Aku terus melangkah menyusuri jalanan, entahlah kemana aku akan pergi aku tidak peduli. Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana orang orang akan menghabiskan waktu entah itu bersama keluarga, teman ataupun kekasih, orang orang tampak bahagia, bersenda gurau bersama, ada rasa iri didalam hati ku, aku ingin seperti mereka yang bisa berkumpul bersama keluarganya, aku ingin seperti mereka yang bisa bercanda dan tertawa bersama dengan keluarganya. Aku melihat ada seorang anak terjatuh, anak itu menangis dan tak lama kedua orang tuanya datang dan langsung memeluk anak itu dan mengusap ngusap kepala anak itu, wajah orang tuanya terlihat begitu khawatir, ah aku jadi iri. Aku kembali melanjutkan langkahku.Tes
Aku mendongak ke atas, beberapa tetes air hujan mulai turun dan langit yang tadinya cerah menjadi gelap, hujan turun dengan deras, sepertinya langit tau apa yang ku rasakan sekarang, disaat orang lain pergi untuk mencari tempat berteduh sedangkan aku tetap diam membiarkan air hujan membasahi tubuhku.
Aku melihat sekeliling ku, ah hanya aku saja yang hujan hujanan seperti ini, tanpa sengaja aku menangkap sesuatu yang mampu menyakiti hati ku, disana eomma, appa, dan kedua kakak ku menikmati hangatnya kebersamaan disebuah restoran yang ku tau itu adalah milik eomma, aku bahkan tidak di izin kan pergi kesana, dada ku berdenyut nyeri saat menyaksikan bagaimana eomma menyuapi kedua Kakak ku secara bergantian, lalu setelah itu appa mengusap kepala mereka dengan penuh kasih sayang, berbeda dengan ku, Kenapa aku selalu dibedakan? Aku pernah bertanya seperti itu dan jawaban yang ku terima adalah
"Kau tidak seperti Seungcheol dan Jeonghan"
Ya aku memang berbeda dengan kedua kakak ku itu yang hari harinya dipenuhi dengan banyak pujian, aku sudah berusaha tapi apa usaha ku itu berhasil?? Jawaban nya tidak
"Kapan aku bisa merasakan itu?" Gumamku, lalu tersenyum miris, aku tidak tau apa aku sedang menangis karena air hujan menyamarkannya yang kurasakan sekarang hanya sesak di dada ku
"Eomma, appa hiks aku ingin kehangatan itu"
"apa yang kau harapkan Jisoo, sebuah kehangatan keluarga??"
Aku terkejut lalu menoleh kesamping kiri
"S-soonyoung"
"Kau bisa sakit jika hujan hujanan, ayo ikut dengan ku, rumahku tak jauh dari sini"
Aku tidak menolak saat Soonyoung membawa ku pergi, dan aku baru menyadari kalau tubuh ku sudah tidak diguyur air hujan lagi karena dihalangi oleh payung yang dibawa oleh Soonyoung, dan tanpa ku sadari kalau kakak kedua ku Jeonghan ternyata menyadari kehadiran ku ditengah tengah hujan deras
"Eh Soonyoung kau dari mana saja? Eomma eh siapa dia??""Temanku eomma, namanya Jisoo"
Aku tersenyum lalu membungkuk, eomma Soonyoung juga tersenyum namun senyum itu hilang
"Astaga nak, kau basah kuyup Soonyoung cepat antar dia kekamar mu!"
Aku mengikuti langkah Soonyoung menuju ke kamarnya
Skip
Aku keluar dari kamar Soonyoung, aku melihat eomma Soonyoung yang sedang mengepel lantai yang basah pasti itu karena aku, aku menghampiri eomma Soonyoung dia menyadari kehadiran ku di sana
"Nak dimana Soonyoung?"
"Soonyoung ada di kamarnya" jawab ku
"Apa kau lapar??" Tanya eomma Soonyoung, aku menggeleng sebagai jawabannya
"Jangan bohong, kau pasti laparkan?? Ayo kita makan bersama, eomma sudah menyiapkan makanan dan Sup hangat" kata eomma Soonyoung dengan lembut
~~
"Bagaimana kau suka?"
"Sangat enak bi"
"Panggil eomma saja, kau sudah ku anggap seperti anak sendiri" ucap eomma Soonyoung lalu aku merasakan usapan lembut dikepala ku terasa sangat nyaman, ah ternyata begini rasanya usapan seorang ibu
Tes
Air mataku menetes begitu saja, eomma Soonyoung menyadari itu
"Hei nak kau kenapa??" Tanyanya
Aku menghapus air mataku
"Aku hanya merindukan eomma ku" jawab ku
"Memangnya eomma mu kemana?"
"Aku belakangan ini sibuk jadi aku tidak punya waktu untuk bisa bersamanya" bohong! Yang ku katakan itu bohong!
"Ah begitu, sesekali habiskan lah waktu bersamanya, eomma mu pasti sedih, waktu itu sangat berharga sayang, di setiap detiknya menyimpan kenangan, jadi jangan pernah sia sia kan waktu itu, jangan sampai kau menyesal suatu hari nanti"
Dada ku kembali sesak, mata ku memanas
"E-eomma boleh aku memelukmu?"
"Tentu saja sayang"
Eomma Soonyoung berpindah posisi supaya aku lebih leluasa memeluknya
Dia memeluk ku,"Uhh dingin"
"Dingin ya?"
Eomma Soonyoung mengeratkan pelukannya, hangat..... Itulah yang kurasakan, untuk pertama kalinya aku merasakan hangat nya pelukan seorang ibu
Disisi lain ternyata Soonyoung melihat semuanya, dia tersenyum menatap kami berdua, dia menyadari kalau dia juga jarang menghabiskan waktu bersama dengan eommanya, setelah itu dia kembali menutup pintu kamarnya
T
B
CBagaimana??
Semoga gak ngembosenin yaaa
Maaf baru bisa up sekarang :)Wahh gak kerasa nih udah mau masuk bulan ramadhan, antara tanggal 2 atau 3, tunggu info dari pemerintah aja
Semangat puasanya ya!!!
See you next part readers
KAMU SEDANG MEMBACA
|| I! not them! || SVT
Fanfic"berhenti membandingkan diriku dengan mereka, aku adalah aku! bukan mereka!" Cerita ini hanya untuk hiburan semata, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan rl cast yang ada didalam cerita -cerita fiksi -brothership -bahasa campur aduk kek es cam...