6 Whisper Challenge

36 6 7
                                    

"Selama hampir tiga tahun gue kerja di Cosmic ya, gue gak pernah tuh denger kalau Bang Amar punya cewek lagi setelah putus dari tunangannya itu." bisik Rahma bersama dua rekan lainnya.

Gemintang yang ada tak jauh dari ketiga teman kerjanya itu otomatis bisa mendengar pembicaraan mereka. Apalagi saat ini mereka ada di kamar yang sama di salah satu villa di Solok yang disewa Cosmic untuk acara gathering. Siang tadi rombongan karyawan Cosmic sudah tiba di villa yang dimaksud, dan sekarang masih jam bebas sebelum nanti malam acara pembukaan.

"Belum move on kali?" sahut Dilla yang bekerja di bagian customer care.

"Trauma kali." kali ini Putri ikut bersuara.

"Entahlah, tapi sayang juga ya high quality jomblo gitu gak laku-laku. Andai Bang Amar noleh dikit ke gue, udah gue sikat aja tuh." Rahma terkekeh sendiri dengan khayalannya.

"Beeughh, boro-boro ... dia kan nolehnya cuma ke Gemintang doang. Anak kesayangan tuh sekarang." bisik Putri mencondongkan tubuhnya ke depan agar suaranya tak terdengar oleh Gemintang.

"Emang salah kalo Bang Amar nolehnya ke Gemintang terus?" Fala langsung ikut bergabung dan menginterupsi. "Mereka kan sama-sama single. Lagian lihat baik-baik deh, kalau Gemintang dan Bang Amar itu cocok banget, serasi banget kan?"

"Gabung sini Tang, biar gak kesambet lo mojok sendirian di situ." sambung Fala lagi begitu tau Gemintang sengaja tak mendekat dengan orang-orang yang membicarakan tentangnya.

"Ya nggak salah juga sih Fal, maksud gue kan tadi.. andaiii ... andai Bang Amar noleh ke gue. Kalo nggak ya nggak masalah juga." sahut Putri tersenyum kikuk.

"Sini Tang," panggil Fala lagi menggandeng tangan Gemintang agar duduk di sebelahnya.

"Kenapa sih?" Gemintang mematikan ponsel lantas ikut bergabung dengan rekannya yang lain.

"Sok sibuk ih." cibir Fala.

"Gak sibuk, lagi chat sama Abang gue nih rese' banget kucingnya lepas dari kandang terus nyasak koleksi ikan-ikan gue." jawab Gemintang cemberut.

"Gege?" Fala memastikan.

"Ya siapa lagi yang serumah sama gue kan cuma bang Gege sama Vicko. Bang Harnes udah pindah ke rumahnya sendiri."

"Ikan doang Itang, tinggal minta lagi sama bang Amar."

"Astagaaa, kenapa jadi nyambung ke bang Amar lagi sih?" Gemintang berkedip beberapa kali salah tingkah.

"Diih, tetep aja lho ni anak nggak peka." Fala menggelengkan kepalanya heran. "Berani taruhan deh gue kalau bentar lagi pasti bang Amar nyatain perasaannya ke lo, Tang." sambung gadis itu menoleh bergantian pada tiga temannya yang lain

"Gue ikut taruhan." Rahma mengangkat tangannya cepat-cepat.

"Gue juga ikut." Dilla tak mau kalah berpartisipasi.

"Elo Put?" Fala menatap Putri yang malah sibuk dengan peralatan make up miliknya.

"Gue ngikut aja yang penting menang."

"Oke, kalo dalam minggu-minggu ini bang Amar nembak Itang..." Fala menjeda kalimatnya saat mengedarkan pandangan ke arah rekan-rekannya.

"Kita minta traktir Itang ke Trans. Gimana?"

"Laah kok gue?" protes Gemintang tak terima kalau dirinya yang dijadikan korban.

"Laah kan elo sendiri yang gak percaya sama tebakan kita-kita tentang sikap bang Amar yang beda ke elo." kalimat Fala langsung mendapat anggukan dari pengikutnya yang terkikik bersamaan.

Gemintang hanya diam. Digigitinya permukaan bibirnya samar, sesaat sebelum berujar penuh kehati-hatian. "Bukannya gak percaya gitu, gue cuma ... hmm, rasanya aneh aja kalo bang Amar yang serba uwow itu tertarik sama anak bawang kayak gue."

GemintangWhere stories live. Discover now