Sembilu

50 2 0
                                    

Happy Reading

"Gak usah kerja ya ya ya" pinta Melodi tidak ingin melepaskan pelukannya dari Antasena

"Gak bisa adek, mas kan udah cuti 3 hari" tolak Antasena melepaskan tangan Melodi yang sedari tadi melingkar di pinggangnya

"Adek kangen" lirihnya dengan mata berkaca-kaca

"Tahan dulu ya, mas udah mau telat ini" pinta Antasena memberi pengertian dan langsung mendapat gelengan dari istrinya

Melodi juga bingung mengapa dirinya bersikap manja pagi ini, ada yang mengharuskan keinginannya untuk dituruti jika tidak maka Melodi seperti ingin menangis sepanjang hari. Padahal istri dari Antasena itu sudah ingin menjaga jarak tapi sepertinya belum bisa terlaksana karena sikapnya yang tiba-tiba tak mampu dikendalikannya juga. Sedari tadi Melodi terus merengek agar Antasena tidak pergi bekerja, dirinya ingin terus memeluk Antasena seharian apalagi aroma suaminya seakan menjadi candu untuk segera dihirup. Menenangkan itu pikir Melodi.

"Adek jangan kayak anak kecil dong, ngertiin mas juga. Mas kan kerja buat kita, emang adek mau punya suami pengangguran?" Antasena kembali meminta pengertian

Melodi menangguk beberapa kali tapi setelah mencerna ucapan Antasena barulah dirinya menggelengkan kepala dengan ritme yang tergolong cepat. Lelaki itu tersenyum melihat tingkah Melodi, diusapnya kepala istrinya karena tak sanggup melihat kegemasan yang berlangsung di depan matanya.

"Cepet pulang, janji?" ucap Melodi

"Janji. Mas pergi dulu ya. Inget jangan pergi tanpa izin, ngerti?" peringati Antasena mendapat anggukan singkat dari Melodi

"Kok pake helm?" tanya Melodi saat melihat Antasena mengambil helm di sudut sofa ruang tamu

"Pengen naik motor biar istri mas gak keluyuran lagi" sindir Antasena sudah terkekeh

"Itu kan karena mas" gumam Melodi

"Adek ngomong apa barusan? Mas gak denger" tanya Antasena tak mendengar perkataan Melodi karena telah memakai helm

"Ah gak apa-apa. Inget langsung pulang" Melodi mengalihkan pembicaraan

"Iya, mas pergi dulu" pamitnya sembari mengecup lembut bibir ranum istrinya

***

Beberapa jam setelah kepergian Antasena, dirinya kembali menyibukkan diri dengan membaca novel diruang keluarga dengan kaki yang sudah diselonjorkan. Hanyut dalam novel bacaannya sampai tak menghiraukan notifikasi yang terus berbunyi.

Diliriknya sebentar televisi yang menyiarkan siaran berita kemudian atensinya kembali ke novel yang sedang dibacanya, tapi sebelum itu pandangannya tak sengaja tertuju pada benda pipih berlogo apple. Langsung saja disambarnya ponsel itu dan melihat rentetan pesan dari grup sahabat karibnya.

"Si Ronggeng Squad"

Tania

P

P

P

Aku ada berita penting!

Sekar

Apa Tan?

Tania

Aku lagi ada di Jogja sekarang

Sekar

Kirain apa huh

Tania

Itu penting tau, kita bisa ngumpul

Melodi's Long Journey (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang