—⑆❀⑆—Regi Rayanza
○pulang jam berapa?Shenina F
○ini udah mau pulang mas○oke dijemput ngga?
○ nggak usaah mas, aku sama mbak raline mau mampir ke watsons sebentar
○ok deh
○kalo pulang malem kabarin aja shen○siaaap mas
—
Shena menutup ponselnya dan memasukkannya ke dalam tas karena dia harus bersiap pulang. Raline, temannya di kantor, nampak sudah menunggunya selesai merapikan meja. Sesuai dengan janji, sore ini mereka akan ngemall sebentar sekalian makan malam bersama. Tadi Shena sudah menelfon Tante Asti dan minta izin pada Ghibran. Anak itu sedikit manyun saat Shena melakukan video call dan berkata bahwa malam ini Shena akan pulang telat, namun akhirnya dia mengiyakan karena Shena berjanji akan membawakannya oleh-oleh.
"Yuk Shen," ajak Raline.
Raline adalah satu-satunya teman dekat Shena di kantor. Meskipun usia mereka terpaut lumayan jauh—Raline sudah tiga puluh tiga tahun, namun keduanya sangat cocok karena memiliki kepribadian yang hampir sama. Raline dan Shena sama-sama sering kesulitan memperkenalkan diri di hadapan umum. Sama-sama kurang suka berteman dengan banyak orang namun tetap welcome kalau diajak berkenalan.
"Anak lo nggak nangis ditinggal pergi, Shen?" tanya Raline saat keduanya sudah masuk ke dalam mobil.
Shena terkekeh mendengarnya, "bukan anak gue, Mbak."
"Ya tapi kan tetep aja...."
Raline juga tahu tentang Shena yang selama ini numpang tinggal di kediaman Tante Asti dan kebetulan sering sekali ditempeli oleh Ghibran. Selain karena beberapa kali Shena pernah mengupload instagram story bersama Ghibran, waktu itu dia juga pernah bertanya pada Raline tentang tips dan trik agar anak usia dua tahun mau makan lahap karena Raline sudah pernah melewati masa-masa itu.
"Ya gitu, tadi bete kayaknya dia. Tapi nggak papa kok," ujar Shena menjawab.
"Kalo udah senempel itu bahaya loh, Shen. Apalagi lo juga single," kata Raline.
"Maksudnya?"
"Kan lo pernah bilang Bapaknya si Ghibran ini cerai sama istrinya ya?"
Yap. Tapi Shena tidak bilang kalau mantan istri Ayahnya Ghibran sudah meninggal dunia. Dia hanya memberitahu kalau Regi sudah cerai dengan istrinya tanpa tambahan cerita apapun lagi.
"Gue jadi kepikiran aja sih, Shen. Siapa tahu nanti beberapa tahun ke depan lo jadi sama Bapaknya Ghibran," ucap Raline, sedetik kemudian dia tertawa sendiri.
"Hahahaa, becanda Shen," kata Raline.
Tapi sejujurnya, Shena juga ikut kepikiran.
Dia adalah tipekal orang yang mudah overthinking. Hal sekecil apapun selalu menggelitik pikirannya sampai dia sering sulit tidur di malam hari. Termasuk pikiran tentang dia, Regi, dan juga Ghibran.
Suatu hari nanti dia akan bertemu dengan belahan jiwanya. Shena kepikiran, bagaimana dia harus berkata pada Ghibran soal itu? Dan bagaimana dia harus berkata pada calon suaminya nanti kalau dia selengket itu dengan Ghibran?
"Becanda, Shen. Jangan dipikirin," Raline yang tengah menyetir di sebelah Shena itu menoleh sedetik lalu menepuk tangan Shena sebentar sebelum dia kembali fokus dengan jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Name for Love is Blue
ChickLitBerawal dari patah hati, Shenina Febriani memutuskan untuk resign dan mencari pekerjaan baru di Ibu Kota. Waktu itu, yang dia pikirkan hanyalah pergi meninggalkan kota kelahirannya. Dengan harapan bahwa lukanya akan sembuh seiring dengan perginya Sh...