Setiap hari setelah keberangkatan Heeseung, Jaeyun selalu mengirim pesan singkat meski dia tahun yang di kirimi pesan tidak akan pernah membalas.
"Pagi Kak Hee, jgn lp sarapan.."
"Siang kak Hee,..."
"Malam kak Hee..."
Dia tak pernah bosan melakukannya.Setahun berlalu dan hari ini adalah hari kelulusan untuk Jaeyun, dia terlihat antusias untuk mengabari pujaan hatinya tentang hasil kerja kerasnya melawan mata pelajaran setelah ditinggal pergi orang yang slalu membimbingnya belajar.
"Kak Hee, kali ini gih bales, Jaeyun lulus loh hari ini. Bahagia banget akhirnya bisa nyusul kakak ke Australia" setelah pesan terkirim dia kembali memasukan ponselnya kedalam saku celana, kemudian mengenakan helm dan menaiki motor andalanan nya.
Dia menyusuri jalanan yang biasa ia lewati namun kali ini ada demo mahasiswa yang membuat jalan menjadi macet.
"Gila,.. jadi lama deh baliknya" keluh jaeyun sebelum menoleh kearah lelaki yang cukup akrab dimatanya.
"Itu kan kak Alatas" lirihnya sembari membelokan stang motor kearah orang yang di maksud dan melaju kearahnya "kak Alatas ayo naik ikut aku" bujuk Jaeyun pada lelaki yang wajahnya terdapat luka itu.
Alatas mengerutkan kening dan tak bisa menolak ajakan Jaeyun karena darurat asap.
"Emang ya mahasiswa itu jiwanya menggebu banget modelan kak Alatas gini" kalimat jaeyun memecahkan keheningan keduanya diatas motor yang sedang melaju santai.
"Denger ya anak kecil, ini tuh nurani yang menghantar. Nanti kalo lu jadi mahasiswa juga bakal paham" teriak Alatas agar yang memakai helm bisa mendengar perkataannya.
"Jiah kak Alatas mah buka nurani tapi ikut-ikutan doang" jaeyun menghentikan motornya didepan Apotek "tunggu sini, Jaeyun kedalam bentar" ucapnya sembari melepas helm
Yang diajak bicarapun menurut.
Jaeyun keluar dengan keresek berisi salep luka dan hansaplas.
Jaeyun memberi isyarat untuk Alatas mendekat dan duduk di sampingnya, dibangku panjang depan apotek.
Dia mengeluarkan isi salepnya keatas jari kelingkingnya lalu mengoleskan salep tersebut kepemilik luka.
'"auwhh" Alatas meringis, Jaeyunpun menoleh dan tatapan mata mereka bertemu bersama.
"Gini aja udah ngeluh, tadi aja kekeh soal perjuangan mahasiswa" ledeknya
"Eh anak kecil hobi banget ngeledek" Alatas memukul pelan kepala Jaeyun.
"Ih aku bukan anak kecil lagi tau,." Protesnya.
Yang diprotes hanya tersenyum melihat kegemasan yang dikeluarkan pemuda dihadapannya.
"Kak Al, kak heeseung pernah balas chat kamu gk?" Tanyanya tiba-tiba membuat Alatas menyadari statusnya bahwa pemuda dihadapannya adalah seseorang yang spesial bagi sahabatnya.
"Hmm g-gkk" jawabnya gugup
"Emang ya temen kak Al itu sombongnya kek Setan" kesalnya
Jaeyun menempelkan hansaplas untuk mengakhiri pengobatan Alatas.
"Sipp selesai" Jaeyun tersenyum manis membuat detak Jantung Al semakin tak beraturan. "Kak Al Jaeyun anter sampe sini aja ya soalnya Jaeyun mau ke arah yang berlawanan ama rumah Kak Al"
"Pake helm nya yang bener" perintah Al begitu melihat Jaeyun memasang pengaman dikepalanya dengan buru-buru.
Jaeyunpun melajukan motornya.
Al memanggil taksi dan bersamaan pintu mobil dibuka ia mendengar suara tabrakan dari tempat yang tak jauh dari dia berdiri, ia menoleh kesumber suara dan mendapatkan Jaeyun terkapar di tengah jalan dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya karena helm yang digunakan Jaeyun telah melayang entah kemana.
Alatas turus mondar mandir di depan pintu ICU menunggu kabar baik datang dari dokter yang sedang mengoprasi Jaeyun. 5 jam berlalu akhirnya dokterpun keluar dari ruangan. Sepasang suami istri yang sebelumnya di telpon oleh Alatas menghampiri sang dokter
"Gimana dok anak kami?" Tanya mereka dengan nada parau dan air mata yg tak kunjung berhenti dari mata seorang ibu.
" Operasi berhasil namun resikonya kemungkinan besar pasien akan mengalami amnesia" sang ibu tersungkur begitu mendengar penjelasan dari dokter yang mengoperasi Jaeyun.
Alatas berhenti menguping begitu pasangan suami istri yang dia kenal menghampiri orang tua Jaeyun.
Suara notif pesan masuk mengagetkan Alatas, sebuah nama yang tak asing tertera pada layar hape Jaeyun yang sedari tadi ada ditangan Alatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILEMMA || HeeJake
Romancedulu "kak Hee ayo kita pacaran!!"celetuk lelaki SMA yang baru akan lulus tahun depan itu. senior tersebutpun tersedak mendengar ucapan Jaeyun yang tiba-tiba. Sekarang "AYO KITA PACARAN!!" teriakan Hee membuat air yang di minum Jake menyembur wajahny...