12

6.1K 402 31
                                    

"Ekhem"

Qila dan Aqil menengok kearah sumber suara deheman dan malah melihat Arkan yang berdiri sambil bersekap dada. Qila yang melihat itupun langsung mengngerutkan keningnya apalagi melihat tatapan Arkan yang tak bersahabat.

"Kenwapwa Dwad?" Tanya Aqil ke Arkan dengan mulut penuh.

"Heh makanannya telen dulu sayang" Omel Qila takut anaknya ini nanti tersedak.

"Iya Mom, Ini udah ditelen kok hehe" Jawab Aqil cengengesan.

Arkan yang melihat tingkah laku anaknya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jadi Daddy kenapa?" Lanjut Aqil bertanya ke Arkan.

"Ga ada kok Boy" Jawab Arkan seraya duduk disamping Qila dan mengelus rambut Aqil yang berada di depan Qila.

Qila terkejut karena Arkan tiba-tiba duduk disamping tanpa permisi.

"Lo ngapain duduk disamping gw sih" Ucap Qila sinis.

"Ya gapapa dong, Kita kan Suami Istri" Jawab Arkan tersenyum manis.

Qila melihat Arkan tersenyum itu bukannya tersipu malu tapi malah mendelik kesal.

"Gila" Gumaman Qila dengan suara kecil tetapi masih terdengar oleh Arkan.

Mendengar gumaman Qila Arkan langsung menatap sinis Qila. Qila yang menyadari tatapan sinis Arkan langsung menaikan alisnya sebelah seolah berkata 'Apa?'.

Arkan hanya diam dan langsung melihat kearah anaknya karena mendengar suara anaknya itu.

"Iya Mommy kan Istrinya Daddy, Jadi gapapa dong Mom" Sahut Aqil tiba-tiba sembari menatap Qila dan Arkan satu-satu.

Arkan langsung sumringah karena anaknya sedang memihak ke dia. "Nah itu denger anak k.i.t.a. aja tau" Ucap Arkan sembari menekan kata KITA.

"Ck iya, serah deh serahh" Decak Qila kesal.


Hening


"Makanan gw mana?" celetukan Arkan membuat suasana yang tadinya hening sekarang mulai agak sedikit ribut. 

"Makanan?" Beo Qila bingung

Arkan yang melihat Qila bingung langsung berdecak. Kenapa Istrinya ini bego banget sih, pikir Arkan kesal.

"Ck iya makan siang gw manaaa?" Tanya Arkan greget.

"Ooh makan siang lo?" Tanya balik Qila ke Arkan

Arkan hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan menatap Qila jengah.

"Ya mana gw tau makanan lo dimana, kenapa lo malah nanya gw?" Sewot Qila.

"Yaakan lo Istri gw, jadi seharusnya lo siapin makanan gw dong" jawab Arkan enteng.

"Idihh gaya-gayaan lo nyuruh gw nyiapin makanan buat lo, Ntar ujung-ujungnya makanan gw dibuang lagi" Qila menatap Arkan sinis.

"Biasanya juga lo makan dikantor lo, dan juga sama ayang lo" Sambung Qila sambil menyuapkan Aqil makan.

Arkan hanya diam mendengarkan Qila mengoceh tetapi hatinya sedang mengutuk-ngutuk Qila.

"Sabar Ar sabar, dia gatau yang sebenernya, jadi diam dan tetap sabar Ar" Ucap batin Arkan berusaha menguatkan batinnya karena mendengar Qila menyindirnya terus.

"Ayang?" Beo Arkan pura-pura tak tau, padahal ia tau ayang yang dimaksud Qila itu siapa. Tapi lebih baik pura-pura tak tau, pikir Arkan.

"Iya ayang lo yang kurang belaian itu anjing, Pura-pura ngga tau segala dianya bangsat" sembur Qila kesal seraya mengecilkan suaranya diakhir kalimat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRANSMIGRASI KE MAHMUDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang