09

12 2 0
                                    

Bismillahir-rohmanir-rohim

09. [_Masalah yang tak terkira_]

Enjoy reading....

*** TANDAI TYPO***

Hujan lagi ya sekarang, gak tau kenapa aku suka dengar suara hujan. Bagaimana dengan kalian?

Kamu tau? Walau terkadang hujan bisa menjadi bencana namun, ia juga bisa membuat ketenangan dalam jiwa bagi mereka sang pelipur lara.

AAARRGH!!!

BUGH

BUGH

DUAKH

PYARRR

"SI^L^N!!" Umpatan nyaring disertai suara ke kacauan yang mengema berhasil teredam akibat derasnya hujan.

Host... host ... hufp

"G-gue benci... hiks, gue BENCI HIDUP INI!!!"

"Kapan gue bisa bahagia kapan, Hah?! KAPAAANN?!!" Lagi dan lagi teriakan yang orang itu lontarkan masih sama kalahnya dengan derasnya hujan.

Mungkin karena terlalu lelah berteriak dan memporak-poranda isi ruangan yang dia tempati, tampak siluit seseorang tersebut berada di pojok ruangan sambil meringkukan  badannya yang terlihat jelas sedang tidak baik-baik saja.

Bisa dilihat dari lengan serta kaki yang tak tertutup pakaian. Luka lebam serta sayatan hampir memenuhi sekujur tubuhnya dan darah segar pun tampak berceceran di sekitar tempat orang tersebut berada.

Dia terlihat begitu depresi dengan keadaan hidupnya.

Merenung sembari menyelam mengingat ulang, kisah dari awal kelamnya kehidupan yang dirinya jalani.

*


"AZAAAD! Mau kemana lagi kamu?!!"  Panggilan dari anak tangga berhasil menghentikan langkah kaki seorang pemuda yang hendak melangkah keluar rumah.

"Bukan urusan lo!" Jawaban yang terlontar dengan nada rendah dari si pemuda, berhasil membuat seorang pria dewasa yang meneriakinya tadi tersulut emosi.

Segera dia turun dari anak tangga dengan  tergesa, menghampiri pria muda di ambang pintu yang tak lain adalah anaknya sendiri.

TEPLAK~

BUGKH~

Sebuah tamparan dan bogeman pun tidak dapat terelakan lagi oleh si pemuda.

"Kamu, Dasar kurang ajar! Gak usah balik lagi pergi kamu. PERGI SANA!!!" tak tangung suara bentakan pun mengelegar di seluruh ruangan besar itu.

"Cih! sok iye banget, lo pikir gue takut apa sama orang udah bau tanah kaya situ cuih... Nggak sudi kali" balasnya tak mau kalah 

"Dasar anak kurang ajar tidak tahu diri kau, Azad!" satu buah tangan melayang ke udara dan hampir saja adegan tamparan terjadi, namun sayang sekali itu hanya hampir tidak sungguhan karena ada yang mengagalkannya.

Sayang sekali bukan bestei~

"MAS, UDAH CUKUPPP!!" dari arah dapur terdengar suara mendayu nan nyaring berhasil menghentikan aksi baku hantam yang hampir terjadi antara anak dan ayah itu.

"Cih, bitch! " gumaman lirih Azad ternyata masih terdengar oleh sang ayah, yang mana membuat emosinya yang awal mulai turun kini kembali naik lagi.

"Anak kurang ajar! Beraninya kamu pada istri saya, seharusnya kamu hormat kepadanya dia juga Ibu mu sekarang!!!" Teriak ayah Azad —Adnan— penuh emosi dengan wajahnya yang sudah memerah.

"Cuih, gak sudi gue ngakuin dia emak. Lu itu emang tolol bego buta b^ngs^t!"

"Apa kamu bilang, hah!? "

"Lo itu tolol atau bodoh pak tua, udah jelas dia itu lelaki! Mana sudi gue ngakuin dia emak, emang lo-nya aja bahlol" ucap Azad tanpa peduli lagi dengan kemarahan sang ayah nya itu.

"Azad... " penggilan lirih itu berhasil menghentikan langkah Azad sejenak.

Tapi sebelum benar-benar pergi dari rumah itu, ia sempat mengucapkan sepengal kalimat yang berhasil membuat dua orang di dalam sana terpaku menahan diri penuh emosi.

"Buat lo, (tunjuknya kearah seorang lelaki di belakang ayahnya) gue gak tau mau ngomong apa lagi, pembinor kah atau pelakor terserahlah yang penting cukup rumah tangga ortu gue yang lo rusak, tapi alakah lebih bagusnya lagi kalau lu balik lurus. Itu aja sih sih dadah suami-suami bego nan tolol" ujuranya sebelum pergi dan hanya menyisakan suara deru motornya yang perlahan mulai menjauh dan menghilang.

"Anak itu.. "

"Mas.."

"DIAM KAMU MILANO! AZAD B^NGS^T, AWAS SAJA ANAK ITU KALAU BERTEMU AKU LAGI!!" sarkasnya penuh murka lalu pergi begitu saja.

BRAK~

Terdengar suara gebrakan keras dari pintu ruang kerja Adnan.

"Haaa~ lagi.." kata Milano, lirih kemudian ikut menyusul kerah perginya sang suami.

***
TBC

B a t a s_J a l a n_S u c i
_______•'~•______




























»D y e w_S t o r y«

23/08
Selasa-2022

—Terima kasih banyak telah mampir di ceritaku kali ini, sehat selalu ya di sana :)
Kalau masih ada salah dalam penulisan kata mohon bantuan koreksinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rahasia DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang