2 - Ge & Ge

65 14 6
                                    

Hal pertama yang dilakukan oleh Gemintang begitu mengundurkan diri dari Panda Land adalah mendatangi Gerian alias Gege- saudara kembarnya yang tinggal di rumah kost tak jauh dari tempat tinggal Gemintang. Asal tau saja Gemintang dan Gerian ini adalah saudara kembar fraternal atau kembar tak identik. Keduanya lahir hanya berselang empat menit, dan Gege adalah yang lebih dahulu lahir.

"Awas aja kalau gue udah capek-capek nyamperin ke sini tapi malah gak ketemu sama orangnya." gerutu Gemintang ketika menaiki tangga menunju kamar Gerian.

Mengetuk pintu beberapa kali, Gemintang dibuat tak sabar karena sang kakak tak kunjung menganggapinya.

"Abang! bukain pintu!!" teriak Gemintang sambil mengetuk pintu dengan kencang, tak peduli jika nantinya ada orang yang terganggu dengan suara cemprengnya.

"Hadeeeh si Tatang Gemintang gak sabaran banget siih. Syukur-syukur pintunya gak sampe bolong." akhirnya saudara kembar Gemintang itu muncul dari dalam kamar masih dalam keadaan bertelanjang dada karena baru selesai mandi.

"Habisnya lo lama, Bang."

"Lagi mandi, ya kali bukain pintu sambil naked."

"Kirain lagi nyembunyiin pacar makanya lama." cibir Gemintang lantas terkikik geli.

"Pacar ... pacar, mana ada?"

"Irina maybe?" tebak Gemintang asal.

"Bukan ih?" Gege mengerutkan kening tak terima. "Kayak gak ada cewek lain aja."

Setelah meletakkan handuk basahnya di gantungan dekat balkon, Gege kembali masuk ke dal kamarnya mengekori sang adik. Gemintang sendiri sudah duduk santai sambil meluruskan kaki di karpet tebal di tengah kamar luas kakaknya. Tak lupa juga gadis itu mengeluarkan semua makanan ringan dan minuman dingin yang sengaja ia bawa.

"Bukannya emang kalian pacaran ya selama ini?" selidik Gemintang. Wajar kalau ia menyangka hal tersebut, karena selama ini yang ia tau hanya Irina lah teman wanita yang sangat dekat dengan kakaknya.

"Kagak lah, dia aja yang ngarep kali. Gue mah ogah, mending cari yang lain yang bener-bener nyambung sama hati gue."

Gege ikut bergabung dengan adiknya di tengah ruangan setelah ia selesai mengenakan kaos santai dan celana joger cokelat muda.

"Beeuugh berat nih kalau udah ada sangkut pautnya sama hati." sahut Gemintang menggelengkan kepala. "Berat ... berat."

"Ngapain ke sini?" Gege mengalihkan pembicaraan, pemuda itu hanya malas jika harus membahas seorang Irina. Sahabat dekatnya yang punya kadar manja luar biasa.

"Minta kado ulang tahun." jawab Gemintang cepat.

"Yaealah masih lama juga Tang." Gege membuka tutup botol minuman dingin yang dibawakan sang adik.

"Lama dari mana Bang, tiga minggu lagi kali." protes Gemintang cepat-cepat.

"Ya tau kalo tiga minggu lagi, kan kita samaan ulang tahunnya. Gimana sih?"

Gemintang mengerucutkan bibirnya sebal. "Tapi gue mau hadiah lebih cepat. Titik."

Ketika kepala Gege memutar untuk memindai sang adik, dia malah dibuat terkekeh geli karena raut wajah Gemintang yang sok dibuat paling menyedihkan sedunia. Dan kalau sudah begitu Gege tak bisa lagi untuk tak mengiyakan apapun permintaan Gemintang. Apapun.

"Emangnya lo minta hadiah ulang tahun apaan? Udah gede juga sih?" Gege bertanya lirih karena ia sibuk mengupas kulit kacang di tangannya.

"Gak aneh-aneh kok," raut wajah Gemintang yang tadi sendu langsung berubah ceria saat mendengar tawaran dari sang kakak. Gadis berambut coklat tua itu langsung memutar posisi duduk untuk menghadap langsung pada Gege.

GemintangWhere stories live. Discover now