11. SALING MENGUNTUNGKAN?

7.6K 766 4
                                    


Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Typo bertebaran plus tandai


"Terus, sekarang kamu mau apa?ganti rugi?" tanya Zean.

"Gak, gak perlu" ketus Ale sambil meraih sepedanya yang jatuh dan bersiap pergi, tapi

"Tunggu" ujar Zean membuat Ale menatapnya.

"Saya akan ganti rugi 4 kali lipat dari yang kamu mau. Tapi saya punya syarat" ucap Zean.

Ale terdiam sebentar " Gak, gak minat" balas Ale lalu mulai beranjak.

"10 kali lipat?" Ale membalikkan tubuhnya menghadap Zean.

"Apa syaratnya?"

Siapasih yang gak mau uang ganti rugi 10 kali lipat, sikat gak? Sikat gak? Sikatlah masa enggak.

Zean melangkahkan kakinya mendekati Ale, Ale yang melihat itu menatap waspada Zean. Saat posisi mereka sudah berhadapan, tiba-tiba







Setttt






Brakkk






Zean menarik tubuh Ale yang membuat tubuh mereka bertabrakan, Ale syok sampai melepaskan sepedanya. Mereka saling menatap di tambah jarak mereka yang cukup dekat dan suasana yang mendukung.

Entah sejak kapan tangan Zean sudah berada di pipi Ale dan mengelusnya pelan. Ale diam tak berkutik dengan suasana ini.

"Cantik" ujar Zean, lalu dengan cepat menggendong Ale dan membawanya ke mobil.

"Yaa turunkan saya, hei dengar gak sih. Tunggu itu sepeda saya, turun kan saya" berontak Ale dalam gendongan Zean.

"Diam, akan saya ganti. Bukan hal yang sulit untuk saya mengganti benda itu" ujar Zean, setelah itu Zean membuka pintu mobil dan mendudukan Ale.

Zean memutari mobilnya dan masuk ke dalam mobil.

"Pakai sabuk pengamanmu" peringat Zean, Ale yang menahan kesal pun tetap menurutinya.

Zean menyalakan mobilnya dan melajukan mobilnya ke tujuan.

"Ya tuan, kamu mau membawa saya kemana hah?" tanya Ale tapi tak mendapat respon dari Zean.

"Tuan, heloo. Tuan saya harus segera pulang ini, jadi tolong berhentikan mobil ini" ujar Ale yang lagi lagi tak mendapat respon dari Zean.

"Tuan, kamu membawa saya tanpa kamu kenal saya. Apa kamu tidak takut kalau saya bukan orang baik baik" ujar Ale bersamaan dengan berhentinya mobil di depan apotek.

"Itu bukan hal yang harus saya takuti, jika memang kamu bukan orang baik. Siapkan saja pesan terakhirmu" balas Zean lalu keluar dari mobil dan menuju ke dalam apotek.

Melihat Zean yang keluar dari mobil membuat Ale ingin memanfaatkan keadaan untuk kabur, tapiii

Klik



Klikk



Klikkk




Klikk klikkk







Klikkk klikkk klikkkk




"SIALAN PINTUNYA DI KUNCI"

=====================

Zean masuk mobil di sambut dengan wajah kesal Ale. Zean tak mempedulikan mimik wajah Ale, dia malah membuka katong plastik yang berisi obat luka.

"Kemarikan tanganmu" perintah Zean, Ale yang bingung pun tak menurutinya.

"Cepat ulurkan tanganmu" perintah Zean sekali lagi.

Mau tak mau Ale mengulurkan tanganya, Zean memegang tanganya dan mengambil tisue lalu membersih kan luka Ale dengan alkohol.

"Auh" ringis Ale pelan.

"Gak usah lebay" ejek Zean.

"Ck, memang sakit kok" gumam Ale pelan namun masih bisa di dengan Zean.

Zean fokus dengan luka tangan Ale, setelah membungkus luka Ale. Zean mendongakkan wajahnya menatap Ale.

"Ada luka di kaki?" tanya Zean dengan datarnya kek triples.

"Ti-tidak ada" gugup Ale karena Zean yang menatapnya intes dan di tambah ekspresi datarnya yang semakin membuat Ale gugup bukan kepayang.

"Em terima kasih atas simpatinya, kalau begitu saya mau pulang" ujar Ale dan ingin segera keluar dari mobil.









"Kenapa terburu-buru sekali Aleyata Puwarsaka Noela" ujar Zean tiba-tiba dengan santai, dan dengan posisi masih menghadap ke Ale.

"Atau kau mau segera bertemu dengan ke dua anak angkat mu" Ale lagi-lagi menegang mendengar ucapan yang keluar dari mulut Zean.

Ale membalik kan tubuhnya menghadap ke Zean dengan tubuh masih kaku.

"Ba-bagaimana kamu bisa tau" gugup Ale. Zean menipiskan jarak di antara mereka lalu menempatkan bibirnya di depat telinga Ale.

"Sudah saya bilang, itu bukan hal sulit untuk saya" lalu menjauhkan tubuhnya dengan wajah yang di hiasi seringaian puas.

Ale bergidik merinding.

"Tuan-"

"Tenang saja, anak buahku sudah mengirimkan dua set makanan atas nama kamu dan mengirimkan penjagaan di sekitar rumah mu. Jadi kamu tenang saja" tutur Zean memotong ucapan Ale.

"Jadi?" tanya Ale.





"Mari kita buat sesuatu yang saling menguntungkan"

Tbc....

Sorry gaess baru up hehe

Apa kabar nihh hampir seminggu gak up.

Oh ya sorry juga ya kalau kurang banyak atau panjang. Lain kali ku usahain deh biar bisa lebih panjang lagi.

Jangan lupaa

Votee yang banyak

Komenn jugaaa yang banyakkk

Spam klk perlu biar cepet up

See u nimuuuu❤❤

BECOME A YOUNG  MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang