Part 4

1.6K 261 14
                                    

Kelopak mata itu mengerjap, mencoba membiasakan dirinya pada cahaya lampu yang masuk di penglihatannya, pemuda yang baru saja terbangun dari tidurnya itu mengerutkan dahi sembari menguap pelan.

Menatap ke arah jendela di sampingnya, disuguhkan dengan pemandangan matahari senja menandakan hari akan beranjak malam.

Cale, pemuda bersurai merah itu menjalankan langkahnya menuju kamar mandi untuk sekedar membersihkan dirinya, tak lama ia keluar dari kamar mandi dengan tampilan yang tampak lebih segar.

Mengecek jam yang tertera di dinding menunjukkan pukul 06.50 p.m waktu makan malam sebentar lagi yang akan tiba. Cale berjalan menuju dapur membuka lemari, memperlihatkan beragam makanan instan yang baru dibelinya siang tadi.

Mengambil sebungkus ramen, ia menuju ke alat-alat dapur untuk memasak ramennya

Cale mengambil panci, menuangkan air kedalamnya setelah itu menaruh panci berisi air ke atas kompor tak lupa ia juga menyalakan kompor tersebut.

Selagi menunggu air mendidih ia menyiapkan terlebih dahulu alat-alat makan dan bumbu ramennya. Setelah air mendidih, Cale memasukkan ramen ke dalam panci dengan air mendidih dan menutup panci tersebut, menunggu ramen matang.

'Choi Han mungkin akan menyukai makanan ini, dia mungkin merindukannya.' batin Cale.

Cale tau jika Choi Han pasti merindukan makanan Korea dan ingin memakannya jika Choi Han melihatnya. Tetapi Cale tidak tau bahwa Choi Han memang melihatnya tengah memasak ramen.

"Anak-anak mungkin juga akan menyukainya. Tapi makanan instan tidak baik untuk pertumbuhan anak-anak."

"Kau sudah mengucapkan itu berulang kali Cale."

Cale hanya acuh dan memilih memandang jendela yang berada di dapurnya, yang kebetulan mengarah pada sungai luas, sama dengan jendela besar yang ada di ruang tamu yang juga menghadap ke Sungai.

Cale menyipitkan matanya saat melihat sungai yang mungkin tampak aneh?
"Cale hati-hati, perasaanku tidak enak." Cale tersentak mendengar suara Super Rock, ia tampak berfikir serius, 'apakah akan terjadi sesuatu?'

Tidak ingin terlalu berfikir keras, Cale memilih menoleh pada panci yang ternyata sudah mengeluarkan busa, menandakan ramennya matang. Dengan terburu Cale mematikan kompor dan membuka tutup panci.

Ingin menuangkan ramen pada piring tetapi terhenti saat,

BUM!!

Suara keras dari sesuatu yang meledak dapat terdengar di pendengaran Cale, dengan terkejut Cale menaruh kembali panci yang dipegangnya, niat hati ingin berjalan keluar untuk mengecek, tiba-tiba,

Klik! Klik!

Ia dibuat binggung dengan lampu apartemen nya yang berkedip-kedip.
"Cale!"

"Ha?" Cale menatap sungai melalui jendela dapurnya, sungai itu tampak meluap-luap, seperti apa yang dilihatnya tadi.

Tak lama lampu apartemennya mati total, tetapi ia masih dapat melihat akibat dari cahaya bulan yang menerobos ke dalam jendela. Cale mengerutkan keningnya mendengar keributan yang terdengar dari luar apartemen, mungkin karena lampu padam jadi banyak orang yang khawatir?

"Apa yang?" Cale tampak kebingungan, tetapi di tengah kebinggungannya itu tiba-tiba terdapat cahaya berwarna biru terang dan menampilkan sebuah layar transparan berwarna biru. Terdapat tulisan di layar tersebut, dengan cermat Cale membaca tulisan di layar itu.

┌⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤┐
SKENARIO UTAMA #1
⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤⏤
[PEMBUKTIAN NILAI]

Hero in World (TCF X ORV) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang