Chapter 8 (tamat)

2.2K 73 0
                                    

Naruto benar benar bersemangat. Ia dan Sasuke sedang berjalan di mall. "Apa ada yang kau inginkan hm?" Tanya Sasuke. Naruto berfikir sejenak. Dia menggeleng. Sebenarnya ia menginginkan sesuatu tapi ia tidak ingin merepotkan Sasuke.
"Kau yakin? Kalau begitu kita ke tempat makan ramen saja.."

Mendengar kata 'ramen' membuat Naruto semakin bersemangat hingga tidak sengaja berkata "ramen yang terbaik" Sasuke yang mendengarnya langsung bertanya "Oh.. jadi yang kau inginkan ini sebenarnya ramen? Harusnya kau bilang dari tadi.."

"E-e-eh t-tidak.." ucap Naruto sambil menutup wajahnya dengan tangannya. Sasuke menarik tangan mungil tersebut. "Tidak apa apa, jika kau inginkan sesuatu seharusnya kau katakan saja"

Naruto menggelengkan kepalanya "aku tidak ingin merepotkan Sasuke" ucap Naruto. "Kau tidak akan merepotkan ku sayang" jawab Sasuke. "Eh?" Tanya Naruto menghadap ke arah Sasuke.

"S a y a n g" jelas Sasuke. "EH-" Naruto hampir berteriak, ia segera menutup mulutnya dengan tangannya. Mereka berdua melanjutkan jalannya. Sunyi tidak ada yang berbicara.

Dan sekarang mereka berdua didalam restoran ramen terkenal yaitu 'Ichiraku' Naruto benar benar merindukan ramen ini. Melihat Naruto yabg sangat bersemangat Sasuke bertanya "apa kau menyukai ramen di restoran ini?" Tanya Sasuke. Naruto terkejut "e-um!" Jawab Naruto sambil mengangguk. Sasuke tersenyum ia menarik Naruto masuk ke dalam restoran tersebut. Mereka duduk di sebuah meja dan segera memesan makanan.

Naruto memakan dengan lahap hingga ramen dia kini sudah habis. "Pesanlah lagi jika kau masih mau.." ucap Sasuke. Naruto menggeleng.

Mereka menghabiskan waktu di mall dan Sasuke membelikan Naruto baju untuk Naruto. Walau suda Naruto tolak, Sasuke tetap membelikannya. Naruto merasa sangat lelah tapi juga senang.

Mereka akhirnya masuk kembali di mobil. Naruto kira mereka akan pulang ternyata tidak. Sasuke membawanya ke sebuah taman, tetap taman itu benar benar sepi hanya ada mereka. Naruto masih bingung, tiba tiba Sasuke berlutut memegang sebuah kotak berisi cincin.

"Naruto... Aku selalu mencintaimu, dari awal pertemuan sampai sekarang.. maukah kau menjadi istriku" ucap Sasuke, Naruto menangis iya mengangguk. Ia benar benar syok. Mereka berciuman.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa hari telah lewat. Sebentar lagi hari pernikahan mereka akan segera datang. Naruto merasa sangat deg degan, padahal masih 2 hari lagi. 'h-huhh a-aku s-sangat TAKUTTT' Naruto gemeteran Karna benar benar deg degan.

Naruto tidak sadar bahwa 'calon suaminya' ini sudah dari tadi masuk melihat tingkah laku Naruto yang berguling guling di kasur sambil memeluk guling. Naruto tertawa melihat betapa imutnya 'calon istrinya ini'. Naruto benar benar terkejut sampai berteriak "AHHH HANTUU" teriak Naruto langsung bersembunyi di dalam selimut.

Sasuke semakin tertawa. Naruto yang menyadari itu adalah Sasuke langsung keluar dari selimutnya itu. Ia benar benar malu "m-maaf aku kaget" ucap Naruto sambil menutup wajahnya. Sasuke mendekati Naruto dan mencium kepala Naruto.

"Aku tidak tau kalau calon istriku ini benar benar imut" ucap Sasuke yang membuat Naruto semakin malu. "U-umm S-sasuke j-juga s-sangat.. t-t-tampan" kata Naruto ragu ragu. "Oh.. jadi dari dulu kau menggap ku jelek?" Tanya Sasuke bercanda.
"EHH TIDAK BEGITU, S-SASUKE BEBAR BENAR TAMPAN. AKU YAKIN BAHKAN DARI SASUKE KECIL PASTI SANGAT TAMPAN" jawab Naruto. Menyadari betapa kerasnya ia berbicara. Naruto langsung meminta maaf.

Sasuke langsung menciumnya. Dan melakukan 'itu'

Dua hari kemudian

"E-E-EHHHH. A-aku harus memakai gaun itu?"

Naruto tidak mengetahui yang ia harus gunakan adalah sebuah gaun karena saat akan membeli baju pernikahan, Naruto diminta untuk tunggu dirumah saja.

Mau tidak mau Naruto harus memakainya. Ia benar benar ingin menghilang dari dunia ketika ia berdiri di atas panggung dan duduk. Ia ingin sekali menangis.

"Wahh lihat itu Naruto kan? Ia benar benar terlihat cantik ketika memakai gaun itu!" Bisik Sakura kepada Hinata dan lainnya. Yang lain mengangguk dengan semangat.

Kita skip saja pesta pernikahan memalukan ini.

"Gwah, i-ini benar benar memalukan" ucap Naruto terduduk masih dengan gaun pernikahannya. Naruto menyandarkan tubuhnya di sofa lalu menatap ke atas. "A-aku dan S-sasuke k-kini adalah suami istri.." gumam Naruto yang didengar oleh seseorang yang kini adalah 'suami' nya.

"Tentu saja..". Jawab Sasuke. Sasuke langsung mencium bibir Naruto. Naruto tentu saja kaget, Naruto adalah seseorang yang mudah terkejut.

Dan.. kalian sudah pasti tau apa yang akan mereka lakukan, dan tentu saja jangan di lihat. Naruto akan merasa tidak tenang.

Beberapa hari setelah hari pernikahan mereka...

"Naruto..." Panggil Sasuke kepada istrinya yang sedang masak. "Iya?" Jawabnya. "Bagaimana kalau kita mengadopsi seorang bayi?" Tanya Sasuke mendadak, "e-ehh, a-aku juga sebenarnya mau.."

"Kalau begitu kita langsung pergi sekarang, ayo!" Kata Sasuke langsung berdiri. "B-bagaimana dengan makan siang mu Sasuke?" Tanya Naruto.

"Nanti saja, cepatlah" Teriak Sasuke tidak begitu kencang. Naruto langsung mematikan kompor dan meninggalkan makanan yang masih ada di atas panci.

Kurasa mereka benar-benar tidak sabar...

Mereka pun sampai

"Dia benar benar imut" Naruto menunjuk seorang bayi laki laki yang tampan juga imut. Akhirnya mereka memilih anak tersebut. Mereka memutuskan untuk pergi ke tempah ayah dan ibu Sasuke yang sekarang akan menjadi orang tua Naruto juga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tamat...

Maaf nih ya author bener bener lama banget gakk post. Akhirnya story ini selesai..

Yang udah baca makasih ya♥️👋

Wanted to be with you (Sasunaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang