9 : like a dream

78 12 0
                                    

Dinding putih mengelilingi Seungcheol sekarang , ia tau bahwa ia tidak lagi berada di bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dinding putih mengelilingi Seungcheol sekarang , ia tau bahwa ia tidak lagi berada di bumi. Ia merasa bahwa ini semua gagal dan sia sia, bahkan lagi dan lagi ia tak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada cintanya.

"Kau datang?" Ucap Hanie terheran-heran dengan kedatangan Seungcheol yang begitu cepat.

"Hanie!"

Seungcheol berlari memeluk pasangannya yang dulu namun nihil tubuh sang istri tembus begitu saja. Seungcheol tentu menatap bingung , mereka berdua sama sama arwah namun mengapa mereka tidak bisa saling bersentuhan.

Han menatap sedih , ia bahkan tak bisa melepas rindu pada suaminya ini.

"Kau bisa kembali Seungcheol" ucap Han lantas semua bayangan bahkan dinding putih itu berganti menjadi pemandangan jalanan yang sepi.

"Kau bisa merubahnya , tapi masa lalu akan berubah juga"

Seungcheol dapat mendengar suara Han istrinya tapi ia tak dapat melihat sosok istrinya itu , yang ia lihat kini adalah Jeonghan yang terkulai lemas bersama sang adik yang kini bercucuran dengan darah.

"Aku bisa mengubah masa depan tapi jangan merusak masa lalu?"

Dalam satu kedipan mata , suasana di depannya kini berubah menjadi ruangan gelap yang minim dengan cahaya. Seungcheol ingin bergerak namun tangan dan kaki nya terikat. Seungcheol bisa melihat luka di tubuhnya sudah mengering. Dengan susah Seungcheol melepaskan semua ikatan nya bahkan mengeluarkan semua tenaga nya yang tersisa hingga kayu itu lepas menjatuhkan tubuh Seungcheol.

Seungcheol melepaskan ikatan tangannya , lalu mencari jalan keluar dengan berkeliling sebentar.

Namun nihil , semua terkunci rapat.

"Aku harus segera keluar sebelum mereka membunuhku" ucap Seungcheol mencoba mencari jalan keluar.

"Appa !"

Seungcheol menoleh mendapati seseorang dengan pakaian misterius muncul di balik ventilasi ruang bawah tanahnya ini. Seungcheol dengan segera menghampiri ventilasi tersebut lantas menyipitkan matanya berusaha mengenal siapa yang memanggil nya. Seakan sadar dengan kebingungan dari Seungcheol lantas dengan segera ia melepaskan topeng yang di pakai dan tersenyum lebar.

"Chan!?"

"Hehe , kaget? Jelas lah , Chan soalnya masih kecil tapi bisa bisanya masuk kesini" ucap Chan dengan polosnya.

Dengan cepat dan tak ingin membuang waktu akhirnya Chan melempar kunci kearah Seungcheol.

"appa pergilah , tugas Chan selesai sampai disini , Chan juga naruh senjata di ruangan sebelah timur" ucap Chan lantas memakai topengnya kembali.

"appa, terimakasih sudah menyelamatkan Eomma Chan" ucap Chan langsung pergi dari hadapan Seungcheol yang kini mengerutkan keningnya.

Chan , lelaki itu menatap bulan dengan senyum manisnya. Lantas menghela nafasnya dengan pasrah.

Sweet Dream : DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang