Part 9

10 1 0
                                    

Assalamualaikum, Lanjut yaah jangan lupa Vote and komen.

"Lo mau ngapain, jangan deket-deket sama gue". Ucap Shelin sembari mengertukan alisnya dan suara panik.

Dengan cepat, shelin pun langsung lari menghampiri dua Sahabatnya yang sedang berdiri di dekat Tempat tidur mereka.

"Yahh, pengecut banget gitu aja udh lari". Ucap azka sembari tertawa kecil.

Azka pun menghampiri Shelin dan langsung mencekik pelan leher shelin.

"Woyy! lu dah gila yaaa". Teriak Shelin sembari memegang tangan azka yang sedang mencekik pelan lehernya.

"Jadi tujuan Lu apa ngebilangin sama Ustadzah kalo gue bawa handphone?,Supaya gue dimarahin?". Ucap azka sembari menatap shelin.

"Lepasinnn! ". Ucap shelin dengan keras.

Azka pun mengeraskan cekikannya.

"Aaaaaa! ". Teriak Shelin dan membuat semua santri panik.

Gina, Thania dan Mely langsung menghampiri azka dan mencoba menenangkan azka.

"Azka, azka sudahh". Teriak Thania dengan wajah panik karena melihat Shelin yang kesakitan.

"Kalian ga ush ikut campur". Ucap azka dengan Ketus.

"Azka lepasinnn". Ucap Shelin dengan suara tidak berdaya.

Kedua sahabat Shelin hanya terdiam melihat kejadian itu.

"Guee ngga bakal lepasin sampai lu berhasil kembaliin Handphone itu ketangan gue, dan Kalau lu ngadu soal ini, Gue pastiin lu ngga aman disini". Ucap azka dengan wajah emosi.

"Siall, gue ngga mauuu. Sebenarnya ini kesempatan bagus buat gue bilangin kejadian ini sama Semua Orang disini dan Abah, apalagi Gus zahran, pasti mereka Jadi benci sama azka karena dia sudah berani-beraninya Mencekik guee". Batin Shelin.

"Iyaaa! Lepasinnn duluu". Teriak shelin.

Azka pun melepaskan Tangannya dari leher shelin.

"Lo berdua ngapain ga nolongin Gueee". Ucap Shelin dengan wajah kesal kepada dua sahabatnya.

"Sorry Shel, kita ngga berani". Ucap Elsa sembari tertawa takut.

"Gitu aja ga berani, dasar penakut". Bentak Shelin.

"Woyy! Ambilin sekarang, kalo ngga lu harus tanggung jawab tanpa harus ngebeliin Handphone baru". Ucap azka yang membuat Shelin kaget.

"Awass aja luuu". Ucap shelin sembari menatap azka dan keluar dari asrama.

"Gue mau Gimana ngambilin handphone nya si Azka". Batin shelin dengan wajah sangat kesal sembari berjalan keluar dari asrama.

Tiba-tiba shelin menjadi kaget karena melihat Seluruh santriwati dan begitu juga dengan seluruh Santriwan pergi berkumpul di Halaman Pesantren yang luas dan besar. Dan disana dia melihat  Meja Panjang yang sudah disiapkan.

Dengan cepat, shelin pun langung pergi untuk ikut berkumpul.

"Baik semua, kami sudah melakukan razia barang-barang yang tidak boleh dibawa saat dipesantren. Namun tetap saja masih ada yang membawa barang larangan tersebut, contohnya sekarang Masih banyak Yang membawa Alat Komunikasi Handphone". Ucap Ustadz Fikri dengan suara tegas.

Ustadz Lukman yang sudah memegang palu, siap menghancurkan Handphone para Santri.

Terdapat wajah panik dari para santri yang termasuk pemilik Handphone.

Ustadz Lukman Pun memngangkat tangan nya keatas untuk menghancurkan 1 Ponsel.

"Tunggu!". Teriak azka sembari berlari dengan wajah panik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Santri Tampan Impian Azka"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang