chapter 12

1.6K 182 8
                                    

WARNING!!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TYPO BERSEBARAN!!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
PICTURE BY PINTEREST
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hinata POV

Aku berjalan linglung entah kemana mungkin sudah 30 menit aku berjalan mencari senpai. Aku benar benar tidak tau jalan, sebenarnya apa ini tempat yang benar.

"hm... Sepertinya aku salah jalan, aku malah menjauh dari keramaian lebih baik aku kembali saja. "

'haduh kamu ini shoyou! kenapa kamu bodoh sekali kata papa kan tidak baik untuk laki laki ditempat yang sepi saat malam' batinku merutuki diriku yang bodoh ini.

"lebih baik aku kembali nanti senpai akan khawatir karna aku menghilang"

*Grab*

Aku menghentikan langkahku karna ada sesuatu yang menarik lenganku, aku memutarkan badanku lambat memastikan bukan hantu yang memegangku.

Ternyata hanya pria paruh baya, aku menghela nafas lega ternyata bukan makhluk yang ada dipikiranku.

"Ano...paman apa ada yang bisa kubantu? Kalau mau tanya alamat maaf paman saya kurang membantu soalnya saya juga baru ditokyo" ucapku.

"bu... Bukan itu" gumam paman, aku memiringkan kepalaku, sebenarnya apa yang paman ini mau katakan.

"ja... Jangan melihatku seperti itu" ucapnya lagi.

'melihatnya seperti itu? Maksudnya apa?'

"kau imut sekali"

"ah iya? Terimakasih, banyak orang yang bilang begitu"

"kau juga sexy"

'huh? Sexy? Apa itu? dari tadi aku tidak mengerti apa yang dibicarakan paman ini, tapi aku punya perasaan yang tidak baik jika aku terus disini'

"eto....paman maaf aku harus pergi duluan"ucapku mencoba melepaskan diri dari genggamannya.

"paman bisakah kau melepaskan tangan mu"

"tidak boleh"

"eh?"

"tidak boleh!"

"eh tapi- Akh sakit!" aku berteriak karna genggamannya diper-erat.

"paman tolong lepaskan!" seruku.

"TIDAK BOLEH! KAU HANYA MILIKKU!"

Tubuhku gemetar melihat wajahnya yang sangat berbeda dari yang tadi, sangat menyeramkan

'aku takut seseorang tolong aku!'

"SINI KAU, KAU HANYA MILIKKU! KAU PIKIR KAU MAU KEMANA!"

dia menarikku dengan kasar ke sebuah gang yang terlihat sempit.

Mataku membesar melihat kearah mana dia membawaku. Aku memberontak sekuat tenaga mencoba melepaskan diri darinya, tapi sia sia tubuhnya saja jauh lebih besar dariku jika aku teriak malah akan menguras tenaga bagaimana ini.

*BRAK*

"Akh! Sakit"

*GRAB* *BANG*

"eungh... " aku meringis kesakitan karna kedua tanganku di tabrakkan kedinding.

Our Lovely ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang