Chapter 6

2.8K 192 25
                                    

Eva sudah di perbolehkan pulang. Sam menemani Eva dan membayar perawatan Eva selama seminggu ini. Setelah itu mereka memasuki mobil Sam. Keheningan terasa saat mereka sama-sama di dalam mobil. Tidak ada percakapan di antara mereka selain radio yang menyala. Pikiran mereka berdua seakan-akan tidak ada di sini tempat lain.

Saat ini Eva sedang memikirkan kejadian beberapa hari lalu. Entah kenapa Eva merasakan bahwa Jeremy datang ke ruangan nya. Entah itu hanyalah halusinasi nya saja tetapi sungguh Eva merasakan usapan lembut di dahi nya. Usapan yang sering Jeremy berikan di saat ia sedang jatuh sakit. Tetapi apa mungkin Jeremy datang menemui nya di saat pria itu sangat membencinya?

Eva merasakan kebencian yang Jeremy berikan untuknya saat mereka tidak sengaja bertemu. Harusnya Eva yang melakukan itu dengan membenci Jeremy bukan malah sebaliknya karena disini Jeremy lah yang bersalah karena tidak bisa mengambil keputusan tentang hubungan mereka.

"Kau memikirkan apa?" tanya Sam membuat Eva tersentak.

"Tidak. Aku tidak memikirkan apa-apa. Jangan mencemaskan aku terus menerus Sam. Aku merasa menjadi beban mu kalau seperti itu terus." ucap Eva dan Sam menepikan mobil nya.

"Jangan mengatakan itu. Kau calon istriku. Aku tidak ingin kau memikirkan hal lain selain pernikahan kita." Sam memegang tangan Eva lembut. Eva diam menatap Sam yang sangat baik hati. Eva harus melupakan Jeremy dan belajar mencintai Sam meski entah berapa lama waktu yang bisa Eva habiskan agar melupakan pria yang sudah mengisi hati nya sejak lama.

"Kau sangat baik Sam. Maaf mengacaukan pernikahan kita. Harusnya kita sudah menjadi suami istri tetapi karena ulah ku semuanya berantakan." Eva menunduk sedih karena sakitnya mengakibatkan kerugian. Semua acara pernikahan mereka di tunda beberapa hari dan itu artinya mereka harus menyewa gedung lebih lama lagi begitupun dengan yang lain nya.

"Kesehatan mu lebih penting. Tidak apa-apa." hibur Sam dan Eva mengangguk lemah. Lalu Sam melajukan mobil nya kembali.

****

Sepasang lawan jenis sedang berciuman dengan keadaan polos siapa lagi kalau bukan Jeremy bersama teman tidur nya. Mereka sedang menghabiskan waktu di pagi hari dengan kemesraan.

"Kau sangat hebat Jeremy. Yeah, meski seluruh tubuh ku sakit semua." puji wanita itu menatap terpesona kearah Jeremy. Wanita itu tak masalah dengan Jeremy yang bersikap kasar saat tidur bersama nya tadi. Itu malah semakin membuat nya adrenalin nya terpacu.

Jeremy hanya tersenyum miring mendengarnya karena sudah banyak wanita yang mengatakan itu tetapi sialnya Jeremy tidak merasakan seperti mereka. Semuanya terasa hambar...

"Aku sudah selesai. Kau bisa pergi Mesty." Jeremy berjalan menuju balkon. Jeremy menyewa Hotel untuk mereka berdua.

Mesty mendekati Jeremy tidak peduli dirinya yang masih polos.

"Kenapa buru-buru sekali hm? Kita bisa melakukan nya lagi." bisik wanita itu meraba dada telanjang Jeremy. Wanita itu tidak rela kebersamaan mereka berakhir sampai di sini.

Jeremy diam mendengarnya dan membiarkan wanita itu menyentuh tubuhnya. Jeremy menyalakan rokoknya dan asal mengepul di bibirnya. Pikiran Jeremy tidak ada di sini melainkan di tempat lain. Jeremy tahu hari ini Eva keluar dari rumah sakit. Ia bahkan datang ke sana untuk melihat Eva dan seperti biasanya hatinya akan terbakar saat melihat Eva dengan Sam!

Sialan!

Maka dari itu Jeremy melampiaskan kemarahan nya dengan tidur bersama seorang wanita. Kemarahan nya akan sedikit mereda saat melakukan itu dan terbukti Jeremy masih menguasai kemarahan nya hanya dengan tidur bersama seorang wanita.

"Jeremy.." bisik wanita itu dengan sensual. Wanita itu tidak peduli memar-memar di tubuhnya akibat perbuatan kasar Jeremy. Wanita ktu ingin mengulangi kegiatan tadi pagi tetapi Jeremy malah melepaskan tangan wanita itu.

The Bastard Prince (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang