00. Ikatan Kimia

65 11 1
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vote + komentarnya ♡

Enjoy~

~Bintang & Atom~

Aruna menatap kearah langit malam yang begitu terang dihiasi bintang-bintang. Sejak kecil Aruna memang sangat tertarik dengan bintang. Aruna biasanya selalu mengambil gambar dengan camera nya lalu akan dia cetak foto langit malam dan dia simpan di album.

Barra api
| temenin gue dong

Satu notifikasi muncul di layar hp Aruna. Barra, tetangganya sekaligus teman sedari kecil Aruna. Barra Aziel Zayan, bocah ingusan yang kerap kali muncul di depan gerbangnya kini sudah tumbuh besar menjadi pemuda tampan nan rupawan.

Males, pergi aja sendiri, gue sibuk.|


Aruna membalas pesan tersebut tetapi tak lama kemudian nama Barra kembali muncul di notifikasinya.

Barra api
| sibuk mandang bintang maksudnya?

Aruna mengacuhkan pesan dari Barra dan sekarang Aruna kembali memandang langit malam dengan secangkir teh hangat di tangannya.

Barra api
| Langit mulu yang di pandang? Coba liat kedepan, gue ada di balkon kamar.

Aruna kembali menatap layar hp nya. Mengikuti apa kata Barra, dia memandang kedepan kearah balkon kamar Barra. Ya, balkon kamar mereka saling berhadapan, rumah Barra pun tepat berada di depan rumah Aruna. Hanya perlu menyebrang dan hanya perlu beberapa detik saja untuk mereka bertemu, saling tamu.

Tatapan mereka bertemu. Barra dengan kaos hitam yang melekat ditubuhnya serta rambut yang acak-acakan tidak beraturan membuat kesan yang tidak dapat di jelaskan oleh pandangan Aruna.

Barra melakukan bahasa tubuh, menyuruh Aruna untuk segera siap-siap dan turun kebawah.

"Mau kemana sih?!" Aruna meninggikan suaranya tetapi tidak terlalu tinggi juga. Dia kesal dengan ajakan Barra yang selau tiba-tiba.

"ANTER GUA. NTAR GUA BELIIN ES KRIM, " Barra berteriak sangat kencang membuat Aruna semakin kesal. 2 hari yang lalu mereka kena marah oleh tetangga sebelah karena terlalu berisik dan saling berbicara dengan suara yang keras seperti sekarang yang di lakukan Barra.

Barra memang selalu bisa membuat Aruna naik pitam.

☆☆☆

Aruna menatap Barra dengan tatapan yang sangat sinis. Mereka sekarang sedang berada di toko buku. Tentu saja itu semua atas keinginan Barra. Sudah 20 menit lamanya Aruna dan Barra berada disini tetapi Barra tidak kunjung menemukan buku yang dia inginkan. Buku yang di cari Barra adalah buku Kimia.

"Ini banyak nih buku kimia, Barra," Aruna menunjuk semua buku yang ada di barisan atas, buku kimia. Namun Barra menggelengkan kepalanya.

"Bukan yang itu Aruna."

Aruna memutar bola matanya malas. Dia menutup mulutnya, menguap. "Cepet keburu tutup!" ujar Aruna kesal.

Barra masih mencari buku yang dia inginkan. Sama sekali tidak ada niatan untuk bertanya ke penjaga toko, karna Barra terlalu yakin kepada dirinya sendiri bahwa dia bisa menemukan buku tersebut.

Bintang & AtomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang