07.-Reuni?-

97 26 21
                                    


IKON | LOVE SCENARIO

•----•

"Yo oper sini!".

Teriak Jaehan di tengah keringat yang membasahi wajahnya, meminta bola yang kini tengah berada di kaki Yohan.

Yohan mengangguk, lalu segera mengoper bola itu ke pada Jaehan terus cowok itu mendribbling bolanya dan di berikan kepada Panji di depannya. Panji dengan cekatan langsung meliuk-liukan bolanya di antara Justin dan Daniel yang menjadi lawan mainnya. Namun sayang, tipu muslihat Panji berhasil mengelabuhi keduanya. Hingga akhirnya satu tendangan keras ke arah gawang, tepat sasaran membobol pertahanan Arthur sebagai kiper.

"GOLL.......". Teriak Yohan, Jaehan, Panji, Doni serta Juan yang menjadi teman satu tim.

Selesai mencetak gol yang ketiga, dan mengalah telakkan tim Daniel yang tidak sama sekali mencetakkan gol permainan pun selesai. Semua orang pun melipir ke pinggir lapangan untuk beristirahat.

"Goblok sih Justin. Mati-matian gue rebut bola dari si Panji , giliran gue oper malah di out-in mulu heran". Kesal David melempar handuk bekas mengelap keringatnya ke Justin yang duduk di sebelahnya.

"Gue lagi ngelag anjing". Ungkap Justin melempar balik handuk itu pada David. "Jaringan gue lagi H plus mulu".

"Setipe hp Cina sih lu!". Ejek Jaehan ke Justin. "Kaya gue dong, produk mahal jadi lancar jaya".

"Selancar jaringan Hp David kalo lagi nonton Sinchan". Celetuk Harsa ikut meledek.

David yang merasa di pojokkan oleh Harsa pun langsung memberikan tatapan tajamnya. Namun, bukannya merasa bersalah Harsa justru semakin meledeknya.

Lebih dari satu lustrum persahabatan mereka, sampai mereka hapal dengan pemikiran masing-masing. Seperti sekarang, menghabiskan waktu bersama adalah hal langka yang mereka lakukan. Jarang sekali tepat, sepuluh orang ini berkumpul. Di tambah dengan kepergian Panji yang lama itu, semakin membuat persahabatan di antara mereka sedikit terkendala untuk berkomunikasi dengannya.

"Gacor amat permainan lo Ji?. Gila sih semua gol yang lo ciptain". Kata Yohan memuji Panji.

Panji menatap Yohan. Ia tersenyum dengan pujian yang di layangkan Yohan itu, namun senyumnya kembali mudar tatkala melihat sebersit wajah gadis pada Yohan.

"Gacor lah. Kan sering dapet full service kalo di ranjang ya Ji?". Itu Jaehan yang menyahut. Heran pemikiran mesumnya tiba-tiba langsung datang.

"Cocot lo!". Timpal Arthur. "Jangan bilang lo iri ya, Pharita gak kasih lo full service itu".

"Bacot lo anjing yang di jaga". Balas Jaehan. "Gue anak alim, gue bakalan terus menjaga keperawanan Pharita sampai Hilal benar-benar terlihat Jelas".

"Halah tai!". Ungkap Juan yang muak dengan celotehan Jaehan yang duduk tepat di sampingnya.

Jaehan hanya mendengkus. Sementara yang lain masih terus memberikan ledekan padanya. Namun, keadaan itu segera termanipulasi di kala ponsel Panji berdering menandakan seseorang menelfonnya dan fokus mereka pun tertuju padanya.

Yohan yang berdiri di samping Panji melirik sekilas benda pipih itu yang berada di tangannya. Terdapat inisial huruf di depan nama yang terdapat di layar. Dan Yohan, tau siapa itu. Lalu Panji pun pamit untuk mengangkat telfon.

Setelah Panji kembali, Yohan masih terus memperhatikannya. Tidak tau pasti apa alasan Yohan melakukan hal itu. Yang jelas keduanya di selimuti rasa canggung.

"Sorry tadi Fay yang nelfon. Bilang katanya mau ke rumah gue". Ungkap Panji pada temannya. "Makanya gue kayanya gak bisa lama-lama di sini".

"Oy bentar cuk!". Tahan David. "Ini kita kapan bahas masalah liburan yang kita rencanain di grup? Mumpung lengkap personil nih".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 17 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REUNI? (RUKA-JIHOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang