Part 4 - Tak terduga

643 124 15
                                    


Enam bulan kemudian, Andin bekerja dengan baik di kantor Al agar ia mudah mendapatkan kepercayaan semua orang termasuk Al sendiri. Bagaimanapun ia tidak boleh sembarangan dalam melakukan rencana apapun.

Hanna menuangkan jus jeruk pada gelas Andin, "Makan dulu Ndin, jangan kerjaan mulu yang dipikirin!" ucap Hanna menatap Andin yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Dikit lagi selesai kok." ucap Andin.

"Terus gimana rencana lo, berhasil nggak?" tanya Hanna untuk kesekian kalinya.

"Na, ga bosen nanya itu terus," ucap Andin sembari meneguk jus jeruknya.

"Gimana gue ga nanya terus, lo bilang mau nikah sama dia terus sampai sekarang lo cuma kerja di kantor dia kan." ujar Hanna.

"Proses Na, tunggu aja." meyakinkan Hanna.

"Gue ga bermaksud untuk ga ngedukung lo tapi gue takut lo kenapa-kenapa Ndin." ucap Hanna dengan raut sedih.

"Gapapa gue tau lo khawatir sama gue Na, gue bisa kok lo tenang aja ya." ucap Andin kemudian membereskan laptopnya.

"Oh iya kemarin tante Rosa nyariin lo ke restoran katanya Zizy kangen sama lo." ucap Hanna.

Andin dan mama Rosa memang sudah akrab semenjak Andin memberi Zizy hadiah, tak jarang mama Rosa mendatangi restoran Andin.

"Yah gue juga kangen sama Zizy tapi sekarang gue sibuk banget, salamin aja ya ke mereka."

"Okey!" kemudian Hanna kembali merapikan peralatan dapur yang sudah ia pakai tadi.

***

Gavin memasuki halaman rumah Al, sebelum bertemu Al ia tak sengaja melihat Rosa yang sedang menyiram bunga ditemani Zizy di stroller nya.

"Hallo tante Rosa, apa kabar?" sapa Gavin dengan ramah.

"Saya baik Gavin, kamu apa kabar juga?"

"Baik juga tante, kalo begitu saya permisi masuk duluan ya tante." ucap Gavin.

"Silakan Vin, Al ada di dalam." ucap Rosa.

***

Gavin menemui Al di ruang kerjanya, kemudian ia menunjukkan beberapa berkas kepada Al.

"Ini proyek kita yang bekerja sama dengan PT. Cahaya Sentosa dan PT. Dirhaya Rasa pak, pimpinan nya ingin bapak datang juga kesana untuk melihat perkembangannya sekaligus meeting." jelas Gavin.

"Kapan?" tanya Al.

"Besok, pak." jawab Gavin.

"Kamu atur saja semua saya akan pergi dengan kamu." ucap Al.

"Kebetulan saya harus mengawasi proyek pembangunan yang ada disini pak, jadi saya akan meminta Andin untuk menemani bapak." ucap Gavin.

"Oke." singkat Al.

"Bapak akan berangkat sore ini karena pertemuannya jam delapan pagi, saya sudah menyiapkan semuanya pak. Kalo gitu saya pamit dulu ya pak."

•••

Andin telah tiba di kantor Al, ia memasuki ruangan Al untuk mengurus beberapa bahan presentasi untuk meeting. Ketika membuka suatu file tak sengaja sebuah foto jatuh, Andin mengambil foto tersebut.

"Ini kan bang Aby dan Al, terus yang perempuan ini siapa ya." ucap Andin dengan pelan.

Andin merabah saku roknya, ia ingin mengambil ponselnya untuk memotret foto tersebut. Belum sempat Andin mengeluarkan ponselnya, ia baru ingat jika disini ada cctv.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang