JERVIS

1

Jervis menghadiri resepsi nikah sahabatnya bersama Herlino, mereka berdua memakai kemeja putih dan jas hitam yang sama. Jervis menemui Revaldo— sahabat masa kecilnya yang akan menikahi seorang gadis cantik asal china

"Selamat dot" Ujar Jervis menepuk bahu Revaldo. 'dot' adalah panggilan masa kecil Jervis Untuk Revaldo

"Thanks udah mau dateng, btw lu kapan nikah nich?" Tanya Revaldo, cowo yang lebih tua 7 tahun itu terlihat sangat bahagia

Jervis menghela nafas panjang "Kapan - kapan, gue tikung istri lo" Katanya bercanda

"Gak gitu juga konsepnya" Revaldo menatap Jervis tajam

"Iya, btw udah gak ngedot susu botol lagi nih, tapi ngedot..."

"Tau aja lo" Keduanya tertawa, kemudian Herlino dan Keenan— papi Revaldo memanggil mereka berdua, sudah waktunya ijab kabul.

***

Hari minggu, Viona tidur sampai jam 2 siang. Dirinya terbangun saat mendengar handphonenya berdering

"Apaan sih?" Tanya Viona setengah sadar

"Kamu bodoh, geng yang kamu hancurkan semalam tidak benar - benar hancur, mereka cuma berpura - pura lemah" Ujar Kevin marah

"Maaf"

"Saya gak mau tau, pokoknya malam ini, geng itu harus hancur atau uangnya tidak saya transfer" Telepon terputus sepihak

Viona berdesis, melempar handphonenya asal "Shit"

***

Setelah dari acara pernikahan, Jervis memutuskan untuk ke markas, bertemu teman - temannya

Inti regovax berada pada markas bawah tanah yang berada tepat di bawah rumah keluarga Jervis. Markas khusus untuk para inti untuk merancang strategi

"Nunggu lama?" Tanya Jervis lalu duduk di sofa panjang hitam bersebelahan dengan Felix

"Bestie kemana aja sih? Kita nungguin hampir satu abad loh" Ujar Rehan sambil menguncir rambut gondrongnya jadi satu

"Satu jam satu abad? Oh" Gumam Erlos yang tengah fokus bermain ps

"Lu kemana aja sih? Udah tau markas di rumah lu sendiri tapi tuan rumahnya yang paling telat" Ujar Felix sembari makan keripik yang tersedia di meja

"Sorry, sahabat gue lagi nikah sama eimi" Ujar Jervis terkekeh

Felix menganga tak percaya "APA - APAAN? EIMI PUNYA GUE" Ujarnya tak terima

"Enak aja lo, punya gue" Ujar Erlos tak mau kalah

"Gelud sini setan!"

"Eimi siapa sih?" Tanya Rehan bingung

Seketika Felix dan Erlos lupa kalo di sini ada Rehan, mereka berdua langsung diam seribu bahasa

"Eimi itu..." Jervis bingung

"Kakaknya jervis" Ujar Devano yang sejak tadi diam dengan handphonenya

Jervis menatap tajam Devano, saat ingin mengatakan sesuatu, mulutnya di bekap oleh Felix dan Erlos

"Ngalah bro" Bisik Felix di telinga Jervis

"Inget bos, cuma dia yang masih polos" Bisik Erlos

Jervis menghela nafas sabar, melepas bekapan Felix dan Erlos dengan kasar

"Oh baru tau nama kakaknya jervis si eimi" Kata Rehan kembali scroll handphonenya

"Devan anjing" Umpat Jervis dalam hati