40

1.5K 120 26
                                    

Lalu setelah jam pelajaran pertama berakhir, kini Ronald dan Luna sedang menuju ruang olah raga.

Dia akan berlatih taekwondo, dan tentu saja itu adalah olah raga yang paling di tunggu-tunggu oleh Ronald.

Karena dia ingin melihat kemampuan jean yang sepertinya sebanding dengan dirinya.

"Jean dan luna yang pertama bertarung" ucap guru olah raga

Kali ini Luna melawan jean, ia sempat ragu karena melihat jean yang seperti ingin memakan luna.

Tapi berbeda lagi dengan ronald, dia seperti takut jika luna terluka.

Pertandinganpun di mulai, miko yang melihatnya bersorak untuk menyemangati luna sambil sesekali bertepuk tanga.

Luna yang melihat miko sedang menyemangatinya, lantas rasa takutpun mulai hilang dan di gantikan oleh semangat.

Baru kali ini luna merasakan sorakan dari seorang moma, walaupun miko adalah seorang pria, tapi di mata luna ia adalah seorang moma yang penyayang.

Luna mulai memukul dada jean, yang di pukul malah hanya diam saja, luna sudah susah payah terus-terusan memukul dan menendang.

Jean hanya diam, ia tidak bisa melawan karena luna seorang wanita,  karena itu ia tidak mau membuat seorang wanita terluka.

Karena kesal, luna langsung mendorong jean dan terjatuh ke lantai yang beralaskan pengaman.

Luna terus memukul, bahkan pukulannya hanya di anggap angin lewat oleh jean.

Dan semua orang di sana hanya tertawa melihat kedua anak kecil itu berkelahi, tapi sedetik kemudia.

Luna tak sengaja menarik gelang bertuliskan huruf 'J', jean yang merasa gelangnya di tarik langsung merasa marah.

Ia langsung bangkit dan mendorong luna, serta menendang dan memukul kepala luna yang terbalut helm pengaman.

Dengan cepat guru olah raga melerai latihan itu, luna yang terkejut akan serangan jean menahan tangis, ia tidak mau di bilang lemah apalagi di hadapan miko, ia tidak mau menjadi anak cengeng.

"Berikutnya ronald dengan jimi"

Mendengar namanya di panggil, Ronald langsung melihat ke arah jimi yang menunduk sambil menautkan jari-jemarinya, ronald tau anak itu sedang gugup.

Tapi setelah itu ronald maju ke depan dan berhadapan langsung dengan jimi yang masih tertunduk.

Melihat jean yang tersenyum meremehkan di belakang jimi, ia merasa untuk berbalas dendam pada anak ini.

Ronald langsung mendorong jimi hingga anak itu terjungkal ke belakang.

Jimi yang menerima serangan dadakan langsung terkejut sambil menahan agar bibirnya tidak mengeluarkan isak tangis.

"Jimi apa kau masih siap bertarung"

"Ya aku masih kuat"

"Baiklah kalau begitu, mulai"

Setelah di tanya oleh wasit, kini pertandingan di mulai lagi, ronald tanpa aba aba langsung memukul tubuh jimi yang terlapis pengaman busa dan sesekali ronald menendang jimi hingga tersungkur ke belakang.

Melihat lawannya diam saja, ronaldpun ikut diam, tapi sebelum terdengar suara tangisan, jimi langsung berlari dan menindih tubuh ronald.

"Iaaaaaaaaa rasakan ini"

Jimi memukuli ronald berkali kali dan setelah itu wasit melerainya, tapi bukannya jimi senang ia malah menangis dan berlari ke arah sang kakak.

Semua orang yang melihatnya merasa gemas dengan tingkah jimi yang memukul ronald dengan sangat pelan, bahkan kepalan tangannya saja belum sempurna.

Ronald yang mendapati tatapan mematikan dari jean langsung berbalik ke tempat semula.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Baiklah bagaimana aku bisa membuktikannya"

"Kau tahu, jasad yang pernah di temukan itu bukanlah milik ciko, melainkan........"




Hoaaammm ngantuk

the little bunny [bl yaoi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang