Jake sedikit khawatir melihat Alatas yang sudah menghilang dari balik pintu apartemen, dia tahu jelas jika Alatas ada dalam kesulitan perihal kafe tempatnya berkerja mengalami masalah dengan pemilik gedung, sedang pemilik gedung tersebut adalah orang yang dia kenal bahkan baru dia hajar beberapa jam yang lalu. Belom lama berfikir, nama pemilik gedung tersebut muncul dalam layar ponselnya. Sebuah pesan singkat yang membuat jemari Jake mengepal.
“kamu pasti sudah tau, saya sedang membuat perhitungan denganmu melalui kekasihmu. Jika mau masalah ini selesai datanglah ke apartemenku saat ini juga.!”
Jake melangkah cepat menyebrangi jalan raya. Ia sudah seperti atlet jalan cepat saja ketika memasuki gedung apartemen yang pernah ia tempati. Jake berusaha untuk tidak terpancing emosi menghadapi Heeseung kali ini, dia tidak mau mendapat masalah yang lebih besar lagi oh bukan dia tapi kekasihnya, Alatas.
Jake menekan bel seakan menjadi seorang tamu yang sopan mendatangi memilik rumah. Tak perlu waktu lama pintupun terbuka. Cahaya Ruang terlihat redup namun jake masih bisa menangkap sosok Hee yang berdiri tegap diruang belakang sedang menuangkan minuman kedalam dua gelas bening secara bergantian. Jake menjatuhkan pantatnya keatas sofa menunggu Heeseung selesai dengan kegiatannya di dapur.
Heeseung menghampiri jake dengan dua gelas berisi minuman berwarna ungu ditangannya, satu gelas diletakkannya diatas meja tepat dihadapan Jake dan satu lagi masih berputar putar pelan ditangannya, dihirupnya minuman tersebut sebelum ditenggak sedikit demi sedikit oleh Hee.
“minumlah, ini menyegarkan”
Benar sekali melihat aktivitas Hee barusan di hadapnya kini membuat Jake merasa suasa menjadi gerah.
Tubuh jake menjadi semakin panas tatkala menghabiskan segelas anggur yang hee berikan padanya, entahlah apa yang sebnarnya terjadi tapi Jake seperti merasakan hasrat yang tersiksa didalam dirinya kini.
“BRENGSEKK, MINUMAN APA YANG LU KASIH KE GW?” genggaman jake pada gelas mengendor hingga jatuh kelantai tapi tak sampai pecah.
Dia sudah tidak lagi berdaya, tubuhnya naik turun mengeluarkan peluh yang kian menetes, matanya sudah dipenuhi bayang-bayangan kabur , nafasnya tersengal sedang tangannya hanya mampu mencengkeram ujung kursi.Heeseung mengeluarkan senyum kepuasan menyaksikan orang didepannya bereaksi seperti yang diharapkan. Hee mendekati Jake yang kini terlihat menggemaskan dan menggoda, dilepasnya satu persatu kancing kemeja milik jake.
“L-LU M-MAU A-APAA BRENGSEK?” ucap Jake terbata dengan tangan yang mencengkram erat pergelangan tangan Hee yang aktif melepas kancing bajunya.
Hee menepis genggaman Jake dengan kasar dan berbisik sangat dekat hingga bisa dirasakannya nafas hangatnya pada telinga jake “saya hanya ingin bersenang-senang denganmu sayang sampai kamu merasa puas dalam kenikmatan” jake semakin tidak berdaya dia ingin sekali mendorong Hee tapi hasratnya saat ini berkata lain dia ingin disentuh dan dinikmati.
Setelah semua kancing terbuka,Tangan Hee mengelus lembut dada Jake membuat jake mengeluarkan erangan yang sekuat tenaga ia tahan “heummp..”
“jangan ditahan Jaeyun sayang,, saya akan membuatmu mendesah lebih keras lagi” mendengar kata-kata hee membuat jake mengeluarkan air dari sudut matanya.
Heeseung menumpahkan sisa minumannya pada tubuh jake dan perlahan air mengalir hingga pusar milik jake, “eummph ahh” desahan kembali lepas dari mulut Jake ketika lidah heeseung menjilat dengan intim, menggetarkan tubuh jake dan spontan saja kedua tangan jake meremas rambut heeseung,perlahan jilatan tersebut sampai ke leher jake dan Hee membuat jejak-jejak keunguan disana.
“ahhhh….hmmmmpppp, I love u jaeyun” jake menggeleng frustasi mendengan kata-kata manis hee, semua bagian tubuhnya terasa menghambur keluar begitu Heeseung memenuhi tubuhnya dengan penuh gairah, dia meraih cepat tengkuk Hee dan melumat bibirnya dengan rakus mencoba melampiaskan segala deraan nikmat yang mengaduk isi perutnya. Hee menyambut ciuman brutal dari Jake dan mencoba mengendalikannya. Dia diam-diam menyembunyikan senyuman tipis disela aksinya dan jake pun sama sekali tidak menolak ketika Hee mulai memimpinnya. Lama-kelamaan jake justru menyambut setiap lumatan basah yang hee berikan, pria kecil itu menikmati dan meresapi apa yang dilakukan hee padanya, ia mengikuti langka hee yang seakan membimbing untuk mencium lebih dalam hingga nafas mereka menjadi tak beraturan terpaksa saling melepas mulut dengan air liur yang masih menyatu.
Ketika dirasa cukup untuk mengambil nafas kini heeseung kembali mengecup bibir Jake “ let’s go beibh” heeseung kembali melumat bibir jake hingga tak tersisa sembari mengangkat tubuh mungil jake yang telah menyilangkan kakinya pada tubuh Hee. Heeseung membawanya menuju kamar.
“please.. ahh” Jake sudah terlempar keatas kasur, dengan tangan yang meremas erat cover bed dibawahnya yang terlihat semakin kusut.“saya tidak akan membuatmu menderita lebih lama lagi” dilepasnya jubah mandi yang kini sudah berantakan, ternyata dari tadi hee tidak memakai pakaian apapun selain jubah itu. Dan ini menjadi pertama kalinya Jake melihat seorang pria bertelanjang didepannya selain kekasihnya.
“eummmpp” desah jake sebelum akhirnya memejamkan mata menikmati setuhan bibir hee disetiap inch tubuhnya, lidah yang terus menjilati putingnya, satu tangan yang bermain dengan puting satunya hingga satu tangan lagi yang melepas pengait celana Jake dengan gesit hingga tak disadari kini jake sudah benar-benar telanjang dengan tubuh orang asing yang menimpah erat tubuhnya. Heeseung benar-benar mencumbunya dengan sangat handal.
Jake meremas kuat rambut hitam hee begitu ciuman hee berakhir di pangkal pahanya. Ia menggeliat dan tanpa sadar membuka lebar kakinya memberi akses penuh pada pria tampan tersebut. “AHHH” berkali-kali jake melonjak kaget saat lidah heeseung bermain-main dengan ujung penisnya. Heeseung mengangkat tubuh kecil itu untuk duduk menghadapnya, membuat jake lebih muda bermain dengan junior hee yang sudah sedikit mengeluarkan cairan putih dari ujungnya.
Heeseung menuntun kepala jake untuk merendah menghadap penisnya “benar sayang, hisap dengan lembut puppyku,ahhhmpp pintar..” penis Hee terlalu besar dan panjang untuk masuk kedalam mulut jake “ tidak perluh hmmp se..mua sa..yang..hmmp” heeseung menikmati apa yang dilakukan Jake hingga ikut menggoyangkan pinggulnya.Heeseung tak mau lagi mengulur waktu, direbahkannya kembali tubuh jake dan diangkatnya kaki jake keatas bahunya hingga kakinya terangkat. Hee menelan saliva nya dengan susah payah ketika melihat dengan jelas rektum jake yang ada dihadapannya berkedut dengan sensual sepertinya dia harus melakukan pemanasan terlebih dulu karna kemungkinan besar jake jarang melakukan ini atau bahkan belum pernah melakukannya.
“ARGHMMM MMMPHH” jake merintih dan menutup mulutnya ketika merasa dua jari masuk kedalam lubang analnya. Ini terasa asing tapi sungguh nikmat terlebih jari itu terus bergerak maju mundur.
“I love u jaeyun” bisik hee setelah itu memberi dorongan kuat penisnya pada bibir rektum Jake.
“ANGHHHMMPPP…AHH!!” tubuhnya terhentak dan desahan kuat jake berhasil lolos begitu kepala penis Hee berhasil masuk kedalam lubang analnya.
“oh no ini telalu ra..pat.. please rileks be..bieh,,,hmmp” heeseung perlahan mengoyang dengan hati-hati
sepertinya obat perangsang yang diberikan Hee benar-benar membuai jake. Hingga lelaki bertubuh mungil itu menurut layaknya puppy agar terpuaskan dengan baik.Decitan ranjang terdengar semakin kuat mengiringi desahan dan kecipak tautan tubuh keduanya
“akkhhh hee!! Hmpp akhhh nggghhhm” jake mendongakkan kepalanya memperlihatkan peluhnya yang membanjir. Rasanya ingin sekali tangannya mengocok penisnya sendiri karena dia sudah tidak tahan ingin putihnya keluar tapi tangannya ditahan oleh genggaman tangan heeseung.
“ oh no Jae…yun, sa..ya yang berhak mem…mu..as…kanmu… ayo keluar ber..sama”
Hee semakin mempercepat goyangannya merasa penisnya sudah semakin membesar didalam sana dia sudah hampir berada pada klimaks nya dan tanganya pun beraksi mengocok penis Jake dengan tempo yang sama cepatnya.
“eummpppp hee ke..lu…ar” tak lama putihnya jake keluar mengotori perut heeseung dan selang beberapa detik milik heeseung pun ikut keluar dan menghangatkan rektum jake.Tokkk…tokk…tokkk “bangun sayang sarapanya sudah jadi…” suara akrab Alatas membangunkan mimpi panjang Jake. Jake terperanjat di kasur, ia kaget saat menyadari apa yang terjadi tadi adalah mimpinya.
Jake menenggelamkan pikirannya dalam bathtub, dia merasa sangat bodoh atas mimpi semalam. Bisa-bisanya dia melakukan sex dengan hee dalam mimpi padahal kenyataannya dia saja belum pernah melakukannya hal seperti itu dengan Alatas.
Jake sudah berpakaian rapih saat duduk untuk menikmati makanan yang dibuat oleh kekasihnya, dia terus mengarahkan pandangan pada Alatas layaknya orang yang merasa bersalah dan ingin meminta maaf.
“kalo ada yang mau disampein ngomong aja sayang?” ucap Alatas yang sadar kalau dari tadi jake terus memperhatikannya dengan pandangan yang tidak biasa.
Spontan jake menggelengkan kepalanya dan segera mengambil sesendok nasi goreng dari piringnya dan menyuapkan pada mulutnya sendiri. Alatas menyaksikan apa yang dilakukan kekasihnya dan tersenyum.
" Jika itu Soal kafe jangan di khawatirkan Jake, setelah ini aku akan bicarakan empat mata dengan pemilik gedung."
KAMU SEDANG MEMBACA
DILEMMA || HeeJake
Romancedulu "kak Hee ayo kita pacaran!!"celetuk lelaki SMA yang baru akan lulus tahun depan itu. senior tersebutpun tersedak mendengar ucapan Jaeyun yang tiba-tiba. Sekarang "AYO KITA PACARAN!!" teriakan Hee membuat air yang di minum Jake menyembur wajahny...