01 - sudah biasa

429 49 8
                                    


Hanya mengingatkan kalau cerita ini hanyalah fiksi, tidak nyata,
Tidak ada hubungannya dengan rl para tokoh yang ada dicerita ini

Tidak ada maksud apapun, tidak bermaksud untuk menjelek jelekkan, cerita ini dibuat untuk hiburan, maaf jika ada typo

So readers

Happy reading
.

.

.

"Selamat Seungcheol dan Jeonghan, kalian kembali mengharumkan nama sekolah kita"

Mereka berdua selalu meraih juara dalam prestasi baik akademik maupun non-akademik, jadi tidak heran lagi kalau mereka menjadi murid kebanggaan sekolah. Semua bertepuk tangan dan bersorak kecuali satu orang, dia hanya diam tanpa ekspresi tatapannya datar, tangannya mengepal kuat

Puk

"Hei Jisoo kenapa kau diam saja? Kenapa tidak bertepuk tangan?" Tanya siswa laki laki berdarah Cina yang berdiri disampingnya

"Hanya tidak ingin" jawab Jisoo singkat

"Bukankah Mereka hebat, selain tampan mereka juga mempunyai otak yang encer, bukan seperti dia, cih aku tidak yakin kalau kau adalah adik dari Seungcheol dan Jeonghan" Kata siswi perempuan bernametag Im Nayeon sambil menatap remeh pada Jisoo

"Mungkin dia anak pungut hahahaha"ejek jihyo

"Yak!! Kalian berdua!! Bisa diam tidak!?"

"Tidak ada gunanya kau meladeni orang seperti mereka Junhui, biarkan saja" kata Jisoo, dia terlalu malas untuk meladeni orang seperti itu, buang buang waktu saja

"Nayeon, kau benar sekali hahahaha mereka berbeda, yang dua anak berprestasi dan baik baik, sedangkan dia hanya cih sampah yang tidak berguna" sahut jonghae siswa laki laki yang berdiri dibelakang jisoo

Tangan Jisoo sudah terkepal kuat, dia berusaha untuk menahan emosinya, itu semua dilihat jelas oleh Jonghae lalu dia kembali memanas manasi Jisoo

"Sampah yang tidak berguna" bisik Jonghae

Jisoo berbalik dan langsung melayangkan pukulan pada Jonghae

bughh

"Sialan!! Siapa yang kau sebut sampah hah!!!" Bentak Jisoo

Jonghae menyeringai dia berhasil memancing amarah Jisoo

"Kau, siapa lagi"

Bughh

"Anak yang tidak di perdulikan oleh orang tuanya, pantas saja kau seperti ini"

Srekk

Jun dari tadi diam, dia bingung bagaimana cara menghentikan mereka, ditambah lagi sekarang Jisoo mencengkeram kuat kerah seragam jonghae, terlihat kalau Jonghae seperti kesulitan untuk bernapas

"Anak yang dibuang oleh orang tua nya lebih baik diam saja!" Balas Jisoo

Jonghae akan melayangkan pukulan pada Jisoo tapi tidak jadi, karena dia melihat guru yang berdiri dibelakang Jisoo

"Jika sekali lagi kau bicara, maka akan ku pastikan kalau kau tidak akan bisa melihat dunia-"

"Choi Jisoo!"

Tubuh Jisoo menegang, cengkraman pada kerah Jonghae terlepas, dia baru menyadari kalau pertengkaran mereka dilihat oleh banyak orang

Tubuh Jisoo menegang, cengkraman pada kerah Jonghae terlepas, dia baru menyadari kalau pertengkaran mereka dilihat oleh banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plakk

Jisoo yang baru pulang langsung disambut dengan tamparan sang ayah, sang ayah menatap tajam pada putranya, sekali saja putranya ini tidak membuat malu dirinya, dia tidak pernah mengajarkan sikap seperti itu

"Kau sudah membuat malu diriku, dengan sikapmu Joshua!! Appa tidak pernah mengajarkan untuk mengatai orang seperti yang kau lakukan tadi disekolah!!"

Joshua adalah nama lain dari Jisoo, hanya keluarga dan orang terdekat saja yang memanggilnya dengan nama Joshua

"Maaf appa, karena aku kau jadi malu"

"Kapan kau akan membuatku bangga seperti Seungcheol dan Jeonghan?!! Mereka berdua selalu membuatku bangga, tidak seperti dirimu!!

Sekarang pergi kekamarmu dan jangan keluar sebelum ku suruh!!"

Tanpa sepatah kata pun Jisoo pergi ke kamarnya. Didalam kamar dia membuka tasnya lalu mengeluarkan sebuah piala, Jisoo menghela nafas

"Padahal aku tadi ingin menunjukan piala ini pada appa" lirihnya

"Hanya perlombaan musik, apa mereka akan bangga dengan ini?"

Jisoo membuka lemari, lemari itu berisi berbagai penghargaan dan sertifikat namun itu tidak sebanyak milik kedua kakaknya, apa yang bisa dia lakukan, yang akan dibanggakan dan dipuji tetap kedua kakaknya

Tamparan tadi sudah biasa bagi Jisoo

TBC

Haiiii readers
Terimakasih sudah mampir dicerita ini

Jika kalian suka dengan cerita ini berikan vote, gratis kok gak bayar, dan tidak susah tinggal tekan saja tidak memerlukan tenaga dalam

Jangan siders nanti author sedih:(

See you next part










|| I! not them! || SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang