07 - setitik harapan

180 33 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

.
.
.

Jisoo terbangun dengan punggung yang sangat pegal, dia tertidur saat sedang belajar, Jisoo mengucek matanya, melirik ke arah jam

Pukul 06.00

Masih ada 45 menit lagi sebelum terlambat...

.
.
.

Jisoo melihat diri nya di cermin, lingkaran hitam mulai diterlihat, itu efek begadang terlalu lama.
Jisoo turun dan ikut bergabung  bersama keluarganya, saat sudah selesai sarapan sang ayah membuka suara

"Joshua, appa lihat kau semakin meningkat, nilai mu hampir semuanya sempurna, bagus! Pertahan kan itu" kata sang ayah

"Baik appa"

"Kalau kau terus seperti ini, kau akan bisa seperti kedua Hyung mu"

Jisoo hanya mengangguk, dia merasa senang karena ayah memujinya.  Jisoo datang ke sekolah dengan hati yang gembira, Jun yang melihat teman nya tersenyum seperti itu membuat nya senang, jarang jarang Jisoo datang ke sekolah dengan senyuman, biasanya hanya wajah datar tanpa ekspresi.

" pasti ada sesuatu yang membuat mu terlihat cerah seperti ini Jisoo" tebak Jun dan di balas anggukan dari Jisoo.
Jisoo  menaruh tas nya di meja, mengeluarkan buku tugas "kau pasti belum mengerjakan pr, ambillah"

Jun langsung sumringah

"Thanks bro!"

Jisoo pergi ke ruang guru untuk mengantar buku tugas, setelah sampai di depan pintu Jisoo tak sengaja mendengar percakapan beberapa guru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo pergi ke ruang guru untuk mengantar buku tugas, setelah sampai di depan pintu Jisoo tak sengaja mendengar percakapan beberapa guru

"Siapa yang akan maju untuk olimpiade?"

"Bu Yeri, sudah pasti yang akan maju adalah Choi Seungcheol dan Choi Jeonghan"

"Hemm, saya berpikir kenapa kita tidak memberikan kesempatan untuk murid lain?"

"Siapa yang anda maksud pak Jo?"

"Choi Jisoo, saya lihat anak itu sangat giat belajar, saya bisa melihat kesungguhan di matanya, apa kita tidak memberikan kesempatan untuknya? Kita tidak bisa terus menerus mengandalkan Seungcheol dan Jeonghan saja, tapi kita juga harus memberikan kesempatan pada murid lain untuk menunjukkan kemampuan mereka"

"Benar juga, baik saya akan membicarakan ini dengan kepala sekolah"

Mendengar hal itu, Jisoo merasakan setitik harapan untuknya, Jisoo akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik baiknya, lihat saja dia akan bisa menyamai kakak kakaknya, dia akan bisa menjadi apa yang ayahnya inginkan

Mendengar hal itu, Jisoo merasakan setitik harapan untuknya, Jisoo akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik baiknya, lihat saja dia akan bisa menyamai kakak kakaknya, dia akan bisa menjadi apa yang ayahnya inginkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti yang di janjikan oleh Jeonghan, ia meneraktir adiknya es krim, sudah lama sekali, Jeonghan jadi merindukan mereka yang dulu, belum ada tekanan maupun tuntutan.

"Kau terlihat senang, apa yang membuat mu sangat senang shua ya?" Tanya Jeonghan

"Aku tadi tak sengaja mendengar pembicaraan para guru, mereka ingin memberikan kesempatan untuk murid lain maju untuk olimpiade, dan itu adalah aku Hyung!, Aku sangat senang!!" Jawab Jisoo

Jeonghan yang mendengar itupun tak bisa untuk tidak ikut senang, ia mengacak rambut adiknya, lalu memberikan semangat

"Hyung tau, kau pasti akan bisa menjadi seperti Hyung!!"

Jisoo mengangguk cepat

"Dan bisa menjadi kebanggaan appa seperti Hyung"

"Dan bisa menjadi kebanggaan appa seperti Hyung"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aduhh maaf ya, aku lama banget up nya:(
Karena kesibukan makin bertambah , sekolah + kerja , jadi ya gitu deh
Tapi aku usahain buat tetep up,

Aku ucapin terimakasih banyak buat para readers yang masih nungguin cerita ini

Maaf ya pendek banget

See you next part ♡⁠(⁠Ӧ⁠v⁠Ӧ⁠。⁠)

|| I! not them! || SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang