Sebuah pertemuan

142 17 0
                                    

Hallo semuanya, dah lama ngga ketemu ehe, ada yang kangen sama shai ngga nih, semoga ada ya😁.
Sebelumnya berkabar dulu deh, gimana kabar kalian? Semoga baik dimanapun kalian berada 🥰.
Setelah 3 Minggu yang cukup panjang, Virllia kembali buat lanjutin cerita ini. Selamat membaca

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT 🥰😘
_____________________________

Sebelumnya...

Tiba tiba panah berwarna hijau muncul dan mengarahkan shai ke suatu tempat.

"Ikuti panahnya" ujar sistem menyadarkan shai yang masih terkagum kagum.

______________________________

Setelah mengikuti anak panah, shai pun tiba di depan pintu yang cukup besar tapi sederhana.

Tok tok tok "permisi paket" seru shai sambil memasuki ruangan setelah membuka pintu yang terkunci.

"Woaaah gila si ini mah gede banget" kagum shai, sudah 2 kali dia dibuat terkejut dengan panti asuhan ini.

Saat masih mengagumi sekitar ruangan yang berisi barang barang antik dan cantik sistem berbicara

" Tuan, saat ini tugas Anda adalah mendata barang barang yang akan di lelang nanti, dan mungkin akan ada sesuatu yang dapat membantu anda untuk mempercepat pertemuan anda dengan kakak kandung anda di sini"

"Oke deh, cuman nge-data aja kan? Okey let's go"

Mulai dari yang paling kecil ke yang terbesar shai mendata, terdapat kurang lebih 75 barang yang lolos seleksi untuk di lelang nanti.

Saking asiknya shai tidak sadar kalau ada seseorang yang memasuki ruangan yang sama dengannya.

Sebelumnya di ruang pusat.

"Selamat datang Mr. and Mrs. Bagaskara" ucap ibu panti seraya menyambut kedatangan keluarga Bagaskara yang sangat mendadak ini.

Tadi setelah meminta tolong shai untuk mendata barang, tiba tiba ibu panti dikabarkan kalau keluarga Bagaskara datang setelah beberapa tahun terakhir tak pernah berkunjung, terutama ibu panti terkejut akan kehadiran Mrs. Bagaskara yang tak pernah berkunjung ke panti, seketika ibu panti merasa sangat familiar dengan tampilan nyonya Bagaskara itu, namun ibu panti mengabaikan nya karena setahunya keluarga Bagaskara hanya memiliki 1 anak. Nama dari tuan dan nyonya Bagaskara adalah Mr. Aydan Bagaskara dan Mrs. Ayana Bagaskara. Orang tua kandung shai dan antagonis pria.

Kalau ditanya mengapa keluarga Bagaskara tidak tau mengenai shai yang merupakan anak kandungnya yang hilang ada di panti ini dikarenakan shai asli adalah orang yang pemalu, dia selalu berdiam diri dikamar bahkan saat acara pelelangan yang hanya 2 tahun sekali diadakan. Shai asli seperti memiliki trauma yang cukup berat namun selalu di sembunyikan dengan sempurna oleh shai, bahkan ibu panti pun tidak tahu akan trauma yang dimiliki shai.

"Bagaimana kabarmu Ira? Dan yang lainnya?" Sapa Ayana kepada ibu panti, walaupun tak pernah berkunjung, Ayana tau nama nama pengurus panti disini, karena dia bantu mengelola panti dari rumah.

"Baik nyonya, kabar yang lain juga baik, anak anak sangat antusias untuk menyambut acara lelang seminggu lagi" ucap ibu panti seraya tersenyum.

Saat tengah asik berbincang, anak laki-laki mereka yaitu Sean yang kebetulan sedang libur dan di paksa ibunya untuk ikut, beranjak pergi meninggalkan ruangan pusat tanpa berkata apapun.

"Kau mau kemana Sean?" Tanya tuan Bagaskara

"Berkeliling" jawab Sean singkat

Lalu dia pun pergi dan beranjak mengelilingi panti, sebenarnya dia bosan dan tak tahu harus melakukan apa, padahal hari ini dia ada pertemuan dengan teman teman perkumpulan nya.

Saat tengah asik berkeliling, Sean melihat ada pintu besar yang terbuka, karena dia penasaran, dia pun mulai memasuki ruangan itu.

Kembali ke saat ini

Saat sedang asik mendata, shai dikagetkan dengan suara benda jatuh dari rak yang ada di dekat pintu. Saat berbalik shai melihat seseorang berdiri mematung menatapnya, wajahnya tampak sangat shock. Setelah tersadar dari keterkejutan nya, Sean mulai mendekati shai dengan sambil menatap shai lekat.

Dengan ragu Sean berucap "Taalea?"

Shai terdiam, dalam hati berpikir dari mana dia tahu namaku.

Kemudian shai pun menjawab dengan bingung "ya?"

Belum selesai kebingungan nya, shai kembali dikagetkan dengan pelukan tiba tiba dari orang yang tak dikenalnya namun tampak familiar itu.

Cukup lama mereka berpelukan saat tiba tiba shai kembali di kagetkan oleh sistem.

"Tuan, apakah kau tak mengenalnya?"

Dengan sedikit tercekat karena pelukan yang terlalu kuat, shai menjawab melalui telepati nya

"Memangnya dia siapa tem?"

"Dia tokoh antagonis tuan, kakak kandung anda" ucap sistem geregetan

Shai langsung shock tak bisa menyembunyikan ke-terkejutnya. Sudah berapa kali dia terkejut hari ini.

"Bukannya ini belum masuk alur ya tem? Kok bisa udah ketemu sekarang?" Permasalahannya itu seharusnya mereka bertemu saat acara lelang selesai, itupun shai sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kamarnya. Dugaan sementara adalah bunuh diri, tapi kenyataannya dia dibunuh, orang yang membunuhnya sudah mengamati shai sejak sehari sebelum acara lelang diadakan, yang berarti seharusnya masih 6 hari lagi, dia tahu kalau shai anak bungsu Bagaskara yang hilang dari ciri fisiknya yang langka dan hanya dimiliki oleh keluarga Bagaskara. Karena pembunuh itu memiliki niat untuk menguasai keluarga Bagaskara dan tidak ingin ada rintangan, jadilah pembunuh itu dengan kejamnya membunuh shai yang tengah bersiap untuk datang ke acara lelang yang akan dihadirinya untuk pertama kali, dan kalau saja tidak ada insiden itu, Taalea shaira akan bertemu dengan keluarga kandung nya, Bagaskara.

"Ekhm..." Shai berdehem sebagai kode untuk segera melepaskan pelukan itu.

"Ekhmmm...." Sekali lagi tapi lebih keras, berharap tokoh antagonis atau abangnya ini peka dan segera melepaskan pelukannya.

Namun bukannya di lepas pelukan itu menjadi semakin erat dan tak lama shaira merasa kalau bahu lelaki yang memeluknya itu sedikit bergetar.

"Apa dia menangis?" Tanya shai dalam hati.

Akhirnya shai pun membiarkan nya dan menunggu hingga lelaki itu tenang.

"Cup cup cup" sambil menepuk punggung lelaki itu ringan, shai bagaikan sedang menenangkan anak kecil.

Akhirnya lelaki itu melepaskan pelukannya, dan terlihatlah wajah tampan dengan mata yang sama persis dengannya namun sedikit kemerahan karena habis menangis.

"Taalea" ucap lelaki itu serak.

Aduuh suaranya bikin meleyot ucap shai dalam hati.

Shai diam saja menunggu kelanjutan ucapan dari Abangnya.

"My white rabbit" sambil berucap, tangan lelaki itu mengusap pipi shai lembut.

Setelah ucapan itu, terjadi keheningan dengan tangan abangnya shai masih sambil mengusap pipi nya.

"Maaf ka, Kaka siapa ya? Kok bisa tau nama shai?" Shai memutuskan untuk pura pura tidak tahu dulu, shai masih belum siap karena ingatan pemilik tubuh aslinya pun masih belum shai tau, jadi menurut shai seperti ini dulu lebih baik, walaupun shai ragu karena dia yakin ciri fisiknya mengatakan segalanya tanpa shai harus berucap sepatah kata.

______________
TBC

Ngga nyangka besok puasa, mohon maaf lahir batin bagi semua nya. Dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan 🥰

Lanjut Ngga Nih???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang