Hallo!! Ada yang kangen??
Maaf ya lama banget ga update, sebenarnya dari kemarin mau up ni cerita, tapi ada masalah sama ni hp, ngelag banget ga bisa lancar buka aplikasi manapun. Alhamdulillah sekarang sudah kembali seperti semula.Terimakasih banyak yang sudah mau nungguin cerita ini, dan terimakasih banyak buat yang sudah memberikan vote pada cerita ini.
Udah deh ndak usah lama lama
Lanjut....
Setelah Jisoo pergi, suasana di ruang makan menjadi hening, Jeonghan jengkel karena mereka tidak ada yang menunjukkan rasa bersalah setelah melukai hati Jisoo. Jeonghan bangkit dari kursi tempat duduknya dan pergi mencari Jisoo.
.
.
."Shua!! Joshua!! Kau dimana?!"
Sudah 15 menit Jeonghan mencari, namun Jisoo tidak terlihat dimana pun. Jeonghan khawatir dengan adiknya itu, walaupun Jisoo sudah biasa keluar malam tapi tetap saja Jeonghan takut kalau adiknya itu akan berbuat macam macam apalagi Jisoo tadi pergi dengan mood yang tidak bagus.
Drttt drrtt
Jeonghan mengangkat telpon dari Seungcheol.
"Kau kemana? Ini sudah malam kembalilah ke rumah kakek, mereka mengkhawatirkan mu."
"Mereka mengkhawatirkan ku saja?
Bagaimana dengan adik ku?! Mereka tidak khawatir?""Untuk apa kau mencari anak itu, dia pasti pulang ke rumah, anak itu bisa menjaga dirinya"
"Aku harus mencarinya sampai ketemu!"
"Jeonghan! Kembali atau appa akan melakukan hal yang tidak kau sukai!!"
Jeonghan mengepalkan tangannya, tanpa menjawab apapun Jeonghan mematikan telponnya dan kembali ke rumah kakek. Jeonghan berdoa pada Tuhan semoga adiknya baik baik saja di mana pun dia berada.
.
.
.Jisoo berdiri di dekat pembatas jembatan, ia memejamkan matanya dengan erat, mengigit bibirnya guna untuk menahan isakan nya keluar.
"Arghhh!!"
Jisoo berteriak, mengeluarkan segala emosinya diteriakan itu, Jisoo memukul dadanya yang terasa sesak.
"Kenapa aku tidak bisa menjadi seperti mereka?!! Kenapa!!!"
"Kau tidak akan pernah menjadi seperti mereka."
Jisoo berbalik, dirinya tertegun melihat orang yang berdiri di hadapannya saat ini.
"Tidak akan pernah menjadi seperti mereka, Jisoo."
"Kenapa?"
"Karena mereka adalah mereka, kau adalah kau."
Isakan Jisoo mulai terdengar, Jisoo menatap mata yang sedang menatapnya dengan sendu.
"Please hug me"
Jisoo merasakan tubuhnya ditarik dan masuk ke dalam dekapan hangat orang yang ia cintai, orang yang sudah lama hilang dari hidupnya.
"Thank you, Yeonju"
See you next part꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡
KAMU SEDANG MEMBACA
|| I! not them! || SVT
Fanfiction"berhenti membandingkan diriku dengan mereka, aku adalah aku! bukan mereka!" Cerita ini hanya untuk hiburan semata, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan rl cast yang ada didalam cerita -cerita fiksi -brothership -bahasa campur aduk kek es cam...