8. RIBUT, SUDAH BIASA

8.4K 859 17
                                    

Happy reading gaess
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Typo bertebaran

"Mama liat deh tangan Rey luka, sakit mama" rengek Rey sambil menunjuk luka yang hanya segores. Ray yang melihat itu berdecak tak suka.

"Ya ampun itu kenapa kok bisa luka?" tanya Ale sambil melihat luka Rey.

"Tadi Rey gak sengaja tabrakan sama pintu terus pintunya ngelukain Rey, Rey kan gak terima yaudah Rey pukul-pukul aja pintunya tapi sekarang tangan Rey malah sakit mama" jelas Rey, Ale yang mendengar penjelasan Rey hanya bisa sabar dan geleng geleng saja.

'Makin dewasa bukan makin pinter ini makin gob""k' batin Ray.

"Ck, mama bawa aja dia ke dokter otak buar di suntik tambah sama dokternya" ujar Ray sambil menatap Ale.

"Heh mulutnya itu lho, mbok di kondisikan" balas Rey tak terima.

"Hahah kalian ini ada-ada aja, Rey sanah ambio hansaplast untuk lukamu"

"Tapi mama yang pasangin ya" manja Rey.

"Manja banget sih, sini aku ajak yang pasangin. Ribet banget orang cuman luka segores juga, ngerengeknya kak sakin stadium tinggkat tinggi" omel Ray yang merasa kesal dengan rengekan Rey.

"Udah deh diem, mending situ pergi aja. Aku mau berduaan sama mama" usir Rey sambip mengibas-ngibaskan tanganya.

Ray yang tak terima langsung memeluk Ale erat yang mengartikan kalau mamanya hanya untuk dirinya.

"HEYYY LEPASIN MAMAKU" teriak Rey sambil mencoba melepas pelukan Ray.

"Gak mau, ini mamaku. Terserah aku mau peluk ke apa kek, sana kamu pergi aja" ganti Ray yang mengusir Rey.

"Gak, ini tuu waktunya mama dan aku berdua. Kamu angkat kaki aja deh" balas Rey tak mau kalah.

"Gak gak, gantian. Kamu terus yang sama mama, aku juga mau sama mama. Jadi kamu saja yang pergi wle" Ray pun juga tak mau kalah.

"RAY DENGER GAK SIH, INI TUH WAKTUKU SAMA MAMA"

"REY DENGER GAK SIH, GANTIAN AKU YANG SAMA MAMA"

"RAYYY"

"REYY"

"RAYY AKU UDAH PERINGATIN YA"

"REY AKU JUGA UDAH BILANG YA"

"RAYY"

"REYY"

"RAYY"

"Udah selesai belum" pertanyaan Ale yang menghentikan suara kucing berantem.

"Kalau belum silangkan di lanjut, tapi mama mau ke daput. Ayok lepas" suruh Ale dan Ray pun melepas pelukanya.

Ale berdiri dari duduknya lalu berjalan beberapa langkah, dan berbalik melihat si kembar itu yang masih pada posisi awal.

"Ayo di lanjut, belum selesaikan depatnya. Sok atuh mama mau ke dapur aja" Ale pun melenggang pergi ke dapur.

Setelah Ale pergi, Ray dan Rey pun langsung saling pandang dengan tatapan tajam masing-masing.

"Ini salah kamu ya" tuduh Ray pada kembarannya dengan suara pelan.

"Enak aja,kamu yang salah" bantah Rey yang juga dengan suara pelan, agar tak di dengar Ale.

"Kamu yang mulai, jadi kamu yang salah"

"Heh kamu dulu ya, yang meluk mama dulu siapa? Kamu kan"

"Lagian kamu ngapain pakek manja-manjaan kek bocah tau gak" ejek Ray.

"Lah memang bocah, kalau aku bocah berarti situ juga bocah kalik." balas Rey.

"Ribet banget punya kembaran kek kamu"

"Aku juga gak mau wle" balas Rey yang sudah mulai mengeras suaranya.

"Dasar manja, cengeng, ngerenge, bocah" ejek ray yang suaranya juga mulai keras.

"Sok cool, sok kalem, sok pinter, padahal caper huh"

Mereka terus saja lasing membalas ejekan yang merendahkan lawan mereka. Bahkan dari hal kecil samai besar semua menjadi bahan ribut mereka.

Sedangkan di dapaut Ale menyeduh Teh hangat, ia memingum teh itu sedikit-sedikit
Sambil di temani oleh suara ribut si kembah.

"Ribut, sudah biasa" ujar Ale sambil meminum tehnya.

Tbc.....

Jangan lupa
Vote
Komennya

See you gaesss❤

BECOME A YOUNG  MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang