?masa ketidaksengajaan yang sering?"
"Tapi gue seneng banget betewe, karena besti gue ada yang suka, walaupun gue tau Lo udah lama jomblo tapi Lo harus buka hati lagi,siapa tau yang ini emang pasti."
Jelian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Gak, gak mungkin, itu hanya hal biasa aja tapi gue baper dikit. Gue lemah soal tatapan." Ungkap Jelian diakhir muka memelas.
"Bahkan Lo sendiri yang bilang kalo Lo baper, Jadi gak salah kalo Lo buka hati lagi." Ucap Mita kembali meyakinkan Jelian.
"Nanti deh, mungkin rasa ini cuman sementara kayak yang dulu-dulu." Tebak Jelian dengan yakin.
Mita mengangguk memaklumi pikiran temannya itu. Jika itu terjadi pada Mita maka dia juga akan lakukan hal yang sama karena Mita juga sudah lumayan lama menjomblo. Setiap curhatan Jelian,Mita lah yang paling memberikan nasehat paling baik.
Tidak heran jika setiap datang sekolah, Jelian selalu pergi ke kelas Mita hanya untuk bertukar cerita.
Jika ditanya mengapa tidak pergi ke kelas Vika atau Queen, Jelian juga tidak tau tapi mereka semua sama, sama-sama sahabat Jelian.
Akhirnya jam istirahat digunakan dua gadis itu dengan baik, makan dan bertukar cerita adalah hal yang paling menyenangkan. Kenyang pikiran dan perut.
"Gue ke kelas ya,"pamit Jelian.
"Iya,tapi jangan lupa pulang sekolah jemput gue dikelas, awas Lo gak jemput!"
Jelian memang tidak merasa keberatan jika dia harus menjemput Mita dikelas, tidak tau kenapa tapi Jelian senang.
"Yang ada Lo yang pergi duluan, monyet."Kemudian Jelian pergi dan kembali melewati koridor horor.
*******
Hampir tertidur pria itu melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 12:55 yang berarti 5 menit lagi jam pulang sekolah.
Mendengar kebisingan yang dibuat oleh para gadis-gadis dikelas, pria itu menatap salah satu gadis dengan tatapan dingin menusuk. Menandakan bahwa dia sangat tidak suka keributan.
Teman pria itu yang peka akan rasa kerisihan pada temanya langsung mengode pada sumber suara untuk segera diam.
Waktu yang cepat,kini suara yang ditunggu-tunggu telah berbunyi.pria itu dan temannya bergegas pergi meninggalkan tempat kelas yang masi ada beberapa murid didalamnya.
******
"Vik,gue ke kelas Mita ya." Ucap Jelian saat berpapasan dengan Vika didepan kelas yang sudah bersama pacarnya Vio.
"Ya udah, gue mau nganterin jurnal terus nanti gue tunggu kalian di depan ruang guru." Jelian mengangguk dan mereka pun berpisah.
kembali Jelian harus melewati koridor horor yang penuh dengan aura mistis, tapi untungnya tersisa sedikit karena yang lain sudah pulang ke kubur maksudnya rumah. Akhirnya Jelian mendapati Mita yang baru saja keluar dari kelas.
Mita mengandeng Jelian dan begitupun sebaliknya. Sesuai obrolan tadi, benar Vika sedang menunggu dua sahabatnya didepan ruang guru.
****
OK GES SAMPAI SINI DULU CERITANYA YA SYG YA.
KIRA-KIRA SIAPA YA PRIA ITU?
KAMU SEDANG MEMBACA
You are the one i choose
Fiction généraleCerita ini diangkat dari kisah nyata. nyatanya aku suka kamu yang gak nyata itu kita JADIAN.(SEDIKIT BOCORAN) __________________***__________***_______**____ Jelian Yinayra Sabel *ya gimana ya,gue bingung kenapa gue suka sama Lo,padahal gue udah c...