11

4.8K 368 12
                                    


Setelah selesai bersantai dengan Putranya, Qila saat ini tengah memasak makan siang untuk dirinya dan Aqil, ya hanya untuk mereka berdua tidak ada untuk Arkan. Toh didalam ingatannya tidak ada tuh bahwa Arkan pernah pulang untuk makan siang, lelaki itu lebih sering atau bisa dibilang selalu makan siang dikantornya dan tentunya juga berdua-duan dengan jalangny itu. 

"Huh kenapa gw harus repot-repot mikirin hal yang nggak penting itu"  

"Mikirin apa?" Suara pertanyaan yang muncul dari arah belakang Qila membuat ia terkejut

Saat melihat kebelakang Qila lebih terkejut lagi karena yang bertanya tadi adalah Arkan. Kenapa nih orang ada disini? bukannya biasanya jam segini dia dikantor?. Berbagai pertanyaan mulai muncul dibenak Qila.

"Huh mungkin aja dia pengen ngambil sesuatu pulang" 

Melihat Qila terkejut dan langsung melamun saat menatapnya membuat dia heran. Aneh sekali istrinya ini, Arkan langsung menggerutu heran.

"Mikirin apa?" Tanya Arkan sekali lagi dengan kalimat yang sama dengan yang tadi dan Arkan juga menaikan sebelah alisnya.

"Ha?......Oh nggak" 

Qila yang udah sadar 100% dari lamunannya langsung menormalkan ekspresinya.

"Jawab yang benar Qila" Tekan Arkan dengan wajah yang sudah memerah.

"Udah dibilang nggak ada kok lo ngeyel banget sih anjing"

Qila jadi kesal kenapa dia harus masuk kedalam tubuh nih orang sih, apalagi punya Suami pemaksa, kasar, brengsek pula tuh. Kan ia jadi super duper kesalll.

"Lo-'

"Apa ha?. Dari pada lo ngomel-ngomel ga jelass mendingan lo balik ke Kantor lo lagi deh, gw muak liat muka lo itu anjir" Cerca Qila sambil menyiapkan tempat makanan untuk ia dan Aqil.

Arkan menggeram kesal Kenapa saat ini Istrinya ini sangat suka berbicara kasar, sungguh ingin rasanya Arkan membungkam mulut Qila dengan mulutnya.

"Eh? Ngga-ngga , apa yang lo pikirin sih Arkan"

Tersadar dengan apa yang dipikirkannya Arkan langsung menggeleng-gelengkan kepalanya  seraya mengusir pikiran tentang Qila tadi.

"Lo sakit?" Qila berisiniatif bertanya karena melihat Arkan yang geleng-geleng kepala, siapa tau Arkan lagi pusing kan. Jadi sebagai Istri yang baik nanti dia bakal ngasih obat buat Arkan, contohnya dengan menyuruh Arkan minum rondap sebagai obat pereda pusingnya, oh atau minum baigon juga adalah hal yang bagus.

Memikirkan idenya yang bagus dan baik membuat Qila tersenyum lebar. 

"Fiks ini mh, gw adalah Istri yang baik hati dan sayang suami. Ekhem maksud gw sayang harta suami"

"Ha? ngga lah" Arkan langsung menyanggah perkataan Qila dengan dongkol. Toh dia sesehat dan sebugar dikatain sakit, stress emang.


"Lo nggak Gila kan?" 

"Ha?" Otak Qila ngebug anjir, lagi enak-enak ngelamun masak langsung dibilang gila.

"Wait wait dia ngatain gw gila?"

"Lo ngatain gw gila?" Qila ngelanjutin ucapannya dengan nada julidnya.

"Ya iya lah, Disinikan cuman ada kita berdua. kalo gw ngomong berarti gw ngomongnya sama lo" Jawab Arkan sambil menyentil kening Qila. Ya walaupun ngga kenceng banget, tapi lumayan sakit lah.

TRANSMIGRASI KE MAHMUDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang