Part 3

2.1K 317 56
                                    

Part 3

"Huhhh." Helaian nafas panjang keluar dari kedua bilah bibir Cale, ia tengah menyenderkan tubuhnya pada sandaran bangku. "Mari kita tidur lagi." Cale merebahkan dirinya pada bangku, ingin menutup mata tetapi terhalang oleh suara kekuatan kuno yang terus mengoceh dipikirannya.

"Cale, kau harus bangun, kau tidak bisa tidur pada situasi seperti ini."

"Cale, mari kita curi beberapa uang dari sini."

Cale menegakkan tubuhnya sebelum menghelai nafas panjang. Ia tidak memiliki apapun di dunia ini, bahkan uang ia pun tidak memilikinya.

"Cale, bukankah naga hitam memberimu beberapa kantung spasial?"

Pertanyaan Super Rock membuat Cale tersentak. Buru-buru ia merogoh sakunya mencari-cari kantong spasial yang selalu tersedia di saku bajunya. Senyum tipis terbit di bibir merah Cale saat menemukkan kantong yang dicarinya, menggoyangkan kantong tersebut dan bunyi kerincing dari gesekan logam dapat di dengarnya.

Mengambil dua buah koin emas dari dalam kantung tersebut dengan senyum yang masih melekat di bibirnya. "Mari kita cari tempat beristirahat untuk sekarang." Cale beranjak dari duduk, keluar dari kawasan sungai tersebut menuju jalanan yang ramai penduduk.

O _____ O

Srek, srek, srek

Suara seseorang yang tengah berguling-guling di atas ranjang salah satu kamar apartemen mewah dapat terdengar. Pemuda bersurai merah itu mendudukkan dirinya di atas ranjang, menatap keluar jendela kamar apartemennya yang memperlihatkan sungai dan gedung-gedung tinggi terbentang.

Helaian nafas panjang keluar dari belah bibir Cale. Sudah tiga bulan ia berada di dunia ini tanpa menemui petunjuk apa-apa, apalagi dengan tubuh berusia delapan belas tahun. Yahhh Cale menjadi lebih muda 2 tahun, kembali ke usia dimana ia pertama kali menjadi Cale.

"Cale pergilah keluar, aku ingin melihat barang-barang berharga lainnya disini."

Cale terdiam, ia mengabaikan ucapan Suara Angin yang telah dilontarkan-nya berkali-kali.

"Cale sepertinya apa yang dikatakan pencuri itu benar, bukankah kau harus membeli beberapa kebutuhan dan makanan? Bukankah persedian makananmu bulan ini sudah habis?"

Cale terdiam tanpak memikirkan apa yang diucapkan oleh Super Rock. Cale kembali mengenai nafas dan dengan malas beranjak dari ranjangnya menuju ke dapur, dan benar saja persediaan makanannya di lemari pendingin telah habis.

Cale berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sekaligus bersiap menuju ke supermarket yang tak jauh dari gedung apartemen-nya.

*
*
*

Cale keluar dari gedung tinggi berlantai tiga puluh di belakangnya. Menyipitkan matanya saat sinar terik matahari siang ini menerobos masuk ke retinanya.

Cale berjalan santai menjauh dari gedung tinggi apartemen. Melewati taman bermain untuk menuju ke supermarket, ia berhenti saat pendengarannya itu menangkap seorang yang menyerukan namanya.

Dengan malas Cale menoleh ke samping, melihat taman bermain yang tengah ramai oleh anak-anak, hingga netranya itu bertubrukan dengan netra hazel seorang anak kecil yang tengah membawa jaring dan sebuah kotak serangga yang dikalungkan.

"Cale hyung!!" anak kecil tersebut berhenti di depan Cale dengan mata yang menatap Cale dengan berbinar. Cale menepuk pelan surai kecoklatan anak kecil tersebut, membuat anak itu tersenyum.

"Cale hyung akan kemana?" Cale memperhatikan anak itu sejenak sebelum menjawab. "Minimarket. Kau?"

"Aku akan pergi menangkap serangga dengan Ibu dan Nenek." jawab anak itu dengan wajah ceria, Cale hanya menganggukan kepalanya mendengar penuturan anak yang jika ia lihat berusia hampir sama dengan On.

Hingga pandangan Cale dan anak tersebut teralih saat mendengar seorang wanita paru baya memanggil anak tersebut. "Hyung, aku harus pergi, Ibu sudah memanggilku." Cale mengangguk tabah menyaksikan anak tersebut berlari kecil menghampiri Ibunya yang sudah berdiri menunggu.

Cale melanjutkan langkahnya meninggalkan taman bermain menuju ke minimarket.

Tak sampai 15 menit Cale sudah sampai di minimarket. Ia tengah mengitari rak-rak berisi makanan yang berada di minimarket tersebut.

"Cale belilah beberapa roti, aku ingin makan roti."

Cale mengerutkan dahinya sejenak sebelum mengambil beberapa permen yang ada di depannya dan memasukkannya ke dalam troli.
"Kita masih memiliki pai apple, tidak perlu membeli roti lagi."

"Baiklah..."

Cale acuh mendengar keluhan yang dikeluarkan oleh pelahap, ia memilih mengambil beberapa barang kebutuhan kamar mandi, sebelum mendorong troli nya dengan sedikit bantuan dari suara angin tanpa diketahui oleh orang lain. Cale berhenti di barisan ketiga dari kasir, menghelai nafas saat ia harus kembali berdiri untuk menunggu.

Cale menatap pemuda bersurai hitam di depannya yang hanya membawa cola dan snack ringan. Ia mengerutkan kening sejenak saat merasa pemuda di depannya sangat familiar.

'Bukankah ini pemuda minggu lalu?'

Ia sering melihat pemuda bersurai hitam ini di minimarket, dan entah kebetulan apa pemuda yang menurut Cale tampak menyeramkan seperti Choi Han ini selalu berdiri di depannya setiap ingin membayar kepada kasir. Dan Cale dengan sedikit keberaniannya terkadang meminta untuk menerobos antrian dan membayar terlebih dahulu.

'Haruskah aku mencoba peruntungan ku lagi kali ini?' Cale tampak berfikir keras sebelum mengangguk pendek sedetik kemudian.

Cale menepuk pelan pundak pemuda di depannya, membuat pemuda bermata elang yang tampak lebih tua dari Cale itu menoleh menampakkan wajah datarnya yang menurut Cale menyeramkan.

"Bisakah aku pergi dulu? Aku lelah, kaki ku sangat sakit." yah, Cale tidak berbohong kakinya memang sakit karena berjalan dari apartemen sampai minimarket apalagi ia harus memutari minimarket untuk mencari kebutuhan di apartemennya.

Pemuda itu terdiam, membuat Cale dan juga kasir yang sedang menunggu untuk antrian selanjutnya terdiam. Setelah beberapa detik pemuda itu akhirnya menyingkir membiarkan Cale mengambil antriannya.

Tanpa menunggu lama Cale segera mendorong troli belanjaannya untuk dihitung oleh penjaga kasir.

Dua buah kantung plastik berukuran sedang sudah berada di genggaman Cale, ia berjalan keluar minimarket dan duduk di bangku yang disediakan di depan minimarket tersebut.

Mengambil kantung spasialnya secara diam-diam, dan merogoh kantung tersebut untuk mengambil dua pai apple yang terbungkus rapi. Ia juga membuka kantung plastiknya untuk mengambil beberapa buah permen, menaruhnya di atas meja di depannya.

Cale dengan tabah menengok ke belakang melihat pemuda bersurai hitam itu sudah akan keluar dari minimarket. Dengan gerakan santai Cale mengambil dua kantung plastiknya berjalan meninggalkan minimarket dengan dua buah pai apple dan beberapa permen tergeletak di meja.

Cale memang suka barang gratis apalagi jika itu dilakukannya dengan usaha yang tidak berarti, tetapi Cale tidak suka mengambil milik orang lain apalagi berhutang budi pada seseorang.

Jadi Cale meninggalkan makanan tadi untuk pemuda bermata elang itu setiap pemuda itu mengijinkannya untuk menerobos antrian, bukankah makanan adalah yang terbaik?!

Cale dengan wajah tabahnya berjalan santai mengikuti jalan ramai untuk sampai di apartemen nya.

O_____O

TBC
Hallo saya kembali lagi, maaf Update lama, Ide-nya udah ada ngetiknya aja yang susah.

Sebenarnya saya ragu mau Update chap ini, kek ngerasa ada yang kurang gitu, tapi udah pas sama imajinasi saya, juga chap-nya kepanjangan nggak? Tolong komen ya ^^

Kayaknya saya terlalu banyak bicara, sudahlah, ditunggu Chap selanjutnya!! Jangan lupa komen dan vote-nya ya...
Thanks All

Hero in World (TCF X ORV) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang