capter 30

2K 196 72
                                    

Wiliam nampak begitu senang saat mendapati ciko yang sudah pulih kembali,wiliam berencana untuk memperkenalkan ciko kepada orang tuanya sebagai miko.

"Kau sudah baikan"

"Paman siapa?dan kenapa miko ada di istana"Kepolosannya tidak hilang,bahkan ciko dengan berani memegang tangan besar wiliam.

"Wahh paman memiliki tangan yang besar,lihat tangan miko sangat kecil,ini seperti semut dan gajah"Ciko menyatukan telapak tangannya dengan tangan milik wiliam,ada rasa gemas saat wiliam melihat tangannya yang di sentuh oleh tangan mungil ciko.

"Apa kau lapar nak?"

"Miko lapar,tapi miko ingin makan dengan ibu dan ayah"

"Kau tenang saja,ibu dan ayahmu berada di bawah"

"Paman....,apa paman akan membunuh ayah miko"

"Jika dia berbuat jahat padamu aku akan membunuhnya"

"Tapi ayah sangat baik,dia mengobati miko,ayah miko tidak jahat paman"

"Haaah baiklah,ayahmu memang tidak jahat"

"Lalu kenapa paman ingin memukul ayah miko"Ciko terus bertanya yang di mana itu membuat wiliam pusing untuk menjawabnya.

"Ah sudahlah sebaiknya kita turun ke bawah untuk makan,kau lapar kan?"

"Tapi...miko tidak bisa berjalan"Wiliam terkejut saat melihat kaki miko yang masih terluka dan mengeluarkan darah.

"So bodoh pasti lupa memperbannya"Lantas wiliam langsung turun ke bawah dan berteriak.

"Jason bodoh,cepat kemari"Dan tidak butuh waktu lama,pria tua itu datang dengan nafas yang tidak teratur.

"Tuan memanggil saya"

"Apa yang kau lakukan,bukankah kau sudah memeriksanya"

"Benar tuan saya tadi sudah memeriksanya"

"Lalu kenapa kakinya masih belum di perban"

"Hah ma...maaf tuan saya tidak tahu,kalau begitu saya akan membalutnya"

"Tidak usah,berikan alat-alatnya saja aku akan mengobatinya sendiri"

"Apa tuan bisa"Wiliam langsung memicingkan matanya merasa dirinya di remehkan.

"B...baik tuan,I.. ini perban dan juga alat-alat yang lainnya"

"Hmm kau boleh pergi,bayaranmu nanti sore"

"Haha baik tuan baik saya mengerti kalau begitu saya pamit dulu"

Saat wiliam sudah masuk ke kamar,ia melihat ciko yang sedang menatapnya dengan memiringkan wajah polosnya.

"Paman kenapa?"

"Hah tidak apa-apa,tadi paman hanya meminta perban untuk membalut lukamu"Sebenarnya wiliam menahan rasa gemas dan juga menahan hasratnya untuk tidak menerkam kelinci kecil yang sedang melihat serigala besar.

"Pama,tadi miko mendengar suara bayi,apa paman memiliki bayi"

"Ya aku mengadopsinya"

"Kenapa?"

"Aku sangat kesepian"

"Apa paman belum menikah"

"Kalau begitu,kau saja yang menjadi istriku"

"Istri?tapi miko masih kecil"

"Memangnya kenapa hmm"Wiliam tersenyum,padahal ia hanya bercanda tetapi miko menanggapinya seperti terlalu serius.

"Tunggu miko besar,nanti paman boleh menikahi miko hihihi"

"Jika aku menunggumu besar,nanti aku akan lebih tua"

"Paman benar ingin menikahi miko"

Anak ini malah menatap wiliam dengan polos,padahal wiliam hanya bercanda,tetapi sepertinya miko benar-benar ingin di nikahi.

"Ahh sudahlah sebaiknya kita makan siang,ibu dan ayahmu sudah menunggu"

Wiliam langsung mebopong tubuh miko ala bridal style dan turun ke bawah untuk menemui Jack dan alin.

Sesampainya di bawah,miko langsung duduk dengan ayah dan ibunya,lalu mereka makan makanan dengan nikmat.

Tapi wiliam terganggu oleh tangisan bayi di lantai atas.

"Maaf aku harus mengambil anakku dulu,kalian lanjut saja aku tidak akan lama"

"Paman kenapa adik baiknya tidak di bawa saja ke sini,miko ingin melihatnya"

"Baiklah tunggu sebentar"

Wiliam pergi dan hanya menyisahka Jack alin dan miko di meja makan.

"Ayah ibu paman itu sangat baik pada miko"

"B..benarkah,apa dia melukaimu nak"

"Tidak buk,paman itu sangat baik,lihat kaki miko sudah di obati oleh paman itu"

"Baguslah skarang kau makan ya"

Jack dan alin saling menatap sambil tersenyum,akhirnya selama 20 tahun menikah akhirnya mereka bisa merasakan menjadi seorang ayah dan ibu walaupun mereka tidak tahu asal usul anak ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa-apan ini felix,kenapa perusahaan menjadi semakin menurun dan para karyawan malah keluar satu persatu"

"Ck sudah ku bilang,aku malas memegang kendali perusahaan ini,dan lagipula ayah harus tahu jika aku sedang tak mau di ganggu"

"Haah,felix apa kau lupa dengan istrimu dan juga anakmu"Seketika amarah felix memuncak saat mendengar kata istri.

"Dengarkan aku,jangan sesekali menyebut namanya,aku tidak pernah menikah"

"Lalu siapa luna itu,siapa anak yang sedang ibumu urus skarang"

"Hahaha dia hanyalah anak sampah,sudahlah sebaiknya aku pergi menemui kekasihku,mungkin dia sedang menunggudi apartemannya"Felix berjalan pergi meninggalkan sang ayah yang merasa kasihan dengan kelakuan anaknya yang dulu kembali lagi.

"Aku akan mencarikan dia untukmu,walaupun harus berhadapan dengan orang baru di kehidupanya"





yeeey akhirnya up juga saya,mumpung ada waktu,abis ini mau nulis si cio lagi hehehh🗿

vote klo nggak di vote gua cekek leher kalian hiji hiji:v

the little bunny [bl yaoi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang