A Wish

659 47 2
                                    

"Tolong jaga dia untuk ku, menikahlah dengan nya karena ku."

Sunoo's pov

Tidak ada yang bisa membantah perkataannya termasuk aku. Rentetan kalimat tadi adalah permintaan terakhirnya sebelum meninggalkan kami bersama luka yang sangat membekas dalam hati. Tak ada satupun dari kami yang bersuara pada hari itu, bahkan menjawab 'iya' pun tak sempat. Aku, Kim Sunoo adik dari Kim Sunhyung yang menggantikan pernikahan kakak ku sendiri dengan Park Sunghoon,pujaan hatinya yang malang.

Aku melihat sebuah cincin sederhana yang terbuat dari emas dan batu berlian putih kecil di tengahnya yang tersemat sempurna di jari manis ku. Aku berpikir, tidak sepantasnya aku memakai cincin yang terlihat sangat mahal ini, harus nya aku melihat cincin ini berada di jari manis kakak ku, bukan di tangan ku.

Tak lama ku mendengar derap langkah kaki yang tergesa-gesa dari anak tangga yang diinjak satu persatu. Saat aku sedikit mengangkat wajahku, aku bisa melihat kak Sunghoon sudah rapi dengan pakaian jas kantor nya sambil membawa tas. Aku hendak menyapa kak Sunghoon namun sepertinya ia sangat terburu-buru. Dia hilang dari pandangan ku. Terkadang hati ku merasa sesak saat kak Sunghoon sengaja mengacuhkan ku dan menganggap ku tidak ada. Hei.. Aku bukan patung duduk disini, aku manusia. Ya sudahlah, aku juga sudah menduga hal ini akan terjadi.

Sepertinya makanan yang sudah ku masak banyak akan terbuang lagi. Aku menghela napas sedih dan dengan berat hati aku membuang makanan dalam tong sampah yang sekiranya akan membusuk dan basi bila tidak segera di makan. Selamat tinggal soup..

Sunoo's pov end.

.

.

.

Malam menjemput bersama bintang dan bulan separuh yang memantulkan sinar matahari menuju bumi. Sunoo memandang sayu bumantara hitam namun terang, seterang binar matanya ketika sedang menatap penuh kagum kepada sang bulan dan bintang. Seolah sedang bercakap menggunakan bahasa yang hanya dimengerti oleh Sunoo dan bulan saja.

"Andai kakak ada disini.. Pasti sudah aku culik lebih dulu dan menghabiskan malam bersama untuk terakhir kalinya sebelum kakak beneran dipinang sama kak Sunghoon," Sunoo tersenyum manis nan teduh di sela perkataannya.

"Andai waktu itu aku ada di samping kakak. Nggak mungkin kak Sunhyung akan pergi secepat itu,"

Hanya kata andai yang bisa mewakili seluruh rasa bersalahnya kepada sang kakak. Ia tahu, ia sudah menjadi adik yang jahat karena telah merebut milik kakaknya.

"Andai saja yang mewarisi penyakit itu adalah aku. Kak Sunhyung dan Riki mungkin sudah bahagia disini sekarang. Hahh.. Jadi rindu Riki.. Dia sedang apa yaa?" Sunoo mendekatkan tubuhnya pada pagar balkon dan menumpu kedua tangan nya disana.

"Riki sedang bermain dengan Sunhyung, dia memberitahu ku tadi." sebuah pelukan hangat Sunoo rasakan ketika Sunghoon melingkarkan lengannya pada pinggang hingga perut Sunoo. Menempelkan dada bidangnya pada punggung ramping Sunoo. Hidung bangir bagai perosotan TK itu mencium aroma rose dari ceruk leher Sunoo yang membuat nya candu akhir-akhir ini.

"K-kak?" Sunoo tergagu.

"Hm?" Sunghoon masih menciumi leher, tengkuk dan bahu Sunoo yang tertutup oleh piyama hijau tosca. Sengaja banget mengundang nafsu Sunghoon.

Random Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang