" ini bagus nih buat lo, cocok pasti kalo makek ini lo keliatan tambah cantik, atau yang ini ya? Tapi kayaknya cocok semua deh? Apa beli semuanya aja ya?" celoteh Hanrry sembari memperlihatkan beberapa baju yang di pajang di sebuah toko yang ada di dalam sebuah mall di Surabaya
Dari tadi tangannya tak berhenti memilah baju perempuan yang akan di berikannya pada Salwa, beberapa kali bahkan ia sendiri bertanya pada penjaga toko apa Salwa akan cantik jika memakai baju yang sudah dipilihnya sendiri
Salwa hanya tersenyum geli melihat tingkah Hanrry yang sangat cerewet dalam setiap hal, lelaki yang dikenal sedingin es kutub ini bisa-bisanya bersifat seperti ini padanya
Bahkan menurutnya Hanrry ini tidak terlihat dingin dan jutek sama sekali berbeda dengan seseorang yang setiap hari ia temui di rumah
" Udah-udah gue bisa milih baju sendiri" ucap Salwa yang sudah tak bisa melihat setumpuk baju yang ada di tangan Hanrry
Bukannya apa-apa, jika ia membiarkan Hanrry sedikit lebih lama lagi bisa-bisa tumpukan baju itu menjadi sebesar gunung
" Tunggu, tapi kayaknya ini juga bagus deh, lo coba semuanya aja deh gue kok jadi ikut pusing ya?" Celoteh Hanrry sembari memberikan setumpuk baju yang ada di tangannya pada Salwa
Salwa mendecak kesal pada Hanrry, masak iya ia harus mencoba semua baju yang sepertinya jumlahnya saja sudah belasan seperti ini? Bisa copot tangannya
" Gue coba satu aja deh, nih lo balikin lagi" ucap Salwa sembari mengembalikan tumpukan baju yang harganya tak main-main itu pada Hanrry
Hanrry menghela nafasnya sembari menatap lekat Salwa " lo males nyoba nya ya?" Tanya Hanrry serius
Salwa menganggukkan kepalanya dengan cepat
" Yaudah kalo gitu" sahut Hanrry sembari menerima tumpukan baju dari Salwa" Mbak..." Lanjutnya berteriak memanggil seorang pegawai di toko tersebut
" Ya? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang penjaga toko yang dengan cepat menghampiri Hanrry
" Bungkus ini semua, bayar pakek kartu kredit saya" titahnya sembari memberikan Black card yang baru saja ia keluarkan dari dalam dompetnya
" Gila lo, jangan mbak kita nggak jadi beli" sahut Salwa spontan sembari memukul lengan Hanrry
Baju yang jika di total bisa mencapai puluhan juta itu memang bisa di beli dengan mudah oleh Hanrry tapi tetap saja uang segitu banyaknya bahkan Salwa sendiri belum pernah melihatnya masak iya sekarang digunakan untuk membeli baju yang bahkan tak tahu kapan Salwa akan memakainya
" Nggak mbak cepet bungkus semuanya, saya tetep beli" titah Hanrry tak mau kalah sembari menahan lengan Salwa yang berusaha menariknya pergi
.
.
.
" Jadi ning Salwa selingkuh?" Celetuk Ilham merasa tak percaya pada apa yang barusan ia dengar dari mulut Raka
Raka menganggukkan kepalanya " kalo bukan selingkuh apa coba namanya?" Tanyanya pada Ilham
Panasnya terik matahari tak membuat dua umat ini berhenti ghibah, rasanya memang melelahkan menyapu kebun sembari ghibah di bawah terik matahari yang menyengat di siang hari tapi justru itu yang menjadi kenikmatan tersendiri
" Tapi lo yakin gus? Bukannya apa-apa tapi beberapa bulan ini nggak ada yang aneh-aneh loh sama sikapnya ning Salwa" lanjut Ilham sembari memasukkan daun-daun kering yang sudah ia sapu ke dalam tong sampah
.
.
.
" Mau makan apa? atau ada resto yang pengen lo datengin?" Tawar Hanrry pada Salwa yang terlihat manyun
" Ihhhh jangan manyun gitu dong, tambah cantik loh nanti" gurau Hanrry sembari meraup bibir Salwa yang mengerucut
" Jangan sentuh gue, gue lagi kesel, jangan ajak gue bicara juga" tegas Salwa sembari memalingkan pandangannya ke kaca mobil di sampingnya
" Masih marah sama yang 75 juta? Ya ampun lo itu kayak belum kenal gue ya, segitu kalo buat lo itu kecil Salwa yang cantik nan imut udah jangan manyun lagi ya" lanjut Hanrry enteng sembari terus fokus pada kemudi mobilnya
" Kecil lo bilang? Gue aja belum tentu dapet uang segitu dengan gaji gue selama setahun" lanjut Salwa merasa tak terima
" Oke oke, jangan cemberut lagi, lagian kan gue juga jarang-jarang bisa beliin lo baju"
" Ohh ya, kapan lo mau kenalin gue ke suami lo?" Lanjutnya serius
Salwa menatap Hanrry tajam " yakin lo?" Tanyanya
" Yakin dong, gue mau liat gimana tampangnya suami dari seorang Salwa Najma yang super duper cantik ini"
.
.
.
Haiii Reader's
Jangan lupa Vote and tinggalin jejak!!!
Kalau ada kritik & saran bisa langsung ditulis di kolom komentar.And Amiw ingetin, wajib hukumnya follow ig @lgwiin
Kalau mau next chapter follow dulu cepett!!!Happy Reading 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Ra.Sa (SUDAH TERBIT)
Teen FictionMenikah itu ibadah , tapi jika menikahnya karena terpaksa apakah masih menjadi ibadah? Perjodohan? Bukan Salwa menikah dengan Raka karena sebuah kesalahpahaman. Raka dan salwa yang bahkan tak saling kenal tiba-tiba disatukan dalam hubungan yang bern...