Sebelumnya
"My bunny" sambil berucap, tangan lelaki itu mengusap pipi shai lembut.
Setelah ucapan itu, terjadi keheningan, tangan abangnya shai masih sambil mengusap pipi nya.
"Maaf ka, Kaka siapa ya? Kok bisa tau nama shai?" Shai memutuskan untuk pura pura tidak tahu dulu, shai masih belum siap karena ingatan pemilik tubuh aslinya pun masih belum shai tau, jadi menurut shai seperti ini dulu lebih baik, walaupun shai ragu karena dia yakin ciri fisiknya mengatakan segalanya tanpa shai harus berucap sepatah kata.
____________________
Pemuda itu tercengang saat mendengar ucapan shai. Saat tersadar dari keterkejutan nya, Abang shai atau bisa kita panggil Sean kembali meneteskan air matanya.
"Adek ngga inget Abang hmm?" Melihat gelengan adiknya, Sean Kembali berucap
"Ini Abang kandung kamu sayang, ngga papa kalo kamu ngga inget ngga usah di paksa ya, sekarang ayo ikut Abang ke Daddy sama mommy" dengan lembut Sean menggenggam tangan shai, dan menariknya perlahan keluar dari gudang penyimpanan.
Sean POV
Tak kusangka, aku bertemu dengan kelinci putih kecil ku, Taalea shaira. Ya tak salah lagi itu adalah dia, adik yang menghilang sejak kecil karena para baj*ngan si*lan itu. Berani berani nya mereka main main dengan keluarga Bagaskara, jika mengingat nya ingin sekali aku menyiksa mereka, tapi sayang mereka sudah mati.
Yang terpenting sekarang kelinci ku sudah bersama dengan ku lagi, aku yakin mommy sama Daddy pasti akan terkejut saat melihat Lea, panggilan keluarga Bagaskara kepada tuan putri satu-satunya di keluarga kami. Saat Lea hilang, rumah serasa tak berpenghuni. Tak ada pembicaraan yang lebih dari 5 menit, itupun saat ada hal yang sangat penting saja orang rumah berkomunikasi.
Aku berjanji akan melindungi Lea, tak akan ada kejadian yang sama terulang lagi.
Author POV
Disaat yang sama di ruang pusat.
"Acara sudah di persiapkan semaksimal mungkin Mr, tinggal menunggu 6 hari lagi acara lelang akan di mulai" ucap ibu panti setelah menjelaskan segala persiapan acara lelang.
Terjadi keheningan sebentar Sampai ucapan ibu panti menarik seluruh perhatian Mr dan Mrs Bagaskara itu.
"Maaf sebelumnya kalau saya terkesan lancang, saya ingin tanya, apa keluarga Bagaskara memiliki seorang putri?" Kata ibu panti dengan ragu.
Mr dan Mrs Bagaskara saling bertatapan yang seolah saling bertanya bagaimana dia bisa tau?
Sedikit berdehem, Mr Bagaskara menjawab
"Mengapa kau ingin tau Ira?"
Karena merasa tak enak, ibu panti cepat cepat menjelaskan
"Ah, itu karena di panti ini ada seorang anak yang sangat mirip dengan Mrs Bagaskara dan tuan muda Bagaskara, jadi saya kira-"
Ucapan Bu Ira terpotong karena tiba tiba pintu ruang pusat terbuka dan menampilkan Tuan muda Bagaskara dan shai.
"Ini maksud saya, shai sangat mirip dengan anda Mrs, jadi saya mengasumsikan kalau mungkin kalian memiliki hubungan darah"
Jelas ibu panti tanpa melihat ekspresi dari kedua Bagaskara itu."Astaga" ucap Mrs Bagaskara tak percaya, air mata sudah menetes secara perlahan yang lama lama menjadi deras.
Tak lama Mrs Bagaskara langsung berlari memeluk shai yang masih berada di dekat pintu masuk. Mr Bagaskara tak kalah terkejut, dia tanpa sadar meneteskan air mata, dan ikut menghampiri sang istri yang sedang memeluk shai dengan erat.
Saat sudah didekat keduanya Mr Bagaskara langsung menatap shai dengan lekat, dengan tatapan tidak percaya kemudian ikut kedalam pelukan yang sarat akan rindu itu.
Ibu panti yang melihat cukup merasa bingung, jadi shai beneran anak mereka? Kira kira seperti itulah yang ada di pikiran ibu panti, sedangkan Sean hanya menatap keluarganya dengan tersenyum tipis.
"Lea" ucap Ayana, ibu kandung dari shai dan Sean.
Ditengah suasana haru tersebut, shai merasakan telinganya berdenging disusul dengan sakit kepala yang luar biasa.
"Shh" ringis shai tak bisa menahan sakit kepalanya.
Mendengar ringisan itu sontak keluarga Bagaskara melepas pelukannya dan tak lama, Ayana berteriak panik saat shai tiba tiba pingsan di dalam pelukan suaminya, begitupun ibu panti dan Sean yang tak kalah panik.
"Kerumah sakit! Sean siapkan mobil!" Ucap Mr Bagaskara dengan suara yang tegas dan sedikit bergetar.
"Kau tidak apa-apa baby, ada Daddy disini, kau tidak apa-apa" gumam Aydan Bagaskara secara berulang-ulang berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
Shai pun di gendong ala princess oleh Aydan, lalu mereka berlari menuju mobil yang sudah ada tepat di depan pintu panti dengan Sean yang mengemudi.
..........
TBCNote:
Halo semuanya, kayaknya v udah sering banget minta maaf deh ya, maaf ya 🙏 ini diluar rencana banget, jadwal updatenya berantakan.V bikin cerita tuh ketik terus upload, jadi ngga ada draf gitu. Inspirasi juga kadang ada kadang ngga, maaf ya ngga bisa update yang teratur 🙏Buat bonus deh, ini ibu sama bapaknya shai dan tokoh antagonis kita a.k.a Sean Bagaskara
Pak Bagaskara nih, bau-bau duit udah kecium dari radius 5 km
Yang di bawah ini ibu Ayana
Kasian pak Bagaskara, anaknya pada mirip istrinya semua
Oke udah segitu dulu, makasih 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Lanjut Ngga Nih???
Fantasy👆👆👆 (Ganti cover) ‼️slow update ‼️ SHAira Muna PramOedya, seorang gadis yang cantiknya ngalahin duta duta shampo, tapi akhlak-less dan kesayangan keluarga besar Pramoedya karena cucu cewek satu-satunya, ngga ada angin ngga ada ujan gara gara tutu...