Keluarga Lee mengadakan jamuan makan malam setelah kelulusan anak tunggalnya.
Dia hanya mengundang keluarga Shim untuk berbagi kebahagiaan tersebut karena mereka adalah dua kepala rumah tangga yang saling bersahabat.
"Heeseung, apakah kau sudah siap melanjutkan study mu di luar negri?" Tanya Tuan Shim teman ayahnya.
"Saya sudah mematangkan pilihan saya Om"jelas Hee dengan santun.
Yang bertanya kemudian menganggukkan kepalanya. Berbeda dengan respon anak lelakinya yang terkejut dengan percakapan orang dewasa di sampingnya.
"HAH, KAK HEE MAU KELUAR NEGRI?" tanya Jaeyun yang tak jadi melahap makanannya.
"Lah emang kamu belom dengar kabar nya Jaeyun?" Tanya tante Rei, ibu dari Heeseung.
"Heeseung belom kasih tau dia, Ma" jelas Heeseung membuat jaeyun memajukan bibirnya kesal. "Lagian dia tau juga nggak penting, nggak akan ngubah pikiran Heeseung" jelasnya semakin panjang.
"KAK HEE AYO KITA PACARAN!!" ucap jaeyun tiba-tiba, mengagetkan seisi ruangan dan membuat Heeseung tersedak.
"Loh kok tiba-tiba Jaeyun?" Tanya Tuan Lee penasaran
"Biar kak Hee nggak pergi Om" penjelasan Jaeyun membuat seisi ruangan menggeleng-gelengkan kepala dan tertawa. "Kok pada ketawa sih, Jaeyun beneran loh. Liat aja kalau kak Hee pergi Jaeyun bakalan berhenti suka ama kak Hee" ucap Jaeyun sembari berpose ngambek.Heeseung menarik kopernya menuju pintu masuk bandara namun dari arah belakang teriakan Jaeyun menghentikan langkahnya.
"Kak Hee tunggu" yg berteriak masih berusaha lari mendekat. Dan sampai dengan nafas yang berantakan. "Kak Hee mau pergi gitu aja? Nggak ada mau bikin kenangan apa-apa gitu ke Jaeyun? Kasih kado kek, apa kek, biar Jaeyun selalu inget ma kakak..." cerocos Jaeyun tanpa henti.
" Sini kak Hee bisikin?"
Jaeyun memajukan telinganya tanpa curiga.
"Cuppp.." sebuah kecupan mendarat di pipi Jeayun, Jaeyun tercengang tak percaya.
"Udahkan kenang-kenangannya, kakak pergi ya!"
"Tunggu, kalau kakak berani pergi, Jaeyun Bakal berhenti jatuh cinta sama Kak Hee" ancamnya agar Heeseung mengurungkan niatnya untuk pergi. Sialnya Heeseung hanya tersenyum dan meninggalkan Jaeyun tanpa jawaban apapun.
"BRENGSEKKK!!!" Jaeyun mengumpat dalam tangis nya.
Pesawat yang ditumpangi Heeseung pun terbang menjauh dari pandangan Jaeyun, meninggalkan sesak yang teramat berat. Dia tau akan butuh waktu lama untuk menggenggam kembali jemari lelaki yang selalu menemaninya itu.(Sehari sebelum keberangkatan)
Heeseung memilih untuk melanjutkan study nya di luar negri agar fokus mengejar cita-citanya yang selalu ia banggakan kepada Jaeyun yaitu sebagai fotografer.
"Jaeyun lu tau nggak, apa yang menarik dari kamera" tanya nya pada yang lebih muda sembari memotret objek didepannya.
"Mana ku tau?" Jawab sang objek yang belom sadar jika seisi kamera hanya ada fotonya karena terlalu fokus pada novel ditangannya.
"Terkadang mulut kita tidak bisa menyampaikan apa yang ada di hati kita sehingga kamera mampu menangkap moment-moment berharga itu untuk disampaikan kelak".
Jaeyun menoleh dan mendapati cahaya flash dari kamera sedang menyorot kearahnya dan ada senyum manis Heeseung dibalik cahaya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILEMMA || HeeJake
Romancedulu "kak Hee ayo kita pacaran!!"celetuk lelaki SMA yang baru akan lulus tahun depan itu. senior tersebutpun tersedak mendengar ucapan Jaeyun yang tiba-tiba. Sekarang "AYO KITA PACARAN!!" teriakan Hee membuat air yang di minum Jake menyembur wajahny...