.
.
.
.
.
.
."Huh~" entah itu helaan nafas keberapa dari Jisoo, matanya sudah lelah melihat deretan kalimat yang sama sekali ia tidak mengerti.
Matanya melirik ke arah jam, pukul 01.00, Jisoo meregangkan otot-otot tubuhnya yang kakuBrukh
Jisoo menjatuhkan dirinya ke atas kasur yang empuk, matanya sudah sangat berat, belajar dari jam 18.00 - 01.00 sangat melelahkan bagi Jisoo.
.
.
.
.
Alarm berbunyi pukul 05.00, memaksa Jisoo untuk bangun, dengan nyawa yang masih mengambang ia pergi ke kamar mandi.
"Ah! Aku sangat tampan!" Puji Jisoo pada diri nya sendiri, dengan rambut yang di tata sedemikian rupa, baju seragam yang tidak dikancing memperlihatkan kaos hitam yang ia kenakan, ya memang itu lah style dari Jisoo, berbeda dengan kedua kakak nya yang selalu berpakaian rapi
Setelah siap, ia pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri.
"Tumben"
Jisoo tersentak, dia menoleh ke belakang, kakak tertuanya berdiri sambil menyilangkan tangan di depan dada.
"Buatkan aku kopi" setelahnya Seungcheol pergi, Jisoo tak menjawab apa apa, ia kembali fokus pada sarapannya.
"Ini kopi mu Hyung"
Seungcheol hanya berdehem sebagai jawaban, Jisoo cuek saja
"Aku pergi sekolah dulu"
Jisoo hari ini sangat bersemangat untuk belajar, pagi pagi dia sudah berada di perpustakaan dengan setumpuk buku, siswa/siswi yang melihat nya pun merasa heran, tumben sekali siswa langganan BK ada di perpustakaan pagi pagi. Tapi Jisoo tidak memperdulikan mereka, dia sibuk menyalin deretan kata ke buku catatannya.Sama halnya saat di kelas, Jisoo sangat memperhatikan penjelasan guru, Jun heran dengan temannya ini, kerasukan kah?
Tak!
"Cih, sok rajin" ucap Jonghae setelah melempar pulpen ke kepala Jisoo
"Jisoo, kau tidak boleh terpancing!!" Jisoo mengabaikan Jonghae, lagi lagi Jonghae mengganggunya, Jonghae melempar kertas padanya tapi Jisoo refleks menghindar dan kertas itu malah mengenai punggung pak Taeil yang sedang menjelaskan rumus matematika dipapan.
Pak Taeil membuka kertas itu
"ORANG GILA!!!"
"Yak!! Siapa yang melempar kertas?!!"
Jonghae langsung menuduh Jisoo "Jisoo pak!" , "Bohong pak!! Aku melihat Jonghae yang melempar bukan Jisoo!" Sahut Jun
"Jonghae!!! Berdiri di depan!!" Bentak Pak Taeil
Jonghae melempar tatapan tajam ke arah Jisoo
"Cepat Jonghae!!"
Jonghae mendengus kesal, dia maju ke depan, mengangkat satu kakinya dan menjewer telinganya sendiri, Jonghae malu karena menjadi bahan tertawaan, Jisoo tersenyum mengejek lalu mengacungkan jari tengah
"Awas kau Choi Jisoo!!"
Seungcheol sekarang tau kenapa adiknya itu menjadi rajin, ia tak sengaja melihat Mading, di sana ada pengumuman kalau akan di adakan olimpiade, hemmm pantas saja.
Seungcheol menghampiri Jisoo yang sedang duduk di bawah pohon sambil membaca buku pelajaran, Jisoo menyadari kehadiran kakak nya itu.
"Sedang belajar?" Tanya Seungcheol tapi tak dijawab oleh Jisoo
"Berusahalah, tapi itu akan sia sia karena aku lah yang akan maju di olimpiade itu!"
"Cih, lihat saja nanti Choi Seungcheol" balas Jisoo dengan nada sinis, Seungcheol hanya terkekeh dia sangat yakin kalau dirinya lah yang akan maju sebagai perwakilan sekolah
"Terserah" Seungcheol pergi, Jisoo meremat kuat buku yang ia pegang, ia sudah bertekad! Dia yang akan maju!! Dia akan membuktikan pada orang orang yang telah meremehkannya!
"Ayo Jisoo, Semangat!!"
Haii readers!!
Up lagi nichhSee you next part (≧▽≦)
KAMU SEDANG MEMBACA
|| I! not them! || SVT
Fanfiction"berhenti membandingkan diriku dengan mereka, aku adalah aku! bukan mereka!" Cerita ini hanya untuk hiburan semata, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan rl cast yang ada didalam cerita -cerita fiksi -brothership -bahasa campur aduk kek es cam...