Happy reading
Jangan lupa vote dan komentarnya ♡Enjoy ~
~Bintang & Atom ~
Malam ini Aruna mengamati bintang bersama Barra. Itu karena kedua orangtua Aruna sedang pergi dan Aruna takut sendiri. Terpaksa, tidak ada pilihan lain selain mengajak Barra.
"Kenapa lo suka banget sama bintang? Gua belum tau alasan lo," pertanyaan itu terlintas begitu saja di pikiran Barra. Pertanyaan yang selama ini tidak terlalu dia pikirkan.
"Karena cahaya bintang indah. Karena mereka menerangi dan menghiasi langit malam," Aruna menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari langit.
"Setau apa lo tentang bintang?"
"Gua belajar banyak tentang bintang. Sama kaya lo yang suka sama Kimia," Aruna kini menatap Barra. "Menurut National Geographic, bintang adalah benda langit besar yang menghasilkan cahaya dan panas dari reaksi fusi nuklir komponen utamanya, yaitu hidrogen yang berubah menjadi helium," ucap Aruna.
"Kalau menurut lo bintang itu apa?"
"Benda langit yang tuhan ciptakan untuk memperindah malam yang gelap," Aruna mengambil gambar bintang.
Barra memberi tanggapan dengan menganggukkan kepalanya. Perempuan yang ada di sampingnya sangat menyukai bintang.
"Kalau gua jadi bintang buat memperindah malam Aruna Anindira Azkia, apa boleh?"
"Ga usah gombal, ga mempan di gua," Barra tertawa kecil mendengar tanggapan dari Aruna. Kebiasaan Barra dengan kata-kata manis yang selalu dia lontarkan kepada Aruna membuat Aruna menjadi kebal.
Barra dan Aruna, satu sekolah juga tau. Kedua siswa pintar yang namanya selalu ada di peringkat paling atas rangking paralel. Satu sekolah juga tau, jika ada Barra maka disana ada Aruna. Tak heran bila mereka selalu disangka memiliki hubungan, keduanya begitu dekat dan memang Barra yang terkesan dingin didekat Aruna menjadi cair. Barra juga selalu membual di depan Aruna. Ya, karena Barra nyaman berteman dengan Aruna.
☆☆☆
Sesuai janji kemarin yang Barra buat, ia mentraktir ice cream untuk Aruna. Mereka berdua berada di supermarket.
Aruna mengambil es krim coklat sebanyak 10 buah, untuk stock dirumah. "Jangan terlalu banyak makan es krim," ujar Barra yang dijawab dengan cengiran khas Aruna.
"Jangan terlalu banyak ngatur. Lo bukan siapa-siapa gua."
"Gua udah bilang, kita itu saling terikat selayaknya ikatan kimia."
Aruna mencibir mendengarnya membuat Barra tertawa gemas. "Tunggu aja, nanti akan ada waktunya buat kita sampai di titik kestabilan itu. Kalau udah sampai titik kestabilan, gua bakal buat lo jadi wanita yang paling bahagia di muka bumi."
"Gak usah gombal," sekali lagi Aruna menegaskan, menatap Barra dengan tatapan tajam membuat laki-laki itu tertawa manis. Barra tidak takut, dimata Barra, Aruna hanya gadis kecil yang tingginya bahkan tidak ada sebahu Barra.
"Mungkin sekarang lo cuman nganggap gombalan, tapi suatu hari nanti lo pasti bakal teringat kata-kata gua ini. Karena itu semua akan terwujud. Lo dan gua akan jadi kita," Aruna langsung tertawa terbahak-bahak sambil memukul bahu Barra. "Lawak," ucap gadis itu sambil menunjuk kearah Barra. "Lo? Sama gua? Ga mungkin."
![](https://img.wattpad.com/cover/301721382-288-k305363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang & Atom
Teen FictionSalah satu teori atom Dalton 'Atom-atom tidak dapat dibagi maupun dipecah menjadi bagian lain.' Barra menganut teori tersebut dalam hatinya, untuk mengikat perasaannya terhadap Aruna. Perasaan Barra terhadap Aruna sama seperti halnya Teori Atom Dal...