Sayup-sayup indera pendengarnya menangkap alunan nada dering yg semakin lama semakin mengacaukan alam bawah sadarnya secara paksa.
Ck.. deciknya kesal merasa terusik di jam 3 sore yg menurut laki-laki ini masih pagi tentu saja. Masih dengan mata terpejam tangannya meraba ke sekitaran ranjang mencari si sumber suara. Ah.. di bawah bantal ternyata.
"Jennn..!" Suara itu seketika membuat ia menjauhkan layar ponselnya dari telinga.
"Hm" Suara raspy khas bangun tidurnya, ah para wanita pasti gila jika mendengarnya.
"Anjing, jam berapa ini?! Kau belum bangun?!"
"Jangan membangunkan ku kalau tidak penting."
"Aish.. kalau tidak penting tidak mungkin aku menelponmu. Begini, nanti malam ada yg menantangmu di sirkuit."
Mata laki-laki itu terbuka, mencoba mengumpulkan nyawanya yg masih belum terkumpul sepenuhnya. Siapa yg berani menantangnya di sirkuit? Apa belum cukup terkenal kah namanya di lintas balap kota ini? Dan, hei siapa yg tidak mengenalnya?
Dia di kenal sebagai J, J for Jeno, also J for Jendral. Skill-nya jangan lagi di tanya, sudah hampir 7 tahun dia bermain-main dengan motor sportnya di banyak jalanan malam kota Seoul. Bermula dari motor sport pertamanya yg hanya sekelas CBR150R MotoGP Edition ABS hasil pemberian sang ayah dulu sampai sekarang berganti jenis Ducati Desmosedici D16RR NCR M16 hasil kemenangannya sendiri selama ini.
Tunggu, apa hasil kemenangan sebagai pembalap liar memang sebesar itu? Tentu saja tidak. Selama ini Jeno hanya menerima taruhan dalam bentuk barang. Siapapun yg menang akan membawa pulang motor lawan. Dan asal kalian tau saja, harga motor sport para pembalap liar tidak pernah mengecewakan. Jadi bayangkan saja jika dalam satu malam Jeno bisa memenangkan satu motor sport, kalau setiap malam dia selalu turun ke sirkuit, bukan tidak mungkin dalam seminggu dia bisa jadi jutawan. Tapi tenang saja Jeno tidak seserakah itu. Dia hanya turun ke sirkuit jika dia ingin saja.
"Jen? Kau masih disitu?" Suara di seberang menginterupsinya kembali.
"Atur sajalah."
"Kau tidak mau tahu siapa yg menantangmu?"
"Siapa?"
"Jung Mark."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⊹ ⊹ ⊹ ⊹ ⊹
Di salah satu sisi kota Seoul siang ini.
Haechan, seorang pemuda berkulit sedikit tan menepikan mobilnya di parkiran salah satu cafe di tengah kota. Sudah jam 1 siang, perutnya protes minta di isi setelah 2-3 jam tadi dia mengitari beberapa toko untuk mencari beberapa keperluan dirinya dan satu temannya yg sekarang juga sudah duduk berhadapan sambil menikmati minuman dingin di meja mereka.
