Chapter 2

3K 225 13
                                    

Seorang pria mengerjapkan kedua mata nya saat tidurnya terganggu karena usapan di wajahnya dan hal pertama yang ia lihat adalah seorang wanita sedang tersenyum manis kearahnya.

"Morning, babe." sapa wanita itu kepada pria di sampingnya. Pria itu menatap dingin kearah sosok wanita itu dan menjauhkan wajahnya dari sentuhan tangan wanita itu.

"Aku tidak suka ada orang menyentuh wajahku." kata nya dingin membuat wanita itu terkejut.

"Maaf, aku kira kau menyukai nya Jeremy." ujar wanita itu kepada Jeremy. Kedua pasangan itu adalah Jeremy dan Vivi yang baru saja bangun tidur setelah malam panjang yang mereka habiskan bersama.

Jeremy bangkit dari ranjang dan memakai kembali pakaian nya. Meski kepala nya sedikit pusing akibat mabuk semalam tetapi ia tidak ingin berlama-lama di sini.

"Kau mau kemana?" tanya Vivi panik melihat Jeremy yang sedang memakai pakaian nya.

"Aku harus ke kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harus ke kantor." jawab Jeremy. Setelah selesai memakai pakaian nya Jeremy akan pergi tetapi di tahan oleh Vivi.

"Kau pemilik perusahaan itu. Apa sehari saja kau tidak bisa masuk bekerja? Aku ingin di dalam pelukan mu seharian ini, babe." tanya nya tak rela melepaskan Jeremy. Setelah sekian lama menunggu saat-saat ini Vivi tidak ingin menyia-yiakan nya. Ia harus mendapatkan Jeremy apapun cara nya.

"Jangan berpikir kita tidur bersama kau bisa meminta hal itu Vivi. Hubungan kita masih tetap sama. Hanya rekan kerja." tekan nya membuat Vivi terbelalak. Ia kira setelah tidur bersama sikap Jeremy berubah tetapi kenyataan nya masih saja sama.

Jeremy dengan segala sikap dingin nya.

Vivi bangun sambil melilitkan selimutnya karena tubuhnya saat ini tidak memakai sehelai pakaian."Apa kau bilang? Jadi tadi malam tidak ada artinya bagimu Jeremy?! Padahal itu luar biasa bagiku"

Jeremy tersenyum miring melihat wajah penuh kemarahan Vivi. Dirinya hanya bersenang-senang seperti tawaran wanita itu.

"Tidak ada artinya sama sekali. Kau yang melemparkan tubuhmu kepadaku. Jadi jangan seolah-olah aku pria brengsek. Kita hanya bersenang-senang saja." perkataan Jeremy berhasil melukai harga diri Vivi.

"Kau benar-benar brengsek Jeremy! Pantas saja Eva meninggalkan mu karena kau tidak memiliki hati!" sembur Vivi tidak bisa menahan kemarahan nya lagi.

Rahang Jeremy mengeras dengan kedua tangan mengepal erat. Api kemarahan nya muncul kembali saat mendengar nama wanita sialan itu di sebut! Jeremy langsung mencekik Vivi sampai wanita itu terjatuh di ranjang.

"Beraninya kau mengatakan itu Jalang!" bentak Jeremy semakin mencekik Vivi. Vivi terkejut bukan main saat Jeremy mencekiknya. Lehernya luar biasa sakit dan ia tidak bisa bernafas.

"Arghh. Lepaskan, aku." Vivi mencoba memberontak, memukul dada Jeremy sekuat tenaga nya tetapi tenaga Jeremy luar biasa besarnya. Wajahnya memerah karena sudah kehabisan nafas nya. Saat ini Jeremy seperti monster!

The Bastard Prince (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang